Multimedia: Liaaaaa 🥰🥰🥰
>--->
"Tapi kalau make love belum pernah kan?"
Kierra mengerjap beberapa saat. Apa.. Lia baru saja menggodanya?
"Udah jam enam. Makan dulu El" ujar Lia setelah beberapa saat mereka terdiam.
Kierra masih terlalu terkejut dengan segala hal yang terjadi hari ini. Apalagi kejadian barusan. Apa Lia benar-benar akan menyerahkan dirinya kepada Kierra hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan sejak sekarang?
"Mi"
Lia melirik, ia cemberut "Kenapa Mi lagi sih, El? Udah bagus barusan pakai Lia" protes gadis itu.
Kierra tak peduli "Lia beneran?"
Kierra bisa melihat gadis itu tersenyum ketika tangannya sibuk membuka kotak nasi "Kenapa memangnya? El nggak mau?"
Kierra menggeleng cepat "Mau!" jawab gadis itu yang langsung membuat Lia terkekeh.
"Tapi ada syaratnya" Lia mengacungkan satu jemari dan Kierra mendengarkan dengan seksama.
"Nggak boleh bikin Lia khawatir. Kurangin kegiatan di luar. Lia nggak akan larang El buat balap, berantem, apalagi kumpul sama Bruiser. Itu semua udah jadi kebiasaan El bahkan sebelum El pacaran sama Lia" gadis itu menarik napas panjang-panjang.
"Kalau mau balapan, minimal di sirkuit dan nggak ngengaggu masyarakat dan harus pake pakaian yang aman. Berantem? Lia tahu tangan El pasti gatel kalau nggak mukul orang yang brengsek. Jadi Lia nggak akan larang. Tapi jangan mulai pertengkaran dengan siapapun. Terakhir, kalau El kumpul sama Bruiser, Lia harus ikut"
Kierra menggertakkan gerahamnya kala ia mendengar permintaan terakhir. Resiko yang harus diemban oleh Kierra jika saja ia menyetujui persyaratan dari Lia pastinya sangat besar.
Geng Buiser sudah dikenal oleh banyak orang. Termasuk orang-orang yang berhubungan dengan hukum.
Jika saja suatu saat mereka menemukan markas Bruiser lantas mendapati ada anak brigadir jendral polisi di markasnya, jalur hukum pasti akan mempermalukan Lia dan merusak citra bersih yang dimiliki olehnya.
Sial! Umpat gadis itu di dalam kepala. Tak ada jalan tengah. Dua pilihan dimana dirinya akan mendapatkan Lia namun meresikokan gadis itu, atau tak mendapatkan Lia dan membiarkan gadis itu tidak ikut campur dengan gengnya.
Kierra menengadah sebentar lantas kemudian melepaskan napas berat "Enggak" balas Kierra yang langsung membuat Lia menghentikan kunyahannya.
Gadis itu menatap iris mata milik Kierra dalam-dalam. "El nolak tawaran Lia?"
Kierra mengangguk mantap seraya membuka kotak nasi miliknya "Lia nggak usah ngasih apa-apa buat El. Bisa jadi pacar Lia aja El udah seneng banget"
Lia mengerjap beberapa saat. Gadis itu tak paham "El?" tangan Lia terulur menahan lengan milik Kierra yang sedang memotong daging ayam.
"El beneran nggak mau?"
Kierra tersenyum dan mengulurkan tangan untuk mengacak rambut yang ada di pucuk kepala milik kekasihnya "Dimakan. Keburu malem"
>MY INNOCENT GIRL By Riska Pramita Tobing<
Kierra merarik napas panjang saat ia sudah selesai dengan kegiatan lomba tali-menali. Di sisinya, ada Lia yang kesulitan mengatur napas karena ia berlari kesana-kemari guna mencari ranting pohon dalam keadaan gelap karena gadis itu tak bisa mengikat tambang dengan baik.
Kierra mengulurkan tangan pada peluh Lia yang membasahi wajah cantik gadis itu "Capek banget?" ujar Kierra.
Lia mengangguk "Tapi El cepet banget itu nali-nali simpulnya. Emang bener?"
Kierra mendelik sebentar "Nggak percayaan banget kalo gue jagoan" Kierra terkekeh saat ia melihat ada seorang panitia lomba mengecek ranting yang sudah tergabung dengan tambang.
Seolah terkejut, panitia yang mengenakan pakaian pramuka lengkap itu mengangguk "Bagus. Semuanya rapi. Lulus" katanya yang langsung membuat Lia bersorak karena gembira.
Kierra terkekeh "Gue bilang juga apa" ujar gadis itu bangga.
Lia terkekeh sebentar, ia kemudian berdiri dan berjalan ke tenda disusul oleh Kierra di belakangnya.
"Habis ini acara apa lagi?"
Lia menggeleng "Nggak ada acara apa-apa. Setelah selesai perlombaan, kita bebas ngelakuin apapun sampai acara api unggun di puncak malam"
Kierra terkekeh "Di puncak malam" ulang gadis bergigi kelinci itu meniru kata-kata Lia yang terlalu puitis.
Kierra membuka sepatu dan masuk ke dalam tenda "Mau bakar marshmallow?" ujar gadis itu setelah Lia memasuki tenda yang sama.
Lia menggeleng, gadis itu kemudian menutup tenda rapat-rapat dan menarik Kierra ke dalam dekapan "Lia mau EL"
Deg.
Deg..
Deg...
Kierra tersenyum menanggapi gadis yang kini menyantol erat di tubuhnya. "El nggak bisa dimakan. Jadi, kita bakar marshmallow aja ya?" tangan Kierra bergerak guna mendorong lembut tubuh Lia yang enggan berpisah dengannya.
"Lia mau El" ulang gadis itu membuat kesabaran Kierra yang tipis hampir habis.
"Jangan sekarang" ujar Kierra sehingga gadis itu mengangkat pandangan "Nanti pas ulangtahun" lanjut Kierra menggoda Lia yang langsung mencubitnya.
"Nggak lucu Eeeeellll!" ujarnya dengan nada tertahan dan tangan yang tak berhenti mencubiti tubuhnya.
Gadis cantik bertubuh mungil itu kemudian memisahkan diri dari Kierra "Padahal Lia serius pas bilang gitu"
Kierra mengeraskan rahangnya sesaat "Dipikiranmu apa sih? Hmm?"
Lia tak menjawab.
"Apa yang ada dipikiran Lia pas bilang kayak gitu sama El? Mau ngebuktiin kalau Lia sayang sama El? Nggak usah pakai cara itu, Lia. El udah tahu kalau Lia itu sayang sama EL. Cinta nggak selamanya berhubungan dengan sex"
Lia mengangguk mengiyakan "Tapi Lia pengen"
Ha?
Kierra menyunggingkan senyum frustasi pada wajah polos milik kekasihnya yang hanya terpisah sekitar satu jengkal saja dari dirinya.
Tubuh mereka masih saling memeluk dan Kierra menoyor kening milik Lia dengan pelan "Ngaco aja kamu ini, bocah" ujar Kierra dengan nada jenaka yang membuat Lia cemberut dan memisahkan diri dari tubuh Kierra.
"El beneran nggak mau Lia?"
Kierra meringis kecil, ia kemudian mengamit pipi berisi milik Lia dengan kedua tangannya "Lia" mulai Kierra dengan nada khidmat dan lambat "Dengerin El" lanjut gadis itu sebelum akhirnya ia menarik napas panjang.
"El mau. Mau banget" Kierra menggigit bibirnya sebentar "Tapi Lia belum pernah disentuh sama siapapun. El.." ia menggantungkan kalimatnya sebentar "Takut buat jadi yang pertama. El takut Lia nyesel kalo udah ngelakuin itu sama El. Jadi pikirin baik-baik. El mau ngehargain Lia sebaik mungkin"
Lia masih bergeming menatap pada Kierra yang belum rampung berbicara. "El itu anak bandel, Lia. El udah pernah ngelakuin ini bukan cuma sama satu atau dua orang. Lia harus tau. Kita mungkin bisa aja putus kedepannya. El cuma mau Lia pikirin baik-baik. Kalo Lia emang bener siap sama semua resikonya, El mau Lia. Semua yang ada di Lia, El nggak akan tolak" gadis cantik bergigi kelinci itu kemudian menarik Lia ke dalam dekapan dan mengusap rambutnya yang terurai "El sayang sama Lia. Sayang banget. Tapi please, pikirin baik-baik ya sayang?"
>--->
Riska Pramita Tobing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl (FreenXBecky)
Novela JuvenilGimana ya kalau cewek badass yang terkenal selalu bikin onar di sekolah tiba-tiba jadi bucin kalau lagi sama kita? Tingkah dia yang ada-ada aja tuh bikin hati capek dan gereget. Tapi makin sayang juga. Ahhhh! Pokoknya bad girl emang menantang dan ng...