Multimedia: Emilia Meryl Albin.
>--->
"Gue rapihin. Kan ini kusut gara-gara gue. Tenang aja. Gue tanggungjawab"
Kierra kembali menempelkan kepalanya di atas meja karena mengantuk. Ia memejamkan mata, mencoba menghindari gadis cantik bertubuh mungil yang tiba-tiba saja bertingkah baik terhadap dirinya.
Dengan malas, Kierra menutup telinganya menggunakan satu tangan, ia sedang berusaha memikirkan apapun kemungkinan di balik 'pendekatan' yang dilakukan Lia terhadap dirinya.
Gadis itu tak bodoh untuk menyadari kalau perubahan sikap Lia begitu tiba-tiba bahkan sampai membuat dirinya menjadi curiga seperti ini.
Pasti ada alasan kenapa Lia tiba-tiba bersikap manis padanya, ia bahkan rela mengungkit-ungkit bahwa Kierra pernah memintanya untuk menjadi kekasih.
Sudahlah! Kierra terlalu mengantuk untuk memikirkan ini semua.
Semalam, Kierra tidak sempat tidur karena Ayahnya pulang dari tour. Lelaki itu menceritakan banyak hal selama ia manggung di berbagai wilayah.
Mendengarkan cerita Ayahnya memang tak pernah membosankan. Tapi, lelaki itu sering kali lupa waktu kalau ia sudah bercerita.
Aditama Kala Anjana, atau yang kerap Kierra panggil Papa Adi bahkan baru menyelesaikan kisahnya ketika Adriana Ele Anjana --Ibunya, menemukan Kierra hampir tertidur dalam posisi duduk di sofa.
Efek dari cerita panjang yang selesai pukul empat pagi adalah ini, Kierra yang mengantuk dan kemudian tertidur di kelas.
"El"
Kierra mendecak.
Tuhan! Kenapa sih? Ia hanya ingin tidur! Kenapa sulit sekali?
Kierra membalikkan wajahnya meski kepalanya masih menempel di atas meja "Apa?"
Lia menyodorkan buku paket padanya "Nggak boleh tidur. Ayo belajar" katanya membuat Kierra mendecak dan kembali menutup mata.
"Kamu kayak ngantuk begitu"
Kierra mendesah sebal "Iya. Emang ngantuk. Jangan ganggu. Gue mau tidur"
"El?"
"Apa lagi sih?!" gadis cantik bergigi kelinci itu menggeram.
"Kamu beneran nggak mau belajar?"
Kierra mendecak, ia kemudian mendekat pada gadis itu dan bersandar di bahunya "Yaudah bacain buat gue. Gue dengerin"
Jarak mereka yang begitu dekat mampu membuat Kierra mencium harum parfum yang digunakan oleh Lia. Pappermint. Begitu manis dan menyegarkan di satu waktu yang sama. Kierra bahkan bisa mendengar degup jantung milik Lia yang berdebar cepat ketika ia memejamkan mata di bahu milik si cantik.
Kierra mendengar Lia menarik napas panjang "Teknik melukis" senyum milik si gadis cantik bergigi kelinci tercetak ketila Lia benar-benar membacakan materi untuknya "Teknik seni lukis terdiri dari teknik aquarel, plakat, goresan ekspresif, serta mozaik" di antara bacaannya yang lambat dan khidmat, Kierra menyempilkan tangannya untuk mengusap lengan milik Lia dengan lembut.
Gadis itu menyukai tiap ucapan yang diujarkan oleh Lia meskipun itu hanyalah materi murahan belaka. "Bahan dan alat yang digunakan adalah pensil, penghapus, pensil warna, krayon, kuas, kanvas, cat air, hingga palet cat dalam seni lukis." tanpa terasa, Kierra memejamkan mata dengan senyum merekah di pipinya. Ia menyukai kegiatan ini.
>MY INNOCENT GIRL By Riska Pramita Tobing<
"El, bangun! Pegel" Kierra bisa mendengar seruan itu dari dekat, ia juga bisa merasakan sebuah guncangan kecil di bahunya. Tapi bantal ini terlalu nyaman, empuk dan wangi untuk ditinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl (FreenXBecky)
Fiksi RemajaGimana ya kalau cewek badass yang terkenal selalu bikin onar di sekolah tiba-tiba jadi bucin kalau lagi sama kita? Tingkah dia yang ada-ada aja tuh bikin hati capek dan gereget. Tapi makin sayang juga. Ahhhh! Pokoknya bad girl emang menantang dan ng...