Multimedia: Danu dan Hellen.
>--->
<<Flashback
Adriana menghentikan mobil berwarna putih miliknya di depan kediaman Albin setelah ia lebih dulu menenangkan Lia yang sejak semalam berada di rumah sakit.
Wanita senja yang masih saja cantik di usianya yang tak lagi muda itu mengambil tas sepempang miliknya lantas keluar dari mobil yang sudah terparkir rapi.
Dengan langkah gontai yang terkesan sedikit terburu-buru, Adriana menelusuri pekarangan kediaman Albin menggunakan matanya.
Ada taman kecil yang dipenuhi bebatuan serta beberapa pot yang menghiasi, tapi sepertinya pemilik rumah tak begitu menyukai kegiatan mengurus tanaman karena yang ditanam di dalam pot hanyalah beberapa pepohonan yang buahnya biasa digunakan di dapur.
Ada tanaman tomat yang berjajar di paling pinggir, bersampingan dengan bawang, serta cabai yang mulai berbuah. Tak jauh dari sana, ada tanaman hias kecil berupa lidah buaya yang bahkan hanya beberapa saja.
Sepertinya, Hellen lebih menyukai merawat tanaman yang berguna jika harus dibandingkan dengan dirinya yang mencintai bunga-bunga.
Kediaman Albin memiliki teras yang terkesan sempit. Tak ada apa-apa di sana selain satu buah meja dengan satu buah kursi goyang kuno berwarna cokelat tua.
Di samping pekarangan, ada jalan yang cukup untuk satu mobil ditutup dengan semen sebelum tertuju pada satu buah garasi berukuran sedang.
Nuansa kediaman Albin memang terlihat sangat sederhana jika harus dibandingkan dengan kediaman keluarga Anjana. Tapi, ini terlihat asri dan juga cantik di satu waktu yang sama.
Adriana menarik napas yang begitu panjang sampai dadanya terasa penuh ketika ia berdiri di hadapan pintu berwarna cokelat kehitaman sebelum ia mengulurkan tangan untuk memecet bel.
Suara 'ding-dong' yang klasik memenuhi pendengaran Adriana sesaat sampai akhirnya ia mendengar langkah berderap mendekat dan pintu terbuka.
Senyum Adriana tercetak lebar ketika ia melihat Hellen tampak begitu cantik meskipun ia hanya mengenakan setelan rumahan. Wanita yang sepertinya berbeda beberapa tahun saja darinya itu mendongak sedikit lantas menyerahkan senyum yang serupa guna menyambut kedatangan Adriana.
"Tumben sekali" ujar Hellen seraya membawa Adriana ke dalam pelukan singkat "Ada apa ini?" lanjut wanita itu setelah mengecup pipi kanan dan kiri milik Adriana.
Adriana tersenyum saat mendapati perilaku manis dari Hellen, "Mewakilkan Kierra" ujar Adriana memulai "Saya mau minta maaf karena Lia harus tinggal beberapa saat di rumah sakit karena kelakuan bengal anak saya"
Hellen tampak menggigit bibirnya sebentar "Masuk dulu"
Adriana mengekor di belakang Hellen yang menuntunnya untuk duduk di ruang tamu.
Ruangan yang di cat dengan warna putih tulang dan dipenuhi dengan berbagai hiasan foto keluarga serta mendali-mendali milik Lia menyambut Adriana yang langsung menyukainya.
Penataan ruangan berukuran sedang ini nyatanya sangat ciamik. Ruangannya tak terasa sempit karena Hellen pandai menyusun.
Contohnya saja sofa yang dibiarkan menempel pada dinding dan meja yang hanya sebatas lutut dipasangkan tak jauh dari sofa sehingga membuat ruang terasa lebih luas.
Adriana terduduk tegap sambil menyilangkan kaki seperti kebiasaannya. Sementara di hadapannya, Hellen yang duduk di kursi tunggal memilih untuk menutup pahanya menggunakan bantal kecil.
![](https://img.wattpad.com/cover/349851264-288-k159040.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl (FreenXBecky)
Teen FictionGimana ya kalau cewek badass yang terkenal selalu bikin onar di sekolah tiba-tiba jadi bucin kalau lagi sama kita? Tingkah dia yang ada-ada aja tuh bikin hati capek dan gereget. Tapi makin sayang juga. Ahhhh! Pokoknya bad girl emang menantang dan ng...