MIG - Sejauh Itu?

2.5K 100 28
                                    

Multimedia: Babay

>--->

               Tangan milik Lia yang penuh dengan saus serta bibirnya yang belepotan menjadi pertanda bahwa gadis itu benar-benar menikmati hidangan kali ini.

Gadis itu sudah menghabiskan satu porsi nasi, tapi kepiting serta lobsternya belum dimakan karena ia tadi sibuk dengan udang, mendoan serta kerang dan cah kangkung.

Sekarang, Lia tengah menunggu Kierra yang tengah fokus membuka cangkang kepiting dengan telaten. Makanan gadis itu juga sudah tak bersisa, tapi ia tampak masih lapar karena sesekali mencuri daging kepiting milik Lia.

"Eeel. Ihhh nggak mau! Itu buat Lia" rengek Lia pada kekasihnya yang tengah mengunyah sebelah lengan kepiting yang sudah ia buka.

Kierra terkekeh seraya menyerahkan tumpukan daging pada Lia yang langsung mengaduknya dengan saus. Kierra menggeleng heran pada kekasihnya yang tiba-tiba menyukai makanan pedas. Padahal, selama Kierra bersama dengan Lia, gadis itu tak pernah memakan makanan pedas sebelumnya.

"Nggak pedas?" ujar Kierra saat ia melihat Lia tengah asik mengunyah.

Tangan Lia bergerak cepat ketika ia mencomot daging kepiting dan justru membenamkan itu ke dalam saus pedas yang lain hingga membuat Kierra mendekat khawatir padanya "Lia? Lia kan nggak suka pedas" ujar Kierra seolah mengingatkan pada kekasihnya.

Lia mengangguk "Bawaan anak kali" ujar Lia yang langsung membuat Kierra terkekeh. "Beneran ngidam dong dia" timpal Kierra dengan nada yang terdengar menggelikan.

Lia tak menanggapi dan justru sibuk pada sisa daging kepiting yang tinggal sedikit "El nggak bukain lobsternya?"

Sambil menggeleng, Kierra mengambil gunting besar untuk membuka cangkang lobster seperti yang diminta Lia "Pelit banget. El nggak dikasih"

Lia melirik pada kekasihnya yang tengah membersihkan cangkang di lobster yang dipenuhi dengan saus "El nggak dikasih. Dede bayi aja yang dikasih" ujar Lia, masih saja mengungkit-ungkit candaan Kierra yang mengatakan kalau dirinya tengah mengidam karena muntah beberapa saat lalu.

Kierra terkekeh seraya menyerahkan daging lobster berukuran cukup besar yang sudah bersih dari cangkangnya ke hadapan Lia "Makan yang baik ya, Mama. Biar anak kita sehat"

Lia tak bisa menahan tawa ketika Kierra mengusap perut Lia dengan tangannya yang bersih dan berbisik di sana. "Lucu kali ya kalau Lia beneran hamil anaknya El?"

"Eh?"



>MY INNOCENT GIRL By Riska Pramita Tobing<



               Nuansa pantai yang menyegarkan meski udara terasa panas menyambut kedatangan Bruiser dengan baik.

Motor-motor besar itu sudah terparkir rapi di sebuah vila yang hanya berjarak sekitar sepuluh menit perjalanan dari pantai.

Sebuah bangunan dengan gaya menerupai bangunan kuno dari Jepang yang masih menggunakan bambu serta kasur yang tak diberi dipan membuat Lia memiringkan kepala sesaat.

Ada beberapa pintu besar yang jika dibuka merubah ruangan menjadi kamar yang tertata rapi. Namun, ada satu kamar di paling ujung yang tampak berbeda.

"Anak-anak tidur di sini. Kita di sana" ujar Kierra dengan tangannya yang mendorong koper.

"Kenapa anak-anak di kamar yang kelihatan murah?" protes Lia.

Kierra membukakan pintu kamar milik mereka untuk memperlihatkan interior Jepang yang menakjubkan.

"El minta yang standar buat anak-anak. Uang tabungan El udah habis dijarah mereka. Jadi sekarang sisa sedikit lagi. Padahal lagi ngumpulin buat ngelamar Lia"

My Innocent Girl (FreenXBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang