Multimedia: Davin Abimana Hendrawan.
>--->
Di antara ramainya malam, Lia memutuskan untuk pergi berjalan-jalan sambil mencari jajanan yang sekiranya bisa mengganjal rasa lapar di perut.
Gadis cantik itu mengenakan hoodie kebesaran dengan celana pendek yang bahkan hampir tak terlihat karena tertelan oleh hoodie miliknya.
Sambil sesekali melompat-lompat, Lia melirik pada lampu jalanan yang begitu indah. "Hmm.. Jajan apa ya?" gumam gadis itu saat ia berjalan menuju tempat dimana ia biasanya menemukan pedagang asongan berjajar.
Jalannya terasa sepi dan sedikit terhalangi oleh pohon-pohon tinggi. Lia sedikit merinding saat merasakan angin membelai pada lehernya "Tumben dingin" ujarnya bergumam pada angin yang baru saja menyapanya.
Kini, Lia tengah memeluk dirinya sendiri sambil sedikit menggumamkan lagu di mulutnya yang tak ia buka.
"Cewek" Lia melirik sinis pada seorang lelaki yang usianya mungkin sudah dua puluh lima tahunan. Ia tengah berjongkok di sisi jalan sambil memegang satu botol beer di tangan kanannya.
Lia acuh saja dan mempercepat langkahnya. "Sombong banget sih?"
Lia menarik napas panjang dan hampir berlari ketika mendengar suara lelaki itu tiba-tiba berada di dekatnya. Gadis itu kemudian tercekat saat merasakan sebuah tarikan lantas dilanjutkan dengan sebuah dorongan di bahunya.
Lia terkesiap barang beberapa saat ketika ia merasakan tekanan keras di bahunya serta dinginnya dinding yang menempel di punggungnya. Ia mengerjap, terlalu terkejut dengan semuanya sampai akhirnya ia sadar ketika lelaki itu hampir menyentuh bokongnya "TOLONG! TOLOONG!!!"
Dengan sekuat tenaga, Lia memberontak agar lelaki itu tak menyentuhnya sembarangan. Meskipun sulit karena ia didorong hingga menempel sampai ke dinding, ia tetap berusaha untuk menjauh dari seseorang yang tampak mengerikan di hadapannya.
"Woi! Anjing lo! Beraninya sama cewek!" terdengar umpatan dari arah kejauhan, tak lama dari itu sebuah pukulan mendarat tepat pada rahang si lelaki mabuk hingga membuat lelaki itu terhuyung sampai membuat dirinya bisa melepaskan diri.
Dengan gerakan yang terkesan cepat, ia menendang tengah-tengah selangkangan si lelaki mabuk hingga membuat lelaki itu tersungkur sambil meringis di atas tanah.
Lia merasakan tarikan di tangannya, membawa dirinya menjauh dari si lelaki yang mungkin saja akan berdiri dan membahayakan keduanya.
Dengan langkah terburu-buru, Lia mengikuti saja pergerakan gadis yang menariknya dari marabahaya. Ia sedikit terengah setelah keluar dari jalan yang sepi "Elo gapapa?" ujarnya sebelum akhirnya ia membelalakkan mata "Cewek gila?" lanjut gadis itu.
Lia membulatkan mata "Kamu?!" ia menatap tidak percaya pada gadis berandalan yang tadi pagi dijewer di tengah-tengah lapangan oleh guru kedisiplinan di sekolahnya.
Gadis berandalan itu meringis sebentar "Lo gapapa kan?" ia melirik ke seluruh bagian dari tubuh Lia seolah ingin memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.
Saat ditanya demikian, Lia baru bisa merasakan ada ngilu di bagian bahunya. ia meringis "Awhh"
Lia merasakan remasan lembut di bahu yang ia pegang sambil meringis "Luka?" tanya gadis itu seraya melirik matanya lembut.
"Markas gue deket sini" lanjutnya lantas kembali menarik lengan milik Lia tanpa basa-basi.
Lia tak ingin bertontak. Ia masih merasa takut untuk tidak menurut. Apalagi gadis bengal di hadapannya ini adalah seorang malaikat penyelamat untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl (FreenXBecky)
Fiksi RemajaGimana ya kalau cewek badass yang terkenal selalu bikin onar di sekolah tiba-tiba jadi bucin kalau lagi sama kita? Tingkah dia yang ada-ada aja tuh bikin hati capek dan gereget. Tapi makin sayang juga. Ahhhh! Pokoknya bad girl emang menantang dan ng...