MIG - Asal Jangan Ngerokok

1.7K 98 2
                                    

Multimedia: Kierra Ele Anjana.
>--->

               "Disuapin pacar kok nolak?"

Lia mengulum senyum sebentar. Ada perasaan aneh di hatinya saat Kierra berkata demikian. Ia menarik napas lantas menggeleng. Jangan sampai, Lia. Jangan sampai naksir sama dia! Inget tujuan kamu deketin dia karena apa! Ini untuk masa depan kamu! Ujarnya di dalam kepala, mengingatkan dirinya sendiri.

"Kegedean. Mulutku kecil" ujar Lia mencoba bertingkah biasa saja terhadap perhatian kecil yang diberikan Kierra padanya.

Lia bisa melihat gadis itu mendesah kesal. Tapi tangannya tetap bergerak untuk menjatuhkan sebagian nasi agar itu berubah menjadi satu suapan yang lebih kecil.

Lia membuka mulutnya ketika tangan kiri milik Kierra mengangkat sendok "Kamu kidal?"

Kierra mengangguk setelah memastikan isi sendoknya bersih. "Iya. Gue kidal. Tapi tangan kanan gue juga berfungsi dengan baik kalau elo mau coba"

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!"

Ah! Sial! Semua makanan yang ia kunyah berhamburan di hadapannya sekarang karena ucapan kotor si gadis gigi kelinci.

Kerongkongan serta hidungnya sakit karena tersedak. Dan itu semua karena Kierra yang justru tertawa di hadapannya.

Lia bisa merasakan matanya berair sekarang. Ah sakit sekali! Umpat gadis cantik itu di dalam kepala sebelum akhirnya menenggak air dari dalam botol.

Lia bisa merasakan usapan di punggungnya, dan tangan milik Kierra yang satunya mengusap bibir milik Lia perlahan "Sakit?" ekspresi khawatir gadis itu terlihat cukup jelas di wajahnya.

Lia tersenyum, kerongkongan serta hidungnya memang sakit akibat perkataan si gadis gigi kelinci. Tapi anehnya, gadis itu juga yang menyembuhkan rasa sakitnya dengan usapan lembut serta perlakuan manis terhadapnya "Sakit" jawab Lia dengan mata berlinang air mata.

Tangannya kembali meraih botol minum dan menyesap itu perlahan "Kamu kalau ngomong itu hati-hati bisa nggak?" setelah mengambil napas panjang, Lia akhirnya bisa menyembuhkan rasa sakit itu dan menatap pada Kierra dengan garang.

Si gadis bergigi kelinci terkekeh sambil mengganti tangan kirinya menjadi tangan kanan untuk memotong nugget dan menyiapkan itu di hadapan bibir Lia "Lihat? Berfungsi dengan baik kan?" godanya membuat Lia memutar bola mata seraya mendorong sendok itu menjauh.

"Udah nggak nafsu sekarang. Sakit" tolaknya membuat Kierra memasukkan itu pada mulutnya sendiri.

"Mubazir kalau cuma aku yang makan. Pasti nggak habis" ujar Kierra meledek perkataan Lia beberapa saat lalu.

Lia terkekeh sebentar. "Iya. Aku makan. Tapi jangan ganggu"

Mereka terdiam selama mengunyah. Tapi Lia menggemari tiap gerakan lembut Kierra yang kerap kali melirik padanya hanya untuk memastikan bahwa di bibirnya tidak ada apa-apa.

Gadis cantik yang terkesan sedikit tomboy dengan penampilannya yang urakan itu juga tak segan-segan mengusap ujung bibirnya jika saja ia belepotan ketika mengunyah. Dan Lia tak pernah mengira kalau ketua geng yang ia kenal ini memiliki sifat lembut di balik kelakuannya yang berandalan.

Lima menit berselang, bekal milik Lia sudah habis dimakan oleh dirinya dan Kierra. Kini, Lia tengah menikmati susu kotak rasa stroberi pembekalan Ibunya sementara Kierra tengah menenggak sebotol air mineral.

"Nyebat enak nih kayaknya. Gue keluar dulu ya?"

Lia menggeleng "Jangan! Nih!" ia menyerahkan satu lolipop rasa kola pada Kierra yang menerimanya namun tetap memasang wajah muram penuh kebingungan.

My Innocent Girl (FreenXBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang