Multimedia: Temenin sampe tidur 🥺
>--->
"Kamu makan dulu. Tunggu di sini. Lima belas menit aku keluar, ok?"
Kierra mengerjap beberapa kali ketika menggenggam lolipop warna-warni di tangannya. Ia menjulurkan lidah sebentar di dalam pipi "Awas aja lo. Gue bikin nggak bisa jalan baru tau rasa lo" umpat gadis bergigi kelinci itu seraya menyumpalkan lolipop pada mulutnya.
Ia kemudian membenamkan tangan pada celana SMA berwarna abu yang sudah kotor di bagian lututnya sambil bersender di dinding lorong guna menunggu si gadis cantik.
"Ra, Ngapain?" sosok gadis yang tingginya tak begitu jauh dari Kierra dengan rambut panjang menggontai sedikit kecoklatan ketika itu tersinari matahari membuat Kierra melirik enggan. "Nunggu orang"
Gadis itu mendekat. Seragam rapinya yang terkesan begitu ketat sangat membentuk di tubuhnya yang terlihat sempurna. Kulitnya yang berwarna putih terlihat sedikit kemerahan karena terbakar sinar matahari di kejauhan. "Siapa?"
Kierra melirik dan menjulurkan tangan pada jas milik si gadis yang tak menutup bagian atasnya dengan baik "Ini sekolah. Bukan bar. Nggak pantes kalau elo mau pamer payudara di sini" ujar Kierra setelah melirik nametag yang tertempel di bagian kanan dada si gadis cantik.
Tertera nama Reana Symphani Andrea di sana. Nama yang sudah tak begitu asing bagi dirinya karena gadis itu selalu saja mengganggu kehidupan Kierra semenjak pertama kali ia menginjakkan kaki di SMA ini.
"Pacar?" ujar si cantik. Reana, atau yang kerap Kierra panggil Rere itu seraya mendekat padanya dan ikut bersender di dinding.
Kierra mengangkat bahu sebentar "Elo tau kalo gue nggak mungkin pacaran. Gue nggak percaya cinta-cintaan" jawab si cantik bergigi kelinci dengan acuh.
Rere terkekeh "Yakin nggak percaya sama cinta-cintaan?" ulang si gadis sedikit mengejek.
Kierra mengeluarkan lolipop dari dalam mulutnya, ia kemudian mendekat pada si gadis cantik yang otomatis mundur dari jarak mereka yang membuat ia jadi dihimpit oleh Kierra di antara dinding lorong.
Kierra menunduk, hampir menyatukan bibir mereka berdua namun tetap menahan jarak tipis di antara keduanya "Gue nggak akan cium lo kalau elo nggak minta" bisik Kierra pada gadis cantik yang sepertinya sedang menunggu bibir Kierra untuk mendarat di bibirnya yang tampak penuh.
Rere menjilat bibirnya sebentar lantas kemudian menggigit itu perlahan. Tak lama dari itu, ia melilitkan lengan ke leher Kierra yang sedikit lebih tinggi dari dirinya dan menyatukan bibir mereka berdua.
Kierra terdiam, ia tak begitu menikmati ciuman yang terjadi di antara dirinya serta Reana. Itu tak menimbulkan perasaan menggairahkan seperti saat ia mencium Lia.
Gadis yang berada di dalam kukungannya ini memang pandai dalam berciuman, tapi tidak ada perasaan meledak di dalam diri Kierra ketika bibir mereka berpautan dan ia hanya ingin menikmati ini untuk kesenangannya sendiri.
Sebuah langkah gontai terdengar dari kejauhan, membuat Kierra menarik diri dari gadis yang sedari tadi ia kulum bibirnya. "Not that bad" ujar Kierra seraya mengusap bibirnya yang basah.
Kierra dapat melihat Rere memancarkan sinar di matanya. Itu tampak seperti dirinya masih menginginkan sesi ciuman mereka berlanjut. Tapi Kierra tak merasakan hal yang sama dengan gadis cantik itu.
Kierra menegapkan badan, ia kemudian berjalan menjauh dari Rere yang masih kesulitan mengatur napas. Ia berjalan menuju suara langkah gontai untuk menemukan Lia tengah memeluk beberapa buku besar di dalam dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl (FreenXBecky)
Genç KurguGimana ya kalau cewek badass yang terkenal selalu bikin onar di sekolah tiba-tiba jadi bucin kalau lagi sama kita? Tingkah dia yang ada-ada aja tuh bikin hati capek dan gereget. Tapi makin sayang juga. Ahhhh! Pokoknya bad girl emang menantang dan ng...