Multimedia: Si paling ganteng
>--->
Lia tengah terduduk tenang di samping lapang ketika kelas Kierra sedang sibuk di liga final basket antar kelas.
Hadiah yang akan diberikan di akhir minggu ini sungguh menarik sampai membuat Lia menyayangkan dirinya yang tak bisa mengikuti kegiatan apapun selain menjadi panitia dan mengurus segala macam yang berbau surat-menyurat serta rangkaian acara yang memusingkan.
Tapi, melihat Kierra begitu semangat saat menjadi kapten basket kelasnya membuat Lia tersenyum di sisi lapangan. Gadis itu terlihat cantik serta maskulin di satu waktu yang sama saat ia bermain basket.
Kierra yang tampak berkeringat dalam pakaian berwarna hitam dengan nomor punggung 20 di kejauhan begitu menawan di iris mata milik Lia, dan sejauh ini, alasan kenapa Lia menikmati duduk di pinggir lapangan yang panas adalah karena memandang si gadis cantik bergigi kelinci.
Rambut hitamnya yang terlihat sedikit kecoklatan ketika tersinari matahari diikat menjadi satu menyerupai ekor kuda, dan mulutnya tak berhenti mengunyah permen karet ketika gadis itu tampak terengah.
"Cakep banget nggak sih kapten kelas MIPA 3" Lia melirik pada seorang perempuan berparas cantik yang menggulung rambutnya tinggi-tinggi. Posisinya yang tak terlalu jauh dari Lia membuat ucapan gadis itu terdengar meski ia sedikit berbisik pada teman yang duduk disampingnya.
Lia memiringkan tubuh untuk mendekatkan telinga pada kedua gadis itu "Namanya siapa sih?" ujar gadis itu lagi.
"Kierra" jawab temannya yang memiliki rambut pendek sebahu. "Tapi dia kayak yang red flag banget nggak sih?" lanjut si gadis berambut pendek.
"Gapapa kali. Cewek red flag itu seru buat dipacarin. Menantang banget gitu. Jadi nggak bikin hubungan gitu-gitu aja"
Lia memicingkan mata, ingin sekali berkata bahwa Kierra sudah memiliki dirinya. Tapi.. Apalah daya? Lia tak ingin membuat kehebohan di sekolah.
"Skor kembali dicetak oleh nomor punggung 20!" semua orang bersorak ketika komentator kembali menyebutkan nomor punggung milik Kierra.
Lia melirik pada kekasihnya yang tengah berselebrasi di kejauhan sebelum akhirnya menerima sodoran satu botol mimuman dari seorang gadis dan menumpahkan itu ke atas kepalanya sendiri.
Perlakuan gadis itu langsung membuat banyak orang bersorak padanya. Gadis itu.. terlihat begitu panas ketika melakukan hal-hal yang tidak terduga seperti tadi.
Banyak perempuan bersorak-sorai pada tingkah gadis itu yang mulai kembali fokus dengan permainan dan Lia merasakan sesuatu yang tak enak di dalam hatinya.
Ada sesuatu yang mendidih di dalam dadanya ketika ia melihat banyak orang memuja Kierra dan diam-diam menyukai gadis itu.
Lia merasa, kalau saja hubungan keduanya dipublikasikan, pasti banyak orang yang patah hati dan tidak menyukai gadis itu lagi. Tapi, apa harus Lia mempublikasikan hubungan dirinya dengan Kierra?
"Wooooaaahhhh! Kierra! Kierra! Kierra!"
Lia tersentak saat ia mendengar nama kekasihnya diserukan oleh banyak orang. Gadis itu kemudian melirik pada papan skor yang menitnya sudah berakhir dengan kelas Kierra sebagai juaranya.
Tapi, sorak-sorai yang heboh dari para penonton nyatanya bukan pada skor yang tertera di papan. Namun, pada Kierra yang tengah memamerkan tubuhnya yang hanya dibalut oleh sport bra berwarna hitam ketika ia berselebrasi.
Kulit putihnya yang dipenuhi dengan peluh serta air yang tadi ia tumpahkan terlihat mengkilap di bawah sinar matahari. Bibir gadis itu tampak merah dan sedikit bergetar hingga menimbulkan para perempuan ataupun laki-laki bersorak pada pemandangan indah itu.
Lia berdiri dari tempatnya lantas kemudian menghentakkan kaki karena kesal. Sialan! Kierra sialan! Kenapa dirinya bisa mebuat banyak orang jatuh hati? Dan kenapa gadis itu berperilaku seperti ini?
Apa Kierra sengaja melakukan ini agar Lia sadar bahwa banyak orang yang mengincar gadisnya?
Apa ini ancaman secara tidak langsung dari Kierra untuk mempublikasikan hubungan mereka berdua?
>MY INNOCENT GIRL By Riska Pramita Tobing<
Lia tengah membungkus hadiah untuk dibagikan sore ini ketika ia melihat satu kotak susu tiba-tiba saja ada di hadapannya.
Gadis itu melirik ke atas, tepat pada Kierra yang rambutnya sudah kering serta pakaiannya yang sudah diganti. "Udah makan siang?" ujar Kierra seraya menusuk botol susu yang ada di tangannya sebelum ia menyerahkan itu pada Lia yang menerimanya namun tak menjawab.
Susu rasa stoberi kesukaan Lia bahkan terasa hambar saat ia ingat bahwa tubuh yang dimiliki Kierra sudah dilihat oleh puluhan siswa. Dan Lia tiba-tiba saja ingin melempar botol yang ada di tangannya jauh-jauh.
"Nanti aja. Aku belum lapar" balas Lia dengan nada kesal.
Lia bisa melihat gadis itu mengerutkan kening dalam-dalam "Udah mau jam dua siang. Lia biasanya makan jam 12" komentar Kierra.
"Nanti aja. Nanggung"
Lia tersentak saat tiba-tiba saja sebuah tangan kokoh mengamit pipinya "Kenapa?" ujar gadis itu dengan pandangan yang tajam dan geraham yang mengeras.
Meski sulit, Lia menghindar dan menepis genggaman Kierra dengan tangannya "Belum laper aja" jawab gadis itu seraya kembali fokus pada hadiah yang tengah ia bungkus.
Lia bisa mendengar Kierra mendecak "Mungpung nggak ada siapa-siapa" ujar gadis itu. Lia bisa melihat Kierra berdiri dan menutup pintu ruang OSIS sebelum menguncinya dan menutup gorden yang sedari tadi terbuka.
Dengan langkah besar, Kierra mendekat pada Lia yang menelan ludah karena takut. Ia kemudian terpejam saat merasakan dorongan yang sedikit memaksa Lia untuk terjatuh ke atas lantai dengan punggungnya.
Tak lama dari itu, Lia merasakan tekanan berat di atas tubuhnya dan pergerakannya seketika terhalang dengan kedua kaki milik Kierra yang menindih dirinya bersamaan dengan cengkraman kuat di antara kedua tangannya.
"Kenapa, Emilia Meryl Albin?" ulang Kierra dengan nada yang lebih memaksa.
Lia menggigit bibir dengan kaku. Kierra yang sedang emosi memang mengerikan. Tapi ia tak boleh kalah karena gadis itu lah yang salah.
Lia menarik napas untuk memberanikan diri sebelum akhirnya membuka mata dan menatap keras pandangan Kierra yang tajam terhadap dirinya "Alasannya apa pamer keseksian di depan banyak orang?" ujar Lia dengan nada menantang yang langsung membuat sisi rahang Kierra mengeras seketika.
"Kamu.. cemburu?" ujar Kierra perlahan.
Lia menghentakkan napas "Kamu pikir aku nggak punya perasaan apa? Kamu itu pacar aku, Kierra. Nggak selayaknya kamu ngelakuin itu di depan umum!" Lia memberontak dan melepaskan cengkraman Kierra yang melonggar. Gadis itu kemudian mengangkat tubuhnya dengan menopang bagian belakang punggung menggunakan lengan hingga mereka terpisah dengan beberapa senti saja "Apa jadinya kalau aku yang ngelakuin itu?" bisik Lia dengan nada yang mengancam yang langsung membuat Kierra menggeram tidak suka.
"See? Kamu juga cemburu kan?" ujar Lia dengan nada menggoda dan senyum menyungging yang biasanya ditampakkan oleh Kierra. "Jangan macam-macam denganku, Kierra Ele Anjana"
>--->
Riska Pramita Tobing.
Hayolohhhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl (FreenXBecky)
Novela JuvenilGimana ya kalau cewek badass yang terkenal selalu bikin onar di sekolah tiba-tiba jadi bucin kalau lagi sama kita? Tingkah dia yang ada-ada aja tuh bikin hati capek dan gereget. Tapi makin sayang juga. Ahhhh! Pokoknya bad girl emang menantang dan ng...