MIG - Apa Maksud Ini Semua?

1.4K 98 4
                                    

Multimedia: Kierra & Emilia.
>--->

               "Makan. Dua puluh menit lagi kita masuk kelas"

Kierra mendecak kesal ketika ia tak mendapatkan jawaban seperti apa yang dia inginkan. Gadis di hadapannya ini ternyata lebih menantang daripada yang ia kira.

Kierra sempat mengira bahwa gadis ini akan mudah ditaklukkan di antara tangannya dan kuasanya. Gadis itu begitu polos sehingga membuat gadis cantik bergigi kelinci itu menyangka kalau ia akan mudah didapatkan.

Tapi, seperti kata pepatah. Jangan lihat buku dari sampulnya, gadis culun bertubuh kecil ini ternyata lebih hati-hati daripada yang ia kira.

Kierra mengembungkan pipinya sesaat ketika ia memasukkan sendok yang penuh dengan nasi dan lauknya. "Mi?" ujar Kierra mencoba menarik perhatian gadis itu untuk kesekian kalinya.

Lia mengangkat pandangan dari piringnya yang sudah hampir kosong "Apa lagi?" ujar gadis itu sedikit sebal.

Kierra menarik lehernya yang pegal sebentar "Emang beneran nggak bisa?" ulang Kiera, lagi.

Lia menghempaskan napas panjang "Aku tahu kamu suka main-main sama perasaan orang lain, El. Tapi aku bukan salah satu dari mereka yang bisa kamu permainkan sesuka kamu"

Kierra bergeming di tempat duduknya ketika ia melihat Lia justru anteng pada makan siangnya yang tinggal beberapa suap lagi.

Sial. Gadis bergigi kelinci itu tak pernah tahu kalau mendapatkan si culun akan menjadi tantangan yang menegangkan. Dan semua orang tahu kalau Kierra begitu menyukai tantangan sehingga ia tak bisa melewatkannya.

Kierra menyunggingkan senyum saat ia melihat Lia sudah menghabiskan isi piringnya. Gadis itu merogoh saku yang ada di bajunya dan berdiri "Mau kemana?" ujar Kierra mencegah Lia untuk beranjak dari hadapannya.

"Bayar lah" jawab gadis itu.

Kierra terkekeh sebentar "Udah gue bayar dari tadi"

"Berapa?"

"Ceban doang"

Alis rapi milik Lia mengkerut saat ia mendengar jawaban dari Kierra. "Ceban itu berapa, El?"

Kierra melongok, ia mengedip beberapa kali "Sepuluh ribu, Mi. Elo nggak tau ceban?"

Lia menggeleng polos lantas kembali duduk di hadapan Kierra "Aku nggak pakai bahasa kayak gitu"

Gadis bergigi kelinci itu mengulum senyum "Kurang gaul" jawab Kierra di antara kekehannya.

Lia menenggak sisa air mineralnya sampai itu habis "Nih" gadis itu kini menyerahkan selembar uang sepuluh ribu pada Kierra.

"Nggak usah diganti. Kan duit gue duit elu juga. Kita kan pacaran"

"Ngomong kita pacaran lagi aku jewer ya kamu!" ancam gadis itu kemudian.

"Uhh takuuuuttt. Jangan main kasar dong sayang"

"El!"


>MY INNOCENT GIRL By Riska Pramita Tobing<


               Kierra sedang duduk santai di pojokan kelas sambil mendengarkan musik lewat earphone ketika seseorang tiba-tiba duduk di sisinya.

Kierra mengangkat kepalanya yang sedari tadi menempel di atas meja "Apa?" ujar gadis itu cuek pada seseorang yang kini duduk di sampingnya.

Satu tangan mungil terulur dan mencabut earphone yang menempel di telinga si gadis bergigi kelinci "Di kelas nggak boleh main ponsel, El"

My Innocent Girl (FreenXBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang