MIG - Siap Tante

1.2K 87 5
                                    

Multimedia: Adriana Ele Anjana. Cakep banget mertuanya Lia 🥰

>--->

             Di sepanjang perjalanan, Lia tak bisa menghentikan tawanya sementara Kierra sibuk mengunyah. Adi ternyata seorang lelaki yang sangat ramah dan menyenangkan untuk di ajak berbicara.

Lelaki itu menceritakan sedikit banyak masa kecil si badung yang sempat bercita-cita menjadi macan ini.

Tak disangka, gadis itu pernah mencukur habis rambut indahnya karena melihat Adi melakukan hal yang sama. Lia bahkan tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia melihat Kierra dengan kepala pelontos.

Perut Lia terara sakit ketika mobil berhenti di persimpangan terakhir sebelum mereka masuk ke perkomplekan yang sama.

Rumah Kierra serta rumah Lia tak begitu berjauhan. Mereka di komplek yang sama, hanya saja terpisah oleh beberapa rumah.

Rumah Lia lebih depan dibanding rumah Kierra yang memiliki lahan luas di bagian belakang perkomplekan.

"Lia mau ikut ke rumah Tiger sebentar?" ujar Adi pada gadis yang masih saja terkekeh di kursi penumpang.

Lia bergumam sebentar "Mungkin nanti, Pah. Bapak sama Ibu pasti udah nunggu di rumah"

Lia bisa melihat gadis di sampingnya menghentikan kunyahan dan menaruh sisa keripik yang sedari tadi ia genggam di samping kirinya "Lia juga harus istirahat dulu, Pah" ujar gadis itu menambahkan yang langsung membuat Adi mengangguk.

Mobil berhenti tepat di depan gerbang kediaman keluarga Albin, membuat Lia merentangkan tangan untuk memeluk kekasihnya yang langsung tersenyum.

"Langsung obatin ya lukanya" ujar Lia setelah ia melepas pelukan "Nanti hari senin kita ketemu lagi. Jangan sampe telat. Terus jangan pake seragam aneh-aneh. Aku bosen lihat kamu urakan"

"Ck!" Kierra mendecak pada gadis itu "Istirahat sana. Bawel banget" dan Lia hanya menanggapi dengan senyuman.

Setelah keluar dari mobil Adi, Lia membuka bagasi lantas mengambil ransel dan melambai pada mobil yang kembali melaju.

Lia terkekeh saat ia memasuki rumahnya. Tercium aroma sedap dari arah dapur dan gadis itu sudah tahu pasti kalau Hellen adalah penyebab terjadinya harum ini.

"Ibuu. Lia pulaang" seru Lia sedikit berteriak pada Ibundanya yang sibuk di dapur.

Tak membutuhkan waktu lama, seorang perempuan cantik dengan rambut tergulung sembarangan serta apron yang penuh dengan tepung serta saus itu datang menghampirinya.

"Eh Lia" sapa wanita itu dengan senyuman. "Istirahat gih. Nanti Ibu bangunin pas makan malam"

Lia terkekeh, ia kemudian mengacungkan jempol dan menaruh ranselnya di dekat mesin cuci. "Besok Lia cuci ya Bu. Mau bobo dulu sekarang" lapor gadis itu kemudian sebelum akhirnya ia beranjak ke dalam kamar dan membaringkan diri di atas kasur.

Untung saja Lia sudah mandi sebelum ia pulang ke rumah sehingga ia tak perlu membersihkan diri lagi setelah ia sampai.

Tak membutuhkan waktu lama, Lia kemudian terlelap dalam buaian mimpi.


>MY INNOCENT GIRL By Riska Pramita Tobing<



               Suara getaran yang mengganggu membuat Lia terpaksa membuka matanya. Nuansa kamar yang nyaman serta kondisi tubuh yang kelelahan memang merupakan resep tidur yang manjur.

Lia bahkan tak sadar ia sudah terlelap seberapa lama. Tadi, saat gadis itu tertidur, langit masih cerah di luar sana. Dan sekarang, semburat berwarna jingga sudah menghiasi pemandangan di kamarnya.

My Innocent Girl (FreenXBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang