MIG - El Sayang Sama Lia

1.3K 98 4
                                    

Multimedia: El <3

>--->

               Derum mesin mobil yang masih terdengar tak mengganggu Kierra yang tengah mengusap paha dalam milik kekasihnya yang tak lagi memprotes.

Tadi, gadis kecil yang berada di kursi penumpang itu sempat mendamprat tangan milik Kierra ketika ia mengusap paha milik gadis itu.

Kierra bahkan terkejut saat mendapati pukulan begitu keras di atas punggung tangannya sampai membuat itu memerah barang beberapa saat sebelum akhirya gadis itu melirik khawatir dan mengecup punggung tangannya perlahan.

Tak lama setelahnya, Lia membiarkan Kierra mengusap paha milik gadis itu yang terbungkus rapi menggunakan celana jeans.

Di antara jalanan yang ramai, Kierra mengendarai mobil dengan tenang. Sesekali, ia meremas paha milik Lia atau menarik tangan gadis itu dan mengecupnya.

Gadis bergigi kelinci itu terkekeh sebentar. Kierra tak pernah menyangka kalau dirinya menikmati kegiatan romantis seperti ini.

Sebelumnya, tak ada seorangpun yang bisa membuat dirinya begitu tertarik seperti Lia.

Seperti Adi di usia muda, Kierra juga memiliki berbagai macam pengalaman dengan perempuan.

Saat sadar bahwa dirinya tak menyukai laki-laki, Kierra sempat panik karena ia takut hujatan masyarakat. Tapi, saat ia membicarakan itu kepada kedua orangtuanya, ia menjadi yakin bahwa cinta tak bisa menghalangi apapun termasuk jenis kelamin.

Kierra mencoba mengencani perempuan saat ia berusia tiga belas tahun. Gadis pertama yang ia kencani adalah seorang gadis blasteran yang cantik. Kierra bahkan tak ingat siapa nama gadis itu, tapi ia memiliki pemikiran terbuka dan bahkan membiarkan Kierra tak mengikatnya dalam sebuah hubungan yang lain selain untuk bersenang-senang belaka.

Karenanya, kierra jadi banyak mengencani perempuan lain selain dirinya. Ia tak pernah benar-benar menetap pada satu orang perempuan dan tingkahnya itu sering dijuluki 'play girl' oleh Davin, Alvin serta Kelvin yang bahkan sudah tak asing melihat Kierra bergonta-ganti pasangan setiap bulan, atau bahkan minggu.

Membayangkan dirinya dalam sebuah hubungan yang terikat merupakan sesuatu yang tak pernah ada di dalam kepalanya. Ia sama liarnya dengan Ayahnya. Gadis bergigi kelinci itu menyukai tantangan, dan menurutnya, mempermainkan perasaan perempuan adalah tantangan yang menyenangkan.

Saat bertemu dengan Lia pertama kali, Kierra tak begitu tertarik dengannya. Gadis itu hanyalah seorang perempuan lemah yang butuh perlindungan. Tapi, setelah mendapati kenyataan dimana gadis itu handal dalam berciuman lantas mempermainkan dirinya, Kierra jadi tertantang untuk memiliki gadis itu seutuhnya, mengukungnya dalam kuasanya hingga Lia tak bisa kabur dari dirinya.

Bagi Kierra, Lia adalah narkoba yang membuatnya tergila-gila. Gadis itu akan selalu menginginkan Lia dan tak akan pernah berkecukupan dengannya.

Sayangnya, Lia tak mudah didapatkan. Gadis itu sangat sulit disentuh, apalagi dimiliki. Dan itu membuat Kierra merasa semakin tertantang sekarang.

"El! El! El!" Kierra tersentak dari alam pikirannya saat ia merasakan tarikan di tangan kiri miliknya yang sedari tadi meremas paha milik Lia.

Gadis itu memperlambat laju mobil dan melirik pada kekasihnya "Kenapa?"

"Mau beli burger sama eskrim dari Mc Donald" seru gadis itu dengan semangat sampai sedikit berlonjak di kursi ketika ia melihat logo berbentuk 'M' dikejauhan.

Kierra terkekeh "Jajan terus. Milk tea punya Lia aja belum habis. Sekarang mau jajan eskrim" sergah Kierra meski ia kini tengah menyalakan lampu sen dan berbelok ke tempat yang diinginkan Lia.

"Milk teanya buat El aja, Lia jajan lagi, hehe" Kierra meghela napas saat gadis itu menyodorkan segelas besar es teh susu bercampur boba yang masih penuh.

Gadis bengal itu mengerutkan kening sebentar saat melihat sedotan yang tertancap di pucuk minuman tampak rusak dan penuh dengan gigitan.

Astaga! Tingkah Lia benar-benar sama seperti bocah berusia tiga tahun.



>MY INNOCENT GIRL By Riska Pramita Tobing<



               Kierra membiarkan Lia terduduk sendiri di tengah-tengah ruangan ketika dirinya pergi memesan makanan.

Gadis cantik yang mengenakan seragam berwarna hitam dengan disertai apron serta topi ala chef berwarna merah dengan tulisan 'M' tercetak begitu besar di depannya tersenyum.

"Selamat sore, Kak. Pesan apa saja?"

Kierra mengetukkan ujung sepatunya sebentar "Cheese burger satu, regular burger satu, eskrim vanila, cokelat dan stoberi masing-masing satu, kentang goreng dua sama kola dua"

Gadis itu mengetikkan pesanannya dengan cepat, ia kemudian tersenyum sebentar pada Kierra yang menyerahkan kartu ATM miliknya "Langsung bayar sekarang aja" ujar Kierra memberitahu.

Gadis itu mengangguk, ia kemudian menggesek kartu ATM milik Kierra dan mengembalikan itu setelah prosesnya selesai.

"Silahkan ditunggu"

Kierra mengangguk dan menyerahkan senyum menyungging serta kedipan kecil yang membuat gadis itu bersemu seketika.

Saat Kierra kembali ke tempat ia meninggalkan Lia, gadis itu melihat seorang lelaki tengah terduduk di hadapan kekasihnya.

Kierra melipat tangan di dada lantas kemudian mendekat dengan langkah yang cepat. Ia meremas bahu lebar milik si lelaki berambut kecoklatan itu hingga membuatnya melirik dan menengadah untuk megadukan iris mereka yang hampir serupa warna.

"Mungpung gue masih baik. Lo mending jauhin dia" Kierra mengatakan itu dengan disertai senyuman tapi tangannya mencengkram bahu si lelaki sampai membuat lelaki itu sedikit meringis karenanya.

"Cari ribut lo?" ujar si lelaki seraya menangkis tangan Kierra dan berdiri tepat di hadapan gadis cantik bergigi kelinci itu.

Kierra menyunggingkan senyum, ini yang ia tak suka dari pria. Sikap angkuh mereka yang luar biasa.

"El" Kierra melirik sebentar pada kekasihnya yang menatap dirinya dengan pandangan tidak suka dan Kierra memiringkan kepala ke satu sisi karenanya. Ia menjulurkan lidah di dalam pipinya sebelum kemudian melepaskan cengkraman di bahu si lelaki dan memukul hidung mancungnya hingga lelaki itu tersungkur dengan cepat.

"El!" teriak Lia ketika ia melihat si lelaki berdiri lantas kemudian berlari. Gadis bergigi kelinci itu terkekeh geli.

"Mana sikap angkuh lo, anjing?!" geram Kierra dengan suara yang tertahan di kerongkongan sambil lalu terduduk di hadapan Lia yang masih menatapnya keheranan.

Gadis itu menggeleng sebentar "Bisa nggak sih jangan main tonjok-tonjok aja?"

Kierra melirik gadis itu dengan garang "Lo mau digodain terus sama cowok kayak dia, hah?"

Kierra bisa melihat Lia sedikit tersentak ketika ia mendengar nada bicara yang digunakan olehnya. Tapi Kierra sedang tak ingin bersikap lembut pada gadis di hadapannya.

Gadis itu harus tahu kalau dirinya cantik dan mudah didekati. Satu di antara kedua fakta tersebut tidak disukai oleh Kierra dan kalian sudah pasti tahu apa yang tak disukai si gadis bengal.

Kierra menggertakkan gigi-giginya "Elo harus tau gue itu pelit. Sekalinya elo milik gue, gue nggak akan biarin orang lain ngelakuin hal kayak tadi"

Lia mengerjap beberapa saat, bibirnya sedikit bergetar ketika ia mendengar setiap kata yang diucapkan oleh Kierra bernada tegas dan tak terbantahkan.

Seorang perempuan cantik tiba di meja mereka dengan satu nampan berisikan makanan pesanan Kierra dan gadis itu tersenyum ketika menata semuanya dengan rapi "Silahkan dinikmati"

"Terimakasih" tanggap Kierra seadanya. Ia kemudian menarik kursi dan menempatkan itu di sisi Lia ketika tangannya bergerak cepat guna memotong burger menggunakan pisau kecil dan garpu yang ia minta saat di kasir tadi.

"Maaf. El nggak sengaja bentak Lia. El sayang sama Lia"

>--->

Riska Pramita Tobing.

My Innocent Girl (FreenXBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang