Multimedia: Davin yang tititnya kalah dari jari Kierra. 🤣
>--->
"Kenapa titit gue kalah sama tangan lo?"
"Pfffttt" Kierra melirik pada kekasihnya saat gadis itu mangpret menuju dapur karena baru saja menertawakan nasib Davin.
Kierra terkekeh sebentar lantas melirik pada sobatnya "Gimana perekrutan?"
Lelaki itu mengangkat bahu sebentar "Alvin bilang, dia bisa cari sendiri. Kita tunggu aja hasilnya kayak gimana"
"Ada rokok nggak?" tanya Kierra pada Davin yang langsung merogoh celananya.
"Ada Ibu negara. Nggakpapa ngerokok?" ujar Davin mengingatkan.
Kierra menggigit bibir bawahnya sebentar dan menarik satu batangan kanker dari dalam bungkusnya lantas menerima sodoran korek dari si lelaki.
"Ibu negara lagi di dapur. Nyebat dulu dikit gapapa lah" tepat saat Kierra akan menyalakan batangan kanker yang sudah ia simpan di depan bibir, Lia mendekat dan mengambil itu dari sana.
"Nggak ada rokok selama aku di sini" ujar gadis itu dengan nada ketus setelah melemparkan batangan kanker itu ke sembarang arah, membuat Davin meringis karena uang dua ribunya baru saja melayang karena si gadis.
Lia menunjuk lolipop di saku baju milik Kierra "Ganti pakai itu"
Kierra menggeleng sebal "Bayangin Vin. Elo bayangin aja segimana keselnya gue sama si culun ini"
"HEH! Apa kamu bilang? Culun?"
"Hajar Bu!" ujar Davin yang justru memperkeruh suasana.
Lia melipat tangannya di dada dan menatap tajam pada Kierra yang tampak acuh dengan pandangan yang tampak dingin.
Ada jejak amarah serta kekecewaan di iris mata berwarna kecoklatan milik Lia, tapi Kierra sedang berusaha untuk mengabaikannya "Apa? Nangis?" suara Kierra terdengar tajam ketika ia berbicara pada Lia yang dengan keras kepala menentang untuk meneteskan air mata meskipun hatinya terasa seperti di iris sembilu.
Ada perasaan lara ketika gadis itu terlihat tak bercanda ketika ia memanggil Lia dengan sebutan 'culun'. Lia tak terima diberi julikan seperti itu. Meskipun memang ia adalah sosok gadis yang mendekati kata 'culun'. Tapi, mendapati julukan seperti itu dari kekasihnya sendiri rasanya menyakitkan.
Iya! Oke! Mereka memang pacaran karena memiliki tujuan masing-masing. Tapi tak sepantasnya sepasang kekasih saling mengejek seperti ini kan?
Alih-alih menangis seperti sebagaimana yang ia inginkan, Lia justru menyunggingkan senyuman pada Kierra yang masih memandangnya dengan tatapan dingin nan acuh "Aku culun?" ulang Lia dengan senyuman menyungging di ujung bibirnya "Nggak masalah kalau emang aku culun. Tapi semua kunci rahasia gengmu ada di aku"
Kierra mengerjap sesaat. Terlalu tidak percaya dengan apapun yang dikatakan gadis bertubuh kecil di hadapanya.
Ternyata ia pandai dalam bermain. Pikir Kierra kemudian.
Davin yang hanya bisa memperhatikan keduanya tengah bersitegang bahkan membelalakkan mata karena tak percaya kalau ketua gengnya kalah oleh gadis bertubuh mungil di hadapannya.
"Okaay" ujar Kierra seraya membuka plastik yang membungkus lolipop berwarna-warni itu dan kemudian menyerahkan itu pada Lia.
"Buat elo. Gue nggak suka lolipop"
"Sukanya apa dong?"
"Elo"
Deg...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl (FreenXBecky)
Novela JuvenilGimana ya kalau cewek badass yang terkenal selalu bikin onar di sekolah tiba-tiba jadi bucin kalau lagi sama kita? Tingkah dia yang ada-ada aja tuh bikin hati capek dan gereget. Tapi makin sayang juga. Ahhhh! Pokoknya bad girl emang menantang dan ng...