Episode 05

4.8K 286 0
                                    

"Saya ingin memberikan undangan dari yang mulia untuk putri." Faul memberikan surat undangan itu pada Celine, Celine langsung membuka isi surat itu.

Ada apa ini? Undangan dari raja? Kenapa tiba-tiba raja mengundangku ke istana? Apa belum cukup kejadian lusa itu membuat raja malu? Kenapa sekarang malah mengundangku? Aarggh aku tidak tahu lagi harus bagaimana, padahal aku tidak ingin menginjakkan kakiku di istana itu lagi.

Biasanya saat putri menerima surat undangan dari raja dia akan bersikap sangat senang dan gembira bahkan sampai memanggil designer pakaian ternama ke rumahnya. Tapi respon apa yang sekarang dia tunjukkan sekarang? Ketidaksukaan?? Faul benar-benar terkejut dengan respon yang tidak sesuai ekspektasinya.

...

"Kenapa? Malas bertemu raja? Jangan temui saja, apa susahnya?" Ucap Cecilion sembarang

"Kakak! Kenapa kakak bicara begitu? Bagaimana jika istana mendengarnya?"

"Memangnya kenapa? Mereka yang sudah membuatmu terluka apa aku tidak boleh marah?"

Ternyata kakakku sangat mengkhawatirkan ku, Aku senang mengetahuinya. Tapi mau bagaimanapun aku tidak bisa menolak undangan ini. Ini bisa jadi pemberontakan kan? Aku tidak mau menambah masalah lagi dengan kerajaan karena tidak mematuhi perintah Raja.

"Tapi aku harus tetap pergi kesana."

"Celine.. "

"Kakak jangan khawatir, aku janji tidak akan pulang dengan terluka lagi." Senyum Celine

Cecilion memeluk adik satu-satunya itu. "Jika ada orang yang menyakitimu bilang pada kakakmu ini ya?"

"Haha iya baiklah kak, terimakasih."

"Jangan berterimakasih."

Hidupku sudah lumayan nyaman sekarang, kumohon jangan ada pengganggu lagi.

...

"Saya menghadap pada matahari kerajaan."

"Faul, bagaimana?"

Aku tidak tahu harus menyampaikan ini pada yang mulia atau tidak. Tapi aku harus berkata jujur. Faul menyiapkan kata-kata yang sebisa mungkin tidak akan membuat Raja Verance kesal atau marah saat mendengar hasil penyelidikannya.

"Berita itu benar yang mulia, putri Celine sekarang sudah kehilangan ingatannya. Kesehatannya sekarang sudah membaik bahkan sekarang putri mulai suka berlatih pedang."

"Itu mengejutkan. Lalu surat itu?"

"Putri sudah menerimanya, jawabannya putri akan memenuhi undangan yang mulia."

"Apa kau merasa ada yang aneh padanya?"

"Iya yang mulia, itu pasti efek dari hilang ingatannya."

"Baiklah kau sudah bekerja dengan baik, kembalilah."

"Baik yang mulia, saya mohon undur diri." Faul pun pergi.

Undangan itu hanya alasan untuk bertemu dengannya, jika tidak begitu rasanya dia akan menolak tawaran ku. Entahlah kenapa aku berfikir sejauh itu, tapi aku merasa dia tidak ingin bertemu denganku lagi. Meskipun sekarang dia mau bertemu, pasti itu terpaksa karena tidak mau dianggap memberontak pada istana.

...

"Saya menghadap pada matahari kerajaan."

Raja Verance langsung mengalihkan pandangannya dari taman bunga kearah suara yang ia kenal.

"Putri Celine?" Ucap Raja dengan mimik wajah terkejut.

...

"Tuan putri anda mau pakai pakaian yang mana? Ini pilihan terbaru dari designer terbaik, silahkan di pilih." Tawar pelayan

"Aku tidak mau yang terlalu mewah, cukup yang sederhana saja."

Para pelayan yang mendengarnya sontak terkejut.

"Karena rambutku berwarna merah aku rasa warna putih itu cocok." Celine menunjuk baju yang paling sederhana di lemarinya.

"A.. Apa tuan putri yakin?"

"Aku yakin, cepat bawakan baju itu, aku akan berganti pakaian sekarang."

"Ba.. Baik tuan putri."

Setelah selesai berganti pakaian, ini saatnya memilih perhiasan.

"Untuk apa perhiasan-perhiasan sebesar itu? Aku cukup pakai anting kecil ini dan kalung berlian putih kecil ini saja."

"Ehh.. " Para pelayan makin terkejut lagi.

"Sebenarnya putri mau pergi kemana? Kenapa memakai baju sederhana dan perhiasan kecil saja?" Zini pelayan pribadi Celine akhirnya angkat bicara.

"Tentu saja bertemu Raja Verance."

"Biasanya putri akan memakai pakaian terbaik dan perhiasan yang sangat bagus jika akan bertemu dengan Raja tapi kenapa sekarang?" Zini benar-benar sudah kehabisan kata-kata.

"Haha Zini tenang saja, yang penting aku berpakaian sopan itu sudah cukup."

"Tapi baguslah putri, saya senang sekarang putri berubah seperti ini."

"Haha kau memang blak blakan ya."

"Maaf putri, Apa saya pakaian makeup natural saja putri?"

"Kau sudah mengerti rupanya." Senyum Celine

"Tentu saja, ayo kita buat Raja Verance terkejut dengan perubahan putri." Semangat Zini.

"Kerja bagus Zini, haha"

Bersambung

THE KING OF VERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang