Episode 39

770 45 0
                                    

Saat kasus pemberontakan Fuzhou beberapa tahun lalu, Xaverius kebetulan sedang tidak ada di negara Verance. Ia sedang mencari bahan sihir yang ada di negara lain.

Setelah mendengar kabar pemberontakan, Xaverius pun bergegas kembali ke kerajaan Verance tapi dia sudah terlambat.

Raja Antonio beserta permaisurinya telah terbunuh begitu juga Fuzhou. Kerajaan saat itu terlihat sangat berantakan. Apalagi saat melihat Fazura menangis dengan tersedu-sedu sambil memangku tubuh kakaknya dilantai, dia terlihat sangat bersalah dan kesedihannya tak dapat terbendung. Xaverius pun menghampiri Fazura berniat ingin menenangkannya.

"Xaverius, aku telah membunuh kakakku. Dan kalung matahari ini, kakak masih memakai kalung ini sampai sekarang. Ini adalah hadiah dariku untuk kakak saat masih kecil. Aku tidak tahu apa yang kulakukan ini benar atau salah. Yang jelas aku sangat menyesal sekarang. Aku telah membunuh kakakku satu-satunya." Fazura melihat kalung kakaknya yang masih terpakai di lehernya sambil menangis sesenggukan.

"Anda sudah melakukan hal yang benar. Jika kakak anda tidak dibunuh, maka anda yang akan terbunuh dan rakyat akan sengsara. Terkadang kita harus memilih pilihan yang sulit dalam hidup. Tapi meskipun ini sulit bagi anda, anda telah melakukan hal yang benar bagi masa depan kerajaan dan rakyat di dalamnya. Jadi jangan terus menyalahkan diri anda seperti ini." Xaverius menenangkan Fazura.

"Jadilah lebih kuat untuk diri anda sendiri, bagi rakyat dan kerajaan ini. Saya akan terus mendukung anda. " Senyum Xaverius.

"Terimakasih Xaverius. Aku akan berusaha sekuat tenagaku untuk melindungi kerajaan ini." Fazura pun berhenti menangis dan mulai kembali percaya diri.

Xaverius tersenyum melihatnya.

.
.
.

Ingatan itu tidak pernah hilang meskipun sudah bertahun-tahun lamanya.

Aku masih ingat kalung yang dipakai Fuzhou sama dengan kalung yang saat ini aku temukan di hutan. Yang jelas sekarang aku tahu bahwa dia masih hidup.

Apa dia kembali melakukan perjanjian dengan iblis supaya bisa hidup kembali? Itu sudah pasti. Pasti dia juga menjanjikan sesuatu yang sangat berharga untuk membayar nyawanya.

Walaupun dia bisa hidup kembali, tapi kekuatan sihirnya takkan sekuat dulu. Pasti sekarang dia sedang memulihkan sihirnya setelah digunakan untuk menghabisi adiknya 5 tahun lalu.

.
.
.

Pagi pun tiba.

Celine membuka mata selebar-lebarnya.

"Dimana Xaverius badjing*n itu!" Teriak Celine kesal.

"Nona ada apa?" Zini langsung masuk kamar Celine ketika mendengar suara teriakan Celine.

"Zini?"

"Iya nona, ini sudah pagi. Apa ada yang nona butuhkan?"

"Aarrghh dia membuat aku tidur lagi kemarin! Padahal aku hampir menebas lehernya!" Celine menendang selimutnya karena kesal.

Zini yang melihat kelakuan absurd nonanya yang baru bangun tidur terlihat sangat keheranan.

"Zini keluarlah, aku ingin sendiri."

"Baik nona, per.. misi" Zini buru-buru keluar dari kamar lalu menutup pintunya.

"Apa kau mencariku?" Ucap Xaverius sambil duduk menyilangkan kaki di sofa.

"Xaverius!" Celine langsung bangun dari tidurnya.

"Ada apa? Baru juga bangun tidur sudah heboh mencariku." Kekehnya.

"Apa yang terjadi kemarin? Kenapa kau membuatku tertidur hah?!" Celine berjalan menghampiri Xaverius.

"Hmm kemarin tidak terjadi apa-apa."

"Lalu bagaimana dengan kakakku?"

"Kau jangan khawatir, aku sudah menjelaskannya." Tenang Xaverius.

"Kenapa kau masih bisa bersikap tenang!? Padahal aku khawatir setengah mati!!" Kesal Celine.

"Apa yang perlu dikhawatirkan? Seperti biasanya, putri terlalu memikirkan hal sepele dengan begitu berlebihan."

"Sudahlah, dijelaskan bagaimanapun kau tidak akan paham." Celine berjalan kearah balkon lalu menghirup udara segar. Pikirannya lebih bisa tenang sekarang.

Xaverius pun menghampiri Celine.

"Kemarin aku belum sempat memberitahu berita penting padamu."

Celine menatap Xaverius yang ada disebelahnya.

"Memangnya berita penting apa?"

"Apa kau tahu pangeran Fuzhou El Verance Sirius?"

Celine mengingat-ingat isi ceritanya.

"Dia adalah paman yang mulia raja kan?"

"Ya benar."

"Lalu? Memangnya ada apa? Bukannya dia sudah mati saat memberontak kerajaan?"

"Dia sekarang masih hidup."

"Apa?! Bagaimana mungkin orang yang sudah mati hidup kembali??" Terkejut Celine.

"Itu bisa saja terjadi, menggunakan sihir hitam dan perjanjian dengan iblis."

"Apa yang mulia sudah mengetahuinya?"

"Belum, aku baru menemukan faktanya baru-baru ini."

"Ini gawat! Bagaimana jika dia melakukan pemberontakan lagi?"  Terkejut Celine.

"Itu sudah pasti, dari dulu ia menginginkan singgasana raja. Alasan dia bangkit kembali pun pasti untuk merebut itu dari keponakannya."

"Aku tidak ingat di cerita ada pemberontakan kedua. Tapi kita tetap harus mencegahnya."

"Apa putri yakin tidak ada pemberontakan kedua dicerita aslinya?" Tanya Xaverius lagi ingin memastikan.

"Iya aku yakin, konflik dicerita didominasi oleh cinta segitiga saja..." Ucap Celine yakin, lalu ia terpikirkan sesuatu.

Berarti ceritanya benar-benar melenceng dari aslinya! Bagaimana ini? Aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Kebangkitan paman Raja pasti akan jadi masalah terburuk kan? Tapi aku tidak tahu apa-apa tentang itu.

...

Bersambung

THE KING OF VERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang