Episode 67

454 15 0
                                    

"Ehh kapan putri meninggalkan mansion? Kenapa tiba-tiba ada di gerbang depan dengan tuan Cecilion dan siapa gadis disebelahnya itu?" Friz yang terkejut tiba-tiba putri ada di luar langsung menghampiri mereka bertiga.

"Putri anda habis pergi darimana?"

"Ohh Friz maaf aku pergi tiba-tiba bersama kakak tadi. Aku habis menjemput nona Gracia." Senyum Celine.

"Ahh ya nona Gracia kenalkan ini pengawal pribadiku Friz."

"Senang bertemu dengan anda tuan." Sopan Gracia

"Ahh ya saya juga. Silakan masuk." Friz mempersilahkan mereka masuk.

Kenapa pengawal pribadi putri itu memakai topeng ya? Kesannya dia terlihat sangat misterius dan menakutkan.

Di dalam mansion

"Gracia? Tanganmu memar apa terjadi sesuatu?" Celine tidak sengaja melihat pergelangan tangan Gracia. Sementara Gracia terkejut dan bingung harus menjelaskan apa.

"Ahh saya tidak papa putri."

"Kemarilah" Celine mengajak Gracia duduk di sofa lalu ia memegang kedua peegelangan tangan Gracia kemudian menutup matanya.

Gracia hanya terkejut dengan apa yang dilakukan Celine, ia hanya terdian sambil memperhatikan apa yang akan dilakukan Celine selanjutnya.

Tak berapa lama kemudian Celine membuka matanya lalu melepaskan tangan Gracia. "Sekarang sudah tidak sakitkan?"

Gracia sangat terkejut saat melihat kedua pergelangan tangannya sudah sembuh sempurna. Tak ada lagi memar atau rasa sakit sekarang. "Pu.. Putri apa putri menyembuhkan saya?"

"Ya aku bisa menggunakan sihir termasuk menyembuhkan." Senyum.

"E.. Ehh sejak kapan putri mempunyai sihir?"

"Ahh sebenarnya kemampuan ku disembunyikan dari semua orang. Hanya keluarga dan orang terdekat ku saja yang mengetahui aku punya sihir."

" Ah.. Sa... Saya akan menutup mulut saya."

"Haha terimakasih, jangan terlalu kaku begitu padaku Gracia. Kita seumuran kan? Ayo berteman ya?" Senyum Celine.

"Ehh apa putri tidak keberatan berteman dengan saya?" Terkejut karena seorang putri Celine yang terkenal angkuh ingin berteman dengan dirinya.

"Ya aku tidak keberatan. Kenapa aku harus keberatan?"

Ahh jadi rumor putri mengalami hilang ingatan itu benar. Kepribadian nya benar-benar berbeda dengan dulu.

"Bagaimana? mau kan berteman dengan ku?" Senyum Cerah.

"Tentu saja putri! Saya sangat senang bisa berteman dengan anda. Rasanya seperti mimpi. Terimakasih banyak sudah mau berteman dengan saya. Saya akan melakukan apapun untuk putri." Senyum bahagia Gracia.

Lalu terimakasih juga putri sudah menyelamatkan saya dari kakak-kakak saya.

"Ahh senangnya, akhirnya sekarang aku punya teman perempuan pertama. Mohon bantuannya ya Gracia." Celine memeluk Gracia. Sementara Gracia yang terkejut karena Celine tiba-tiba memeluknya langsung memeluk Celine kembali dengan ragu.

"Saya juga sangat senang putri" Tersenyum cerah.

.

"Wah liatlah mereka bedua, sangat akur sekali." Senyum Cecilion.

"Ya padahal mereka baru bertemu hari ini ya?" Jawab Friz.

"Ya juga. Ternyata Celine mudah akrab dengan orang lain."

Cecilion dan Friz memperhatikan kedua gadis itu dari jauh sambil tersenyum.

"Ahh ya kemana Xaverius?" Tanya Cecilion

"Katanya ada urusan mendadak jadi dia pergi buru-buru tadi."

"Kemana?"

"Entahlah dia tidak bilang tujuannya. Tapi sepertinya sangat penting."

"Hah dia memang tidak pernah bilang apapun pada siapapun." Cecilion sudah paham dengan sikap Xaverius.

"Tapi bukankah ia sedikit dekat dengan putri?"

"Ya, tapi tetap saja dia belum terbuka sepenuhnya pada Celine."

.

"Kak? Friz?" Celine memanggil mereka berdua.

Kedua lelaki itu segera menghampiri Celine seperti peliharaan yang mendekati majikannya dengan sangat antusias.

"Ada apa?" Tanya Cecilion.

"Apa ada yang putri butuhkan?" Tanya Friz

"Hmm bagaimana kalau malam ini kita pesta barbeque?" Ide Celine

"Wahh ide bagus, kalau gitu kakak dan Friz yang akan menyiapkannya. Kalian berdua tunggulah disini. Kami akan menyiapkannya di halaman belakang mansion." Semangat Cecilion.

"Ya saya dan tuan Cecilion yang akan menyiapkannya. Jika sudah selesai saya akan memanggil putri dan nona."

"Ehh kenapa begitu? Aku juga ingin membantu." Ucap Celine

"Saya juga ingin membantu." Tambah Gracia

"Tidak, tidak gadis-gadis tetap disini. Biar kakak, Friz dan pelayan yang menyiapkannya."

"Ya tuan Cecilion benar."

"Ahaha baiklah-baiklah. Terimakasih ya kakaku tersayang dan penjagaku yang perhatian." Senyum Celine.

Cecilion dan Friz yang diberi pujian langsung tersipu malu, mereka jadi lebih bersemangat lagi.

"Kami pergi dulu." Ucap mereka berdua bersamaan lalu pergi dengan buru-buru.

"Haha mereka kenapa sih?" Tawa Celine, sementara Gracia hanya tersenyum menanggapi.

Ya ampun aku tidak tahu bahwa tuan Cecilion ternyata bisa bersikap manis seperti itu. Dia biasanya hanya menunjukkan sikap dingin dan datar pada siapapun. Dan tadi aku melihat sisi dirinya yang lain. Sangat manis sekali saat wajahnya tersipu oleh perkataan putri tadi. Lalu pengawal itu pun awalnya dia terlihat menyeramkan karena topeng misterius nya tapi ternyata dia juga sama seperti tuan Cecilion. Beruntung nya aku bisa melihat sisi lain dari mereka berdua seperti ini.

Gracia merasa sangat senang karena melihat hal tak terduga dari seorang Cecilion yang disebut sebagai mesin pembunuh dimedan perang.



Bersambung

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE KING OF VERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang