"Hah? Seperti ada orang yang berteriak. Apa aku salah dengar?" Friz terbangun dari tidurnya oleh suara teriakan Celine dan Cecilion.
"Tapi sekarang suara itu sudah tidak ada. Ini sudah pagi juga, aku bangun saja dan lanjut latihan." Friz pun memutuskan untuk bangun dan melanjutkan kegiatan rutinnya yaitu melatih ilmu bela dirinya.
"Kemarin aku tidak bertemu lagi dengan putri setelah dia pergi dengan Raja. Apa sekarang putri akan latihan berpedang lagi? Tapi sekarang ada kakaknya, pasti putri ingin berlatih dengan kakaknya. Sudahlah aku fokus melatih kemampuanku saja."
.
.
.Di kamar Celine
"Xaverius?! Bukannya kau terluka? Kenapa sekarang tubuhmu baik-baik saja?" Tanya Cecilion masih dengan ekspresi kaget.
"Iya, apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa sembuh secepat itu?" Tanya Celine dengan ekspresi terkejut juga.
"Hah kalian berdua ini. Apa kalian baru pertama kali lihat hal seperti ini?" Xaverius tidak habis pikir karena mereka begitu kaget dengan apa yang terjadi padanya. Padahal menurutnya itu adalah hal yang biasa.
"Kau bicara apa?! Tentu saja itu hal yang tidak normal, makanya kami kaget!" Kesal Cecilion.
"Ohh benar juga, aku lupa kalian bukan orang kastil. Jadi...."
"Cukup!! Sebelum menjelaskannya pakai bajumu dulu sana!" Ucap Celine sambil memalingkan wajahnya.
"Kau orangnya tidak punya rasa malu juga rupanya." Ucap Cecilion.
"Hey, aku baru saja keluar dari kamar mandi. Ya sudah pasti belum pakai baju, kalian saja yang tiba-tiba sudah bangun lalu berteriak heboh pagi-pagi begini, semua orang pasti terbangun karena teriakan kalian."
"Iya iya, udah sana pakai bajumu!" Ucap Celine masih memalingkan wajahnya.
"Bajuku kan kotor, apa aku harus pakai baju putri?" Senyumnya.
"Kau ini ya! Sebentar! Aku akan mengambil bajuku. Jangan bergerak darisana!" Ucap Cecilion memperingatkan sebelum keluar dari kamar Celine.
"Ya..." Cecilion keluar dari kamar Celine dengan tatapan mengintimidasi Xaverius.
"Tidak janji." Gumam Xaverius sambil terkekeh.
"Apa luka-lukamu sembuh karena sihirku? Semalam aku mencoba mengeluarkan sihir penyembuhan ku untukmu. Apa itu berhasil? Aku kelelahan sampai ketiduran kemarin jadi belum sempat memastikannya." Tanya Celine masih dengan memalingkan wajahnya.
"Heyy nona aku disini. Kau sedang bicara dengan siapa?" Kekeh Xaverius.
"Tentu saja kau! Jangan berputar-putar jawab saja!" Kesal Celine masih tidak ingin menatap Xaverius.
"Jika bicara itu tatap mata lawan bicaramu." Xaverius memegang dagu Celine lalu mengarahkan wajahnya kearahnya.
"Ka... Kau melakukan sihir perpindahan?" Terkejut Celine karena Xaverius tiba-tiba ada di depannya.
"Yaa, ah ya bagaimana sekarang tubuhku? Mulus seperti baru kan? Ini efek sihir penyembuhan mu." Dia malah berfose seperti model didepan Celine.
"Berarti aku berhasil menggunakan sihir penyembuhan." Celine melihat kedua tangannya, dia merasa kagum dengan kemampuannya sendiri.
"Ya, sangat berhasil untuk percobaan pertama. Padahal aku belum bilang tentang sihir penyembuhan itu padamu. Tapi kamu mampu melakukannya dengan sempurna." Bangga Xaverius.
"Aku hanya memfokuskan pikiranku untuk menghasilkan sihir penyembuhan pada tubuhmu."
"Ya pada akhirnya semuanya memang berasal dari pemfokusan pikiran. Semua sihir yang keluar adalah hasil dari penyaluran energi pikiran pengguna. Tapi untuk mencapai fokus itu tidak mudah. Banyak yang gagal dalam percobaan pertama karena tidak memiliki tekad yang kuat." Jelas Xaverius.
"Begitu ya. Sekarang aku mengerti cara menggunakan sihirku."
"Baguslah. Terus asah kemampuan sihirmu hingga yang terkecil. Supaya kamu bisa menggunakan semuanya dengan leluasa. Energi manamu tidak terbatas, tapi tubuhmu akan cepat merasa lelah jika kamu menggunakan terlalu banyak energi sihir."
Brakkk suara pintu terbuka.
"Aku datang!" Cecilion tiba secepat kilat sambil membawa baju miliknya untuk Xaverius pakai.
"Wah cepat sekali. Seperti yang kau lihat aku tidak bergerak dari tempatku." Xaverius tersenyum setelah ia melakukan sihir perpindahan ke tempatnya semula sebelum Cecilion membuka pintu.
"Cepat pakai bajumu!" Cecilion menyerahkan pakaiannya pada Xaverius. Xaverius pun menyentuh pakaian itu, secara ajaib pakaian itu langsung terpasang ditubuhnya.
"Sudah aku pakai." Senyumnya.
"Hah??" Cecilion dan Celine yg melihatnya terkaget-kaget.
"Hidupmu sangat mudah sekali Xaverius!" Ucap Cecilion dengan ekspresi melongo.
Xaverius menanggapinya dengan tersenyum manis.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF VERANCE
FantasySeorang gadis bernama Faradilla masuk ke dalam dunia webtoon yang ia baca dan menjadi pemeran antagonis dalam cerita tersebut. Akankah ceritanya tetap sama seperti dulu atau menjadi berbeda saat Faradilla masuk ke dalam cerita tersebut?