"Friz??" Celine mendatangi tempat latihan.
"Ada apa putri?" Tapi Celine tidak menjawab dan malah duduk disebelah Friz.
"Ada apa putri? kenapa wajah putri ditekuk seperti itu?" Bingung Friz.
"Perasaanku sedang buruk karena dua orang." Ucap Celine dengan wajah kesal.
"Dua orang?" Bingung Friz.
"Celine?" Cecilion dan Xaverius hampir mendekat kearah mereka.
"Aku akan pergi dulu. Jangan bilang pada mereka." Lalu Celine pun langsung melakukan sihir perpindahan.
"Pu.. Putri.. Dia sudah pergi. Kemana dia pergi sendirian?" Khawatir Friz.
"Hey pria bertopeng apa kau melihat Celine?" Tanya Xaverius.
"Dia kesinikan tadi?" Tanya Cecilion.
"Ya tadi nona kesini tapi sekarang dia sudah pergi." Jawab Friz.
"Pergi kemana?" Panik Cecilion.
"Aku juga tidak tahu, nona tidak bilang. Dia melakukan sihir perpindahan." Jawab Friz lagi.
"Gawat! Kemana Celine pergi?? Xaverius kau bisa melacak keberadaan Celine kan?" Tanya Cecilion.
"Ada di kamar, ahh atau dia lupa tidak memakai cincin pelindung dariku? Aku tidak bisa mengetahui jejaknya!" Panik Xaverius karena tidak bisa merasakan keberadaan aura tubuh Celine, ia hanya mengetahui letak cincinnya saja.
"Apa kau bilang?!" Panik Cecilion.
.
.
."Akhirnya aku bisa pergi, ah aku lupa pakai cincin dari Xaverius. Baguslah dia tidak akan bisa menemukanku." Celine pergi ke sebuah taman bunga favoritnya di hutan.
"Tempat ini selalu sukses membuatku lebih baik." Senyum Celine ketika melihat pemandangan yang dipenuhi bunga di depannya.
"Ohh kita bertemu lagi nona." Ucap suara berat seseorang.
Hah? Siapa itu? Celine pun melihat kearah belakang dan dia melihat seorang lelaki yang ia rasa pernah melihatnya sebelumnya.
"Anda siapa?" Tanya Celine.
Lelaki itu berjalan mendekati Celine.
"Aku orang yang putri tabrak beberapa hari lalu dipasar." Ucapnya dengan senyuman.
Ohh sekarang aku ingat! Pria tinggi itu.
"Ahh ya sekarang aku ingat. Maaf atas hari itu." Tidak enak Celine.
"Itu bukan masalah. Yang jelas aku senang bisa bertemu lagi dengan nona." Senyumnya.
"Terimakasih sebelumnya." Senyum Celine.
"Apa nona kesini sendirian? Itu sangat berbahaya."
"Biasanya disini jarang ada orang, jadi aku berani kesini sendirian." Celine mengangkat tangannya karena bunga sakura berjatuhan dari atas. Ada beberapa bunga yang jatuh ke telapak tangannya, lalu Celine pun tersenyum. Fuzhou tak berhenti memperhatikan Celline saat itu.
"Disini sangat cantikkan pemandangannya?" Ucap Celine sambil tersenyum manis.
Fuzhou tertegun melihat Celine saat itu. Ada perasaan aneh didalam dirinya. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat dan tak beraturan.
"Perasaan apa ini?" Bingung Fuzhou dalam hati.
"Tuan?" Tanya Celine karena lelaki di depannya itu tidak kunjung berbicara.
"Ahh ya, nona benar. Sangat cantik sekali." Tatap Fuzhou.
"Aku selalu kemari saat sedang merasa lelah atau bingung akan suatu hal. Perasaanku jauh lebih baik jika melihat keindahan taman bunga ini." Celine menatap kearah hamparan bunga berwarna-warni di depannya.
"Apa tuan seorang pengembara?" Tanya Celine.
"Ahh ya bisa dibilang seperti itu. Aku suka menjelajahi hutan." Jawabnya.
"Aku tidak sangka bisa bertemu dengan dia disini. Tadinya aku sedang berburu rusa untuk memulihkan kekuatan sihir dan juga tubuhku. Luka kemarin sudah sembuh semua sekarang, baguslah." Pikir Fuzhou.
"Begitu ya, aku juga suka jalan-jalan dihutan karena bisa mendapat tempat bagus yang memanjakan mata. Aku sudah menemukan beberapa tempat lain lagi selain disini."
"Aku tidak menduganya. Tapi itu cocok untuk nona." Senyumnya.
"Terimakasih. Hmm sepertinya aku harus pergi sekarang." Ucap Celine karena merasa tidak enak telah membuat Friz khawatir dengan tiba-tiba pergi tanpa pengawalan. Celine juga takut Friz disalahkan jika terjadi sesuatu padanya.
"Kenapa terburu-buru?" Tanya Fuzhou.
"Aku pergi secara tiba-tiba tadi, orang rumah pasti sedang mencariku sekarang. Jadi aku harus cepat pulang. Sampai jumpa." Celine pun berlari kearah belakang pohon besar hingga Fuzhou tak melihatnya lalu langsung melakukan sihir perpindahan.
"Perasaan aneh ini selalu muncul saat melihat gadis itu. Apa artinya?" Bingung Fuzhou.
"Kenapa aku harus bingung, dia adalah mangsa incaran ku. Saat bulan purnama tiba, dia akan mati ditanganku!" Senyum evil Fuzhou.
"Bersenang-senanglah sekarang, karena ini waktu terakhirmu hidup didunia." Smirk Fuzhou lalu pergi dari taman itu.
.
.
."Friz?" Celine sudah sampai ditempat latihan, tapi tidak ada siapa-siapa disana.
"Kemana perginya Friz?" Celine pun berjalan kearah halaman depan rumahnya. Betapa kagetnya dia karena seluruh pasukan Ksatria duke sudah disiapkan dibawah perintah Cecilion untuk mencari dirinya.
"Cari putri Celine sampai dapat! Pastikan dia tidak terluka seujung rambut pun! Atau nyawa kalian yang jadi taruhannya!" Perintah Cecilion dengan ekspresi serius membuat semua orang merinding mendengarnya.
"Gawat! Apa yang kakak lakukan??" Kaget Celine bukan maen.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF VERANCE
FantasySeorang gadis bernama Faradilla masuk ke dalam dunia webtoon yang ia baca dan menjadi pemeran antagonis dalam cerita tersebut. Akankah ceritanya tetap sama seperti dulu atau menjadi berbeda saat Faradilla masuk ke dalam cerita tersebut?