Episode 25

1.2K 84 0
                                    

"Aku merasakan nyawa Celine sedikit terancam tadi, tapi Celine tidak memanggil namaku atau meminta tolong. Sepertinya dia masih bisa menghadapi masalahnya." Ucap Xaverius sambil memegang sebuah buku di tangannya.

"Beberapa sihir yang aku simpan di dalam cincin itu bekerja dengan baik. Sekarang aku hanya perlu memperkuat ilmu sihirku."

Sebenarnya kekuatan sihir Xaverius sangat kuat bahkan bisa menghancurkan seluruh negeri. Dia hanya terobsesi menjadi yang terkuat di antara semua orang jadi dia selalu merasa tidak puas.

.
.
.

"Aku membawakan perhiasan, ini cukup untuk membiayai kehidupan semua orang di panti selama beberapa bulan." Friz menyerahkan perhiasan yang ia dapat dari Celine ke ibu panti.

"Perhiasan sebanyak ini, Apa kau mencurinya?"

"Tidak, ada yang memberikannya padaku."

Itu benar, dia memberikannya padaku walaupun sedikit aku paksa.

"Apa benar? Aku takut kamu berada dalam bahaya jika pemilik perhiasan ini mencarimu." Khawatir ibu panti.

"Aku akan baik-baik saja. Untuk beberapa waktu aku akan pergi dari daerah ini. Jaga diri kalian baik-baik."

"Kamu mau pergi kemana?"

"Ada tempat yang harus aku kunjungi."

"Baiklah, kamu bisa menjaga dirimu sendiri. Hati-hati dijalan. Rumah ini selalu terbuka untukmu."

Friz menanggapinya dengan tersenyum.

.
.
.

"Oh iya karena keasyikan ngobrol saya sampai melupakan sesuatu." Celine mengambil tas yang tersimpan disebelahnya lalu memberikannya pada Raja.

"Apa ini?"

"Jubah tidur yang mulia, waktu itu tidak sengaja terbawa pulang oleh saya. Maaf dan terimakasih." Senyum Celine.

"Apa jubah ini membuatmu kesulitan?"

"Yah sedikit membuat prahara dirumah sebenarnya. Tapi itu berlalu dengan baik, jadi jangan dipikirkan."

"Maaf sebelumnya nona" Ucapnya dengan senyuman manis

"Iya tuan... Tapi apakah jubah itu istimewa bagi yang mulia?"

"Jubah ini adalah milik ayahku. Aku sering memakainya dan para bangsawan pasti sudah mengetahui tentang jubah ini, karena ayahku dulu sering memakainya saat menghadiri perkumpulan penting. Ya ayahku tidak seperti raja-raja lain yang memperhatikan penampilannya. Dia sering berpakaian sederhana. Bahkan berpakaian seadanya meskipun sedang menghadiri rapat penting istana sekalipun. Menurutnya sesuatu itu tidak perlu mewah, yang penting kita nyaman memakainya dalam keadaan apapun. Kesederhanaan benar-benar merubah cara pandang ku terhadap dunia. Meskipun memiliki segalanya kita tidak boleh angkuh atau sombong karena itu hanya titipan yang bisa diambil kapan saja tanpa kita sadari." Raja bercerita panjang lebar dengan ekspresi hangat, kadang tersenyum dan kadang terlihat ekspresi sedihnya meskipun tidak terlalu ia tunjukkan.

"Ayah yang mulia pasti orang yang hebat."

"Ya, dia adalah panutanku. Jika ayah masih ada disini pasti dia juga menyukaimu."

"Menyukai Saya sebagai apa?"

"Menantunya."

"Ehh.." Wajah Celine langsung merona saat itu.

I.. Ini benar-benar berbahaya! Aku tidak bisa mengontrol perasaanku. Wajahku rasanya panas. Apa pipiku berwarna merah? Jantungku juga berdebar sangat kencang.

"A.. Apa maksud yang mulia?"

"Aku rasa telah mengatakannya dengan jelas. Apa masih belum jelas ya?"

Celine menggelengkan kepalanya dengan ekspresi minta penjelasan.

"Baiklah."

Grep Raja memegang kedua tangan Celine.

"Aku menyukaimu Putri Celine, menikahlah denganku!"

Ini hal paling mengejutkan abad ini. Saat ini Celine terlalu terkejut hingga berubah jadi batu hidup.

...

Bersambung



THE KING OF VERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang