Celine melihat kakaknya sedang terduduk lesu sambil menundukkan kepala di bangku tepi pantai. Dia langsung berlari ke arah kakaknya dengan perasaan khawatir.
"Kakak!" Teriak Celine.
Cecilion pun langsung bangkit dari tempat duduknya mencari arah suara celine berasal. Ketika melihat Celine, Cecilion pun langsung berlari menghampiri Celine dengan air mata yang sudah menumpuk dipelupuk matanya.
"Celine!"
Grep
Celine memeluk kakaknya. "Celine? Kamu baik-baik saja kan?" Khawatir dan lega Cecilion.
"Aku baik-baik saja kak. Maaf aku pergi tanpa memberitahu kakak. Tadi aku tersesat dan tidak tahu arah kembali kesini. Untungnya ada Xaverius."
"Dia baik-baik saja Cecilion." Ucap Xaverius.
"Syukurlah! Kakak sangat panik tadi."
"Maaf kak."
"Yang penting kamu kembali dengan selamat. Itu sudah cukup." Senyum Cecilion.
"Hey aku juga ingin ikutan dipeluk!" Xaverius berjalan kearah mereka dan merentangkan tangannya.
"Mana boleh!" Cecilion menjauhkan Celine dari Xaverius.
"Huh ya sudah." Xaverius pun menurunkan tangannya kebawah sambil berpura-pura kesal.
Celine menarik tangan Xaverius lalu mereka pun berpelukan bertiga.
Cecilion dan Xaverius awalnya terkejut lalu mereka bertiga tertawa bersama.
Akhirnya mereka pun berlibur bersama sebelum...
"Tuan putri?"
"Friz??" Terkejut mereka bertiga saat melihat Friz ada disana.
.
.
."Aku khawatir, jadi aku menyusul putri kesini."
"Instingnya lumayan bagus juga." Pikir Cecilion.
"Friz, maaf membuatmu khawatir. Tapi aku baik-baik saja."
"Putri sempat hilang tadi." Ucap Xaverius tanpa berpikir.
"Xaverius!" Celine kaget karena Xaverius malah bilang tentang hal itu pada Friz.
"Apa?! Putri sempat hilang? Lalu apa terjadi sesuatu? Putri baik-baik saja kan?" Khawatir dan terkejut Friz.
"Aku baik-baik saja. Jadi jangan khawatir." Tadinya aku gak mau bilang tentang hal itu! Dasar Xaverius!
"Friz ya? Itu bukan nama lengkap mu kan?" Ucap Xaverius tiba-tiba.
Apa yang mau Xaverius bilang sebenarnya? Kenapa dia membahas hal itu?! Celine menatap Xaverius dengan tatapan bingung. Sementara yang ditatap malah tersenyum manis untuk menyembunyikan tujuannya. Hah menyebalkan! Dia pasti ingin melakukan sesuatu lagi.
"Benar juga, siapa nama lengkap mu? Bagaimana mungkin aku tidak tahu nama lengkap orang yang menjaga adikku?" Tambah Cecilion.
"Ke.. Kenapa kalian malah membahas hal itu? Nama itu tidak penting." Ucap Celine sedikit gugup karena tidak mau sampai mereka tahu nama asli Friz terutama kakaknya.
Xaverius, dia kan sudah tahu siapa Friz sebenarnya, kenapa dia malah mengungkit hal ini?
Friz hanya terdiam daritadi.
Mereka berempat sedang berada di sebuah ruangan private sambil menikmati makan malam.
"Sebenarnya aku tidak boleh mengungkapkan identitas ku pada siapapun"
"Dan tidak boleh memberitahu nama asli ku pada siapapun. Tapi, jika itu diperlukan sekarang untuk membuktikan bahwa aku bukan orang jahat, aku tidak keberatan." Friz membuka tali topengnya.
"F.. Friz?" Terkejut Celine.
"Nama lengkapku, Zastava Rovere El Zurich" Ucap Friz lalu membuka topengnya di hadapan mereka bertiga.
Cecilion sangat terkejut mengetahui fakta siapa Friz sebenarnya. Sedangkan Xaverius tersenyum puas karena rencananya berhasil Dan Celine panik.
"Kau?! Masih hidup??" Tak sangka Cecilion.
.
.
.Ughh
"Yang mulia? Anda sudah sadar?" Tanya pengawalnya.
"Memangnya aku kenapa?" Bingung Zalavion.
"Saya menemukan yang mulia jatuh pingsan dilantai. Anda baik-baik saja?"
"Hah? Pingsan?" Tidak paham Zalavion.
"Lalu kenapa aku tiba-tiba ada disini? Bukannya aku ada diluar? Apa terjadi sesuatu? Aku tidak ingat pernah masuk ke kamar ini." Pikir Zalavion.
"Topi?" Zalavion melihat ada topi pantai wanita di meja kamarnya.
"Topi siapa itu?" Tanya Zalavion.
"Topi itu milik gadis yang anda bawa kesini." Ucap pengawalnya.
"Gadis yang aku bawa? Aku tidak ingat pernah membawa gadis kesini." Kebingungan Zalavion.
"Ehh? Yang mulia membawa gadis itu dari pantai saat siang. Lalu yang mulia juga yang menyuruh kami mengikatnya dikamar ini."
"Apa?? Sekarang dimana gadis itu?"
"Dia sudah tidak ada saat saya memasuki ruangan ini."
"Sebenarnya apa yang terjadi??" Pikir Zalavion berusaha mengingat hal yang hilang itu, tapi percuma dia sama sekali tidak mengingatnya.
.
.
."Apa kau tahu siapa dirimu? Dan dari mana dirimu berasal?" Tanya Cecilion.
Friz hanya menggelengkan kepala. "Aku hanya anak biasa yang tinggal di dalam hutan bersama ibuku."
"Dia bukan ibumu!" Ucap Cecilion.
"A.. Apa yang tuan maksud?" Bingung Friz.
"Aku sudah tinggal dari sejak bayi bersama ibuku."
"Apa aku boleh menceritakannya. Bagaimana Celine? Apa aku ceritakan saja tentang asal usulnya? Sepertinya kamu sudah tahu dari awal, tapi kenapa tidak memberitahu kakak?" Tanya kakaknya pada Celine.
Celine hanya terdiam daritadi dengan ekspresi masih tidak percaya kakaknya sudah tahu identitas Friz yang sebenarnya.
Bersambung
Maaf yaa up nya sekarang jarang. Happy Reading 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF VERANCE
FantasySeorang gadis bernama Faradilla masuk ke dalam dunia webtoon yang ia baca dan menjadi pemeran antagonis dalam cerita tersebut. Akankah ceritanya tetap sama seperti dulu atau menjadi berbeda saat Faradilla masuk ke dalam cerita tersebut?