Episode 32

863 56 0
                                    

POV Raja Zaquen

Apa bunganya sudah sampai disana? Bagaimana reaksi Celine ya? Pasti dia terkejut. Aku bisa membayangkan wajah terkejutnya sekarang haha.

Hmm karena pekerjaan semakin banyak aku tidak punya waktu untuk bertemu dengan Celine. Saat ini pun aku masih bergelut dengan kertas-kertas sebanyak ini. Hah kapan ini akan berakhir?

"Permisi Yang mulia, ada surat dari tuan putri Celine." Faul masuk ke dalam ruangan sambil membawa surat.

"Benarkah?"

Aku sangat terkejut. Ini pertama kalinya Celine menulis surat untukku.

"Ini yang mulia." Faul memberikan suratnya.

"Saya pamit dulu." Setelah memberikan surat itu Faul pun pergi dari ruangan.

"Ya baiklah."

Aku tidak sabar ingin membaca suratnya.

Isi surat

'Salam untuk matahari kerajaan.

Yang mulia, hadiah anda telah sampai dengan selamat dikediaman saya. Saya sangat terkejut dengan hadiah yang Anda berikan. Saya juga sangat berterimakasih atas hadiahnya. Ini sangat indah, saya menyukainya. Tapi untuk ke depannya yang mulia tidak perlu memberikan hadiah sebanyak ini. Saya lebih suka berjalan-berjalan di taman bunga sambil menikmati angin sepoi-sepoi bersama seseorang, dibanding bertangkai-tangkai bunga mawar yang akan cepat layu. Saya harap yang mulia mengingatnya. Untuk membalas hadiah ini, apa yang harus saya berikan pada yang mulia? Saya tidak punya sesuatu yang istimewa untuk membalas kebaikan yang mulia ini. Tolong berikan jawaban yang mulia di surat, terimakasih. Rasanya hanya itu yang dapat saya sampaikan, semoga hari-hari yang mulia selalu bahagia. Jangan terlalu fokus bekerja, jagalah kesehatan yang mulia.

Tertanda

Celine Anastasya De Alger.'

Yah aku lupa dia sekarang adalah orang yang sederhana. Pasti hadiah bunga itu terlalu berlebihan. Baiklah, lain kali aku akan mengikuti sarannya dengan mengajak berjalan-jalan bersama.

Sekarang aku harus menulis jawaban suratnya.

Raja pun menulis jawaban surat itu dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.

Setelah selesai menulis suratnya, ia lalu memasukannya ke dalam amplop dan memberinya stempel kerajaan.

"Faul?"

"Iya yang mulia."

"Kirimkan surat balasan ini kepada putri Celine."

"Baik yang mulia."

Faul pun pergi mengirim surat itu.

Aku tak bisa berhenti senyum saat ini. Celine kau membuat hariku selalu menarik.

Sekarang aku harus cepat menyelesaikan pekerjaan ini. Supaya dapat pergi ke luar bersama Celine. Aku sangat menantikannya.

Dan ternyata pekerjaan tak kunjung selesai. Aku harus lebih bersabar lagi.

POV end

.
.
.

"Bagaimana, bagus kan?"

"Sangat indah tuan putri." Kagum Friz

"Aku sering jalan-jalan di taman bunga ini sendirian. Sekarang, aku ada teman."

Celine dan Friz sedang berjalan-jalan berdua di taman bunga.

"Aku juga sebelumnya tidak mempunyai teman. Sekarang aku senang bisa ada didekat putri."

"Begitu ya."

"Friz?"

"Ada apa tuan putri?"

"Bagaimana kalau kita main kejar-kejaran?"

"Tidak! Kaki putri baru saja sembuh. Bagaimana jika terluka lagi?"

"Kau kaku sekali. Ayo tangkap aku! Haha" Celine mulai berlari.

"Pu... Putri! Jangan seperti itu!" Friz langsung berlari mengejar Celine karena takut dia terjatuh lagi.

"Haha seru kan?" Celine masih terus menghindari Friz yang ingin menangkapnya.

Friz tersenyum.

"Baiklah, aku akan segera menangkap anda."

"Coba saja ahha."

Mereka berdua tertawa bersama sambil berlari-lari di taman bunga yang terhampar luas itu. Angin sepoi-sepoi membuat rambut panjang Celine berterbangan.

"Tertangkap! Ehh.."

"Haha kau menangkap apa? Aku disini."

"Aku barusan berhasil menangkap tubuh putri kan? Kenapa tiba-tiba putri ada disana?" Heran Friz.

"Haha sihir perpindahan ini sangat menyenangkan sekali." Pikir Celine.

"Aku disinii haha."

Dan yaa mereka pun keasyikan main di kebun bunga sampai lupa waktu.

.
.
.

Bersambung

THE KING OF VERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang