"Apa benar kamu mempekerjakan seorang perampok sebagai pengawal pribadimu??" Marah Cecilion meminta penjelasan.
Ahh akhirnya sampai ke telinga kakak juga ya kabarnya. Hah ini akan merepotkan. Apa aku harus bongkar identitas Friz pada kakak sekarang ya? Tidak, tidak ini belum waktunya.
"Dia bukan orang jahat kak, dia juga bekerja disini ingin menebus perbuatannya. Aku bisa jamin sendiri dia tidak akan berbuat macam-macam disini."
"Aku tidak tahu apa alasanmu menerimanya begitu saja, tapi jika ingin tetap berada disini dia harus menerima tantangan dari kakak. Baru dia bisa dikatakan layak!" Cecilion pergi dari kamar Celine dengan ekspresi ingin membunuh seseorang.
Gawat! Kakak mau melakukan apa?!?!
"Kakak! Tunggu!" Celine langsung mengikuti kakaknya karena takut berbuat sesuatu pada Friz.
.
.
."Mana lelaki bertopeng itu?" Tanya Cecilion pada Zini yang kebetulan lewat.
"A.. Ada di tempat latihan berpedang tuan." Jawab Zini sedikit gemetar karena Cecilion bertanya dengan ekspresi dingin.
Tanpa banyak bicara Cecilion langsung pergi ke tempat yang Zini bilang dengan langkah cepat.
"Ada apa ini? Tuan Cecilion sepertinya sedang marah besar. Aku sampai kaget." Zini mengelus dadanya untuk menenangkan jantungnya yang berdebar takut setelah melihat ekspresi tuan mudanya.
"Zini..." Ucap Celine sambil berlari kearah Zini.
"Nona ada apa? Kenapa lari-lari begitu?" Terkejut Zini lagi.
"Host hosh ka.. Kakak pergi kemana?"
"Tuan muda pergi ke tempat latihan berpedang."
"Terimakasih" Celine langsung berlari lagi meninggalkan Zini yang masih belum bisa mencerna hal apa yang sedang terjadi.
"Iya nona.. Ehh sudah jauh." Melihat Celine sudah pergi jauh.
"Ada apa ini sebenarnya?? Sepertinya mereka sedang bertengkar, aku tidak mau ikut campur, lebih baik pergi saja." Zini pun pergi kearah lain sambil masih bergidig membayangkan ekspresi Cecilion tadi.
.
.
."Kau!"
Friz langsung menghentikan latihan berpedangnya lalu melihat kearah sumber suara.
Cecilion berjalan mendekati Friz dengan ekspresi dinginnya.
"Dia adalah Cecilion? Si jenius berpedang di Kekaisaran ini!" Batin Friz terkejut.
Aku sering mendengar namanya di pasar ataupun kota. Dia sering dibicarakan oleh orang-orang dan lukisannya sudah sering terpampang di setiap penjuru Kekaisaran saat dia berhasil menaklukkan musuh. Pasti semua orang mengenalinya, termasuk aku.
"Kudengar kau yang telah mencuri perhiasan adikku? Lalu sekarang kenapa kau menyerahkan diri? Apa tujuanmu? Jika jawabanmu tidak memuaskan aku akan membunuhmu sekarang juga." Cecilion mode badas.
Jadi dia adalah kakak Putri Celine? Mereka memang terlihat mirip. Pantas saja aku merasa tidak asing dengan wajah Putri.
"Maaf sebelumnya, perkara perhiasan itu memang benar aku mengambilnya. Lalu kenapa aku disini karena putri bilang padaku untuk tidak berada dijalan yang salah, aku pun mengikuti perintahnya. Aku merasa menyesal telah mencuri dari orang sebaik Putri Celine sehingga aku berniat membayar semua yang aku curi dengan mengabdikan diriku sebagai pengawal pribadi putri. Tujuanku hanya satu, yaitu melindungi putri Celine dari segala marabahaya." Jawab Friz dengan tenang tapi tetap ada kesungguhan.
Cecilion cukup salut dengan jawaban Friz, tapi kegundahan hatinya masih belum hilang.
"Sekarang lawan aku!" Ucap Cecilion sambil mengeluarkan pedangnya.
"Jika kau bisa mengenai ku sekali, aku akan mempertimbangkan hidupmu. Lalu jika tidak ingin mati dengan cepat kau harus bisa menghindari serangan ku. " Smirk Cecilion.
.
.
."Issh kakak jalannya cepet banget! Hosh hosh cape! Rumah ini luas sekali! " Celine berhenti sebentar untuk mengatur nafas.
Tranggg
"Hah?! Itu suara pedang? Apa mereka sedang bertarung?! Gawat! Aku harus cepat sampai sana!" Celine pun berlari lagi.
...
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF VERANCE
FantasySeorang gadis bernama Faradilla masuk ke dalam dunia webtoon yang ia baca dan menjadi pemeran antagonis dalam cerita tersebut. Akankah ceritanya tetap sama seperti dulu atau menjadi berbeda saat Faradilla masuk ke dalam cerita tersebut?