7. Sober Up

682 87 32
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

James tengah duduk bersandar pada headboard tempat tidur-nya, mata-nya menatap kosong pada layar televisi yang menyala didepan tempat tidur-nya.

Saat waktu menunjukkan pukul enam sore, ia baru siuman dari pingsan-nya.

Tubuh-nya juga sudah dipakai-kan piyama tidur-nya oleh Clarissa, berlanjut diberi makan berupa bubur, tak lupa obat yang paling menyebal-kan bagi-nya.

Ingin-nya menghilang-kan rasa pusing dikepala, kini justru semakin bertambah pusing saja.

Dengan dahi mulus-nya tertempel penurun panas untuk anak-anak.

Obat penurun panas-pun juga ia minum beberapa saat yang lalu, karena paksaan Clarissa sang ibu.

Karena ia terserang demam sekarang, terbukti dari selimut tebal membungkus tubuh-nya bagai kepompong.

Bibir plum-nya yang memerah alami kini semakin memerah dibuat-nya.

Helaan nafas berat itu kembali ia keluar-kan.

“Bosan sekali..”gumam-nya.

Dirinya itu orang yang tidak bisa berdiam diri bagai bayi.

Ia cukup hyperactive.

“Mae juga melarang-ku pergi kekampus besok,”desis-nya malas.

Mengeluar-kan tangan-nya yang berada didalam selimut, kemudian bergerak menepuk pelan dahi mulus-nya yang tertempel penurun panas itu.

“Kau juga kenapa harus demam!”oceh-nya lagi.

Kini bibir plum-nya mengerucut lucu.

“Tapi aku suka ada ini didahi-ku, kkkk~”kekeh-nya.

Kepalanya menoleh kekiri, melirik kaca hias diatas nakas.

“Kau lucu James..”gumam-nya lirih.

“Kau juga cantik..”

“Kau putih.. Mulus.. Dan terawat..”










“Tapi sayang-nya, yang seperti diri-mu ini ternyata belum bisa membuat seseorang hanya berpusat pada-mu saja!”batin-nya berseru meremeh-kan diri-nya sendiri.

Kemudian ia tertawa kecil.

Lalu kembali menoleh-kan pandangan-nya pada layar televisi didepan-nya, James menyempat-kan diri-nya untuk meraih ponsel-nya diatas nakas.

Mengotak-atik-nya lincah, mendekatkan-nya pada daun telinga-nya..

“Hallo New..”sapa James, pada seseorang yang ia hubungi saat ini.

Sebut saja Nunew.

“Hallo James.. Ada apa?”

“Besok tolong izin-kan aku ya,”

“Izin kemana?”heran Nunew diseberang sana,

Didarkness arena.

Nunew juga datang bersama teman-temannya yang lain untuk menonton dan bersorak ria.

“Aku demam, jadi tidak bisa pergi kekampus besok, Mae melarang-ku pergi,”sahut-nya dengan nada malas-nya.

Teriakan panik kini memenuhi gendang telinga-nya.

James sontak menjauh-kan ponsel-nya, tangan-nya yang lain turut ia keluar-kan, mengelus pelan daun telinga-nya yang terasa berdengung akan teriakan Nunew, ditambah lagi bising-nya tempat dimana Nunew berada.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang