Happy Reading
*.✧*.✧*.✧
“Net.. Menurut-mu, restoran mana yang harus kita pilih untuk dinner malam ini?”tanya Valerie, meminta pendapat pada sang anak.
“Aku tidak tahu.. Jadi terserah Mommy saja..”sahut Net dengan nada malas-nya.
Decakan pelan itu terdengar dari Valerie sang ibu.
“Kau ini! Bisa tidak jangan seperti itu? Sekarang saja kau terlihat malas-malassan karena perjodohan ini, tapi Mommy yakin kau akan suka, jika sudah bertemu dengan seseorang yang akan dijodoh-kan dengan-mu!”kesal-nya.
Net menghendikkan kedua bahu-nya acuh.
“Memang-nya.. Seseorang yang menjadi pilihan kalian itu seperti apa?”“Dia cantik,”balas Valerie cepat, sembari membayang-kan kembali wajah pemuda cantik yang tidak sengaja bertemu dengan-nya dan sang suami dipameran kala itu.
Pemuda cantik yang tak lain adalah James itu benar-benar membuat-nya ingin menjadikan-nya sebagai menantu-nya.
Untung-nya ternyata James adalah anak rekan bisnis sang suami, sekaligus teman dekat-nya.
Karena pernah melihat James dari jarak cukup jauh saat ada pertemuan bisnis beberapa bulan lalu.
“Hanya sekedar cantik?”
“Tidak, dia juga manis, kulit-nya putih sekali..”imbuh Valerie lagi.
Net mengangguk-anggukkan kepala-nya mengerti.
“Ya.. Semua perempuan, sudah pasti cantik, manis, putih.. Iya kan?”Tuk!
Dengan penuh kasih sayang-nya yang melimpah, Valerie memukul pelan kepala Net sang anak.
“Dia bukan perempuan! Tapi laki-laki!”marah-nya.
“Hah??!! Mom.. Kau serius?”
Net menatap tidak percaya kearah sang ibu.
Sama sekali tidak menyangka jika diri-nya akan dijodoh-kan dengan seorang laki-laki..
Ia bahkan mengira akan dijodoh-kan dengan seorang gadis.
“Tentu saja serius! Memang-nya kenapa kalau dia laki-laki.. Kau tidak suka? Bukan-kah kau bisa menyukai seseorang entah itu perempuan atau-pun laki-laki? Mommy tahu bagaimana kelakuan-mu diluaran sana Net!”
“Mommy memata-mataiku?”tunding Net tidak terima.
Valerie menggeleng-kan kepala-nya cepat, tangan-nya bersidekap dada.
“Tentu saja tidak, tapi Daddy-mu..”kata-nya santai.
Net hampir saja menjatuh-kan rahang-nya.
Bodoh sekali diri-nya, sampai tidak menyadari jika sang ayah memata-matai diri-nya.
Pantas saja rentetan kalimat mengenai bagimana diri-nya ini terus saja terdengar.
“Tega sekali.. Memata-matai anak-nya sendiri,”keluh-nya kesal.
Tuk!
Pukulan itu kembali ia dapat-kan, kali ini pada bahu kiri-nya.
“Kalau anak-nya seperti kau ini tidak apa-apa!”
Net merengut tipis.
“Kalau orang itu tidak sesuai dengan selera-ku, aku tidak mau dijodoh-kan dengan-nya!”“Tapi-kan, kami tidak menerima penolakan dari-mu Net,”
Net mengerang frustasi.
“Lalu.. Setelah itu apa? Kami akan bertunangan?”tanya-nya ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]
FanfictionMantan. Tapi menikah? ... "Mae.. James tidak mau menikah dengan-nya,"rengek James pada sang ibu. ... James.. Yang baru saja pulang, sang ibu langsung mengajak-nya berbincang ringan diruang tamu. Tapi apa yang ia dapat-kan dalam perbincangan itu? Kal...