24. The Toilet is the Witness

647 83 16
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

“Aarrghh!! Kenapa? Kenapa harus dia orang-nya?”

James mengerang frustasi didalam toilet, meremat kuat pinggiran wastafel.

Hati-nya kesal, benar-benar kesal sekali akan keadaan yang sebegitu bercanda-nya pada diri-nya.

Terkadang James juga merasa sedikit miris pada diri-nya sendiri, yang selalu tidak pernah jauh dari bayang-bayang sosok masalalu.

Yaitu Net.

Kemana-pun ia pergi, pasti bayangan masalalu akan selalu datang menghampiri.

Sekeras apa-pun ia menjauh.

Pasti akan selalu mendekat.

“Dari sekian banyak-nya manusia dibumi ini—kenapa harus dia?”lirih-nya.

Tatapan-nya berkilat tajam.

Kedua telapak tangan-nya mengepal kuat.

Argh! Sialan!”teriak-nya lagi.

Untung saja toilet yang ia datangi adalah toilet yang ada di vip's room.

Jadi disini hanya ada dia.. Mungkin?

“Sekarang, keinginan-ku untuk menolak perjodohan ini semakin kuat, bagaimana-pun cara-nya, aku akan meminta pada Pho dan Mae untuk membatalkan-nya, sama sekali tidak perduli kalau mereka tidak menerima penolakan, ini hidup-ku, aku bebas menentu-kan apa yang aku ingin-kan, kalau perlu aku akan mengatakan apa alasan-ku menolak perjodohan ini, apa lagi saat tahu siapa yang akan dijodoh-kan dengan-ku, Pho dan Mae pasti akan setuju untuk menerima keputusan-ku.. Iya kan?”

James menunduk, tangan-nya bergerak memutar keran pada wastafel, mencuci tangan-nya, lalu menepuk-nepuk pelan wajah-nya.

Rasa kesal didalam diri-nya membuat-nya seperti ingin meledak.

Mengangkat wajah-nya hendak melihat pantulan diri-nya didalam cermin, James dibuat membulat lebar, saat ada pantulan orang lain didalam cermin, seseorang yang  sangat ia hindari, juga seseorang yang ingin sekali kembali ia layang-kan pukulan seperti satu minggu yang lalu.

Mematikan keran didepan-nya, James berbalik cepat, kaki-nya ingin melangkah dan hendak berlalu dari sana, namun seseorang didepan-nya yang tak lain adalah Net itu menghalangi-nya.

“Minggir,”tekan James dengan suara datar-nya.

“Aku ingin berbicara dengan-mu James,”

“Minggir!”ulang James lagi, dengan kata yang sama.

Net sama sekali tidak bergeming, pemuda tampan itu justru semakin begerak maju.

“Sekali ini saja James.. Aku benar-benar ingin berbicara dengan-mu,”

“Minggir! Dan aku tidak mau berbicara dengan-mu!”kesal James.

Merasa geram akan tingkah pemuda didepan-nya ini.

Net menghela nafas-nya kasar, berusaha untuk setenang mungkin menghadapi James.

“Baik-lah, tidak, tapi dengar-kan aku dulu James,”tatapan Net memelas.

“Apa?!”

“Aku berubah.. Maksud-ku, aku meninggal-kan segala yang buruk dalam diri-ku.. Aku telah menyadari semua-nya, kalau tidak seharus-nya aku terus seperti ini.. Setelah pertengkaran kita satu minggu yang lalu.. Aku benar-benar merenungi semua-nya James.. Aku berhenti.. Berhenti bertindak sesuka hati-ku, dengan menyakiti lebih banyak lagi perasaan seseorang.. Aku berhenti James.. Kau tahu kenapa?”

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang