20. There Is

590 66 18
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

“Hm, ada apa Rit?”

“Kau sedang berada dirumah tidak?”tanya Harit diseberang telepon.

“Ada, kenapa memang-nya?”balas James dengan nada tidak bersemangat.

“Aku, bersama dengan yang lain, ingin menjenguk-mu.. Apa boleh?”

James mendengus pelan.
“Menjenguk-ku apa-nya? Aku tidak sedang sakit Harit!”

“Memang, tapi kami hanya ingin melihat-mu, tidak boleh kah?”

“Terserah kalian saja, kalau mau datang silah-kan, asal-kan tidak berisik, aku sedang malas mengomeli kalian,”

“Kalau begitu sampai jumpa nanti James! Oh iya, kau mau aku bawa-kan sesuatu tidak?”

Mendengar-nya, James tersenyum tipis.
“Mau! Kau tahu apa yang aku suka, jadi.. Aku tidak perlu mengatakan-nya lagi-kan?”

Kini Harit-lah yang mendengus pelan akan balasan-nya.
“Sia-sia saja aku mengkhawatirkan-mu James, kalau ternyata kau masih saja menyebal-kan,”

James terkekeh pelan.. Oh sudah berapa lama ia tidak tertawa seperti ini?

“Berhenti mengoceh, kalau mau datang cepat-lah,”

Tanpa menunggu balasan dari Harit, James langsung memutuskan sambungan telepon-nya.

Melempar-kan ponsel-nya keatas tempat tidur-nya, James berlalu memasukki kamar mandi-nya, karena hari sudah beranjak sore.

•••

“Kau baik-baik saja kan Net?”tanya Max pada Net.

Karena saat ini, ia bersama yang lain-nya sedang berada dimansion Net.

“Tentu, kenapa memang-nya?”balas Net santai.

Ia sedikit terkejut mendapati kehadiran teman-temannya disini.

Satu-pun dari mereka tidak ada ada yang mengabari-nya..

Ya bagaimana mau mengabari? Kalau ponsel-nya daja mati?

“Kau menghilang selama beberapa hari Net, kau bahkan tidak pergi kekampus sama sekali, kami mengkhawatirkan-mu,”sahut Mark menambah-kan.

Berbeda dengan Zee dan Tutor yang tidak menunjuk-kan reaksi apa-pun, selain raut datar kedua-nya yang terlihat sangat terang-terangan.

Mereka berdua masih merasa sedikit kesal pada Net, perihal beberapa waktu lalu.

“Aku tidak menghilang, bukti-nya aku ada disini,”

Bruk!

Dengan kesal Zee melempar-kan bantal sofa kearah Net.

“Kalau kau ada disini, kenapa sama sekali tidak ada kabar sialan!”umpat-nya kesal.

Net melirik jengah.
“Untuk apa memberikan kabar pada kalian? Bukan-kah kalian sudah malas memperdulikan-ku?”

“Berhenti megoceh, atau aku akan merobek mulut-mu Net,”sarkas Tutor sama kesal-nya dengan Zee.

Net tertawa puas.
“Aku hanya bercanda, terimakasih, karena kalian masih mau memperduli-kan aku, teman kalian yang paling brengsek ini, maaf, kalau aku sering kali membuat kalian muak karena perilaku-ku,”kata Net dengan tulus-nya.

Ia sadar, jika sejauh ini dirinya teramat sangat keterlaluan, tidak menghargai keperdulian teman-temannya, terutama Zee.

Hingga tepukan dibahu kanan-nya ia dapat-kan dari Poppy.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang