28. How?

585 76 28
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

“Mae.. James tidak mau menikah dengan-nya,”rengek James pada sang ibu.

Sudah satu minggu berlalu sejak pertemuan makan malam itu.

Hari ini James pulang cukup cepat dari kampus-nya, mengingat beberapa hari lagi liburan semester akan segera tiba.

Clarissa yang sedang duduk manis diruang santai, menikmati cookies cokelat yang ia buat menoleh kearah James sang anak, melangkah mendekat kearah-nya, dengan rengutan bersemi diwajah-nya.

“Kau baru pulang James, dan sudah merengek saja , lagi-pula kenapa tidak mau? Apa Net tidak cukup tampan?”tutur-nya, memasukkan satu cookies lagi kedalam mulut-nya.

James ternganga lebar mendengar penuturan Clarissa sang ibu.

“Maeeeeee..!”jerit-nya tidak percaya.

“Kenapa lagi? Apa Mae salah bicara?”

“Sangat-sangat salah! James mau-nya pasangan yang cantik, bukan tampan!”sungut-nya kesal.

Dibalas tawa nyaring oleh Clarissa sang ibu, wanita paruh baya itu benar-benar merasa terhibur akan ucapan sang anak.

James jadi heran sediri melihat ibu-nya tertawa didepan-nya.

Apa-nya yang lucu? Pikir-nya.

Wanita benar-benar sulit dipahami.

“Kenapa Mae tertawa?”heran James.

Dengan cepat Clarissa menghentikan tawa-nya, meletakan toples cookies dipangkuan-nya keatas meja.

Namun James dengan cepat mengambil alih toples itu sebelum mendarat keatas meja.

Clarissa mendengus pelan melihat-nya, melirik malas anak-nya itu, yang memakan satu genggam cookies buatan-nya.

“Pelan-pelan James.. Kau ini!”peringat-nya.

James mengerjap-kan  kedua mata-nya beberapa kali, kedua pipi-nya mengembung lucu.

“Kau tidak lama lagi akan Mae nikah-kan, kenapa masih saja seperti anak kecil?”heran Clarissa, jemari-nya bergerak mengusap lembut sudut bibir plum James sang anak.

James mengunyah cepat cookies didalam mulut-nya, lalu menelan-nya, dahi-nya menggernyit kesal, menatap sang ibu dengan tatapan protes-nya.

“James tidak mau menikah dengan-nya Mae!”

“Kenapa? Kalian terlihat dekat.. Net bahkan beberapa kali mengantar-mu pulang,”kata Clarissa dengan heran-nya.

Beberapa waktu lalu ia melihat anak-nya pulang diantar oleh Net.

Walau mereka berada dimobil yang berbeda-beda.

Lebih tepat-nya memakai mobil masing-masing.

Lalu hari berikut-nya hal serupa kembali ia lihat, dan esok-nya lagi, Net akan kembali datang, membawa berbagai jenis cemilan yang temtu-nya Clarissa teramat tahu.. Cemilan apa saja yang anak-nya sukai.

Terus seperti itu.. Sampai akhir-nya Clarissa bisa membuat kesimpulan, kalau anak-nya dan Net terlihat sangat dekat.

Walau raut wajah James sang anak sama sekali tidak ada enak-enaknya untuk dipandang.

Wajah-nya selalu menampak-kan ekspresi kesal, dengan tatapan penuh permusuhan.

“Dekat apa-nya? Pokok-nya James tidak mau menikah dengan-nya! Titik! Tidak ada koma!”keukeuh James.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang