8. All Attention Was on Him

719 81 56
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

Pada pukul sebelas tiga puluh, tepat-nya dikoridor fakultas bisnis, Harit juga Joong tidak sengaja bertemu dengan Net, yang berjalan dengan bergandengan tangan bersama Moana.

Gadis semalam yang berada dalam rangkulan-nya.

Tanpa sadar, Harit melayang-kan tatapan sengit-nya.

Padahal sebelum-sebelumnya ini bukan-lah pertama kali ia melihat Net bersama seorang gadis, atau Net bersama pemuda lain-nya.

Hanya saja.. Entah kenapa kali ini ia merasa jengah juga.

Jika biasa-nya ia akan menegur atau hanya sekedar menyapa, kini Harit justru cepat-cepat berlalu dengan langkah lebar-nya, selain karena diri-nya juga sebetul-nya tengah terburu-buru.

Terburu-buru untuk menemui teman cantik-nya yang katanya sedang sakit.

“Aku duluan Net..”seru Joong pada Net.

Net tersenyum simpul.
“Ya Joong, silah-kan,”padahal sebenar-nya Net ia ingin bertanya mengapa Harit juga Joong terlihat terburu-buru.

Tersenyum tipis, Joong segera berlalu menyusul langkah kaki Harit, pemuda tampan itu sudah melangkah cukup jauh.

“Mereka mau kemana ya?”

“James.. Aku merasa semakin sulit walau hanya sekedar melihat-nya saja,”ucap Net didalam hati-nya.

Kemudian ia merasa dirinya tertarik untuk kembali berjalan.

“Sayang ayo! Kau sudah berjanji akan mengantar-ku sampai kedepan kelas-ku hari ini!”rengek Moana.

Net kembali menoleh-kan pandangan-nya pada gadis itu.

“Tentu sayang~ Ayo!”

Moana tersenyum senang, tidak semua orang bisa mendapat-kan perlakuan seperti ini dari Net.

Atau diri-nya saja yang tidak tahu..












Kalau pada siapa-pun yang telah menghabis-kan malam panjang bersama Net.

Pemuda tampan berkulit tan itu akan bertanggung jawab dengan menemani mereka yang menjadi pasangan-nya itu.

Sebagai bentuk balasan karena ia telah meniduri mereka.

Cih.. Manusia bodoh..

•••

“Kenapa lagi kali ini James..?”tanya Harit, saat ia dan Joong, sudah tiba dikediaman James.

Terduduk nyaman disofa kamar James, teman cantik-nya tengah asyik memakan buah tangan yang dirinya dan Joong bawa.

“Hm? Tentu saja karena aku pingsan dikamar mandi, apa lagi?”sahut James santai, dak kelewat acuh.

Meroling-kan bola mata-nya jengah, Harit berusaha bersabar hati menghadapi James, tapi tidak untuk Joong, bibir juga tangan-nya sudah gatal sekali rasanya, kalau dirinya hanya diam saja memperhati-kan.

Padahal Joong sedang berusaha menjadi pemuda kalem.

Bruk!

“Auu~”

Bantal sofa didekat-nya langsung saja dilempar-nya hingga mengenai kepala cantik James.

Hingga sang empu-nya dibuat mengaduh pelan.

“Joong sialan!”umpat James, menghentikan kegiatan makan-nya.

Menatap tajam kearah Joong, yang ditatap justru merasa gemas melihat-nya.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang