17. Same

593 81 56
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

Ini adalah hari ketiga James menutup diri.

Ia hanya akan keluar dari kamar saat ada keperluan, seperti makan, dan kekampus.

Selama tiga hari itu-pula, James tidak pergi berkumpul dengan teman-temannya.

Bahkan mobil-nya pun masih berada dipelantaran skye bar.

Dari pada mengambil-nya, James lebih memilih pulang pergi dengan taksi online sebagai teleportasi-nya.

Ponsel-nya pun sengaja tidak ia aktif-kan.

Yang jelas, Jamea hanya butuh waktu sendiri.

“James..”

Langkah James terhenti diatas anak tangga, mata-nya melirik kesamping bawah dimana Clarissa sang ibu berada.

“Kau mau kemana?”

“Keluar sebentar, Mae, kenapa?”balas James singkat.

“Tidak.. Umh.. Mae hanya ingin bertanya pada-mu,”nada bicara Clarissa terdengar ragu.

James melangkah turun, menghampiri Clarissa sang ibu yang memang berdiri didekat tangga dilantai dasar.

“Mau tanya apa sama James?”kata-nya, setelah berdiri tepat didepan wanita paruh baya yang telah berjuang melahirkan-nya itu.

“Apa kau baik-baik saja? Mae lihat, selama beberapa hari ini kau jadi lebih sering ada dirumah, tapi.. Kau juga jadi lebih banyak diam, apa kau ada masalah? Kau juga terlihat murung,”tutur Clarissa, tangan-nya secara perlahan merambat, meraih jemari tangan sang anak untuk ia genggam lembut.

James tidak langsung menjawab-nya, kepala-nya menunduk, berusaha sebisa mungkin untuk terlihat baik-baik saja dihadapan Clarissa.

“Mm! James baik-baik saja Mae.. Tidak perlu khawatir-kan James.. James seperti itu karena ingin memperbaiki diri, sama sekali tidak ada masalah apa-pun, murung? Oh, itu karena James sedang banyak pikiran saja,”kata-nya berbohong.

Clarissa tersenyum tipis, ia mengangguk-kan kepala-nya percaya.

Seorang ibu mana bisa dibohongi, ia tahu ucapan sang anak terasa mengganjal.

Feeling seorang ibu tidak pernah salah bukan?

Dan Clarissa tahu ada yang James sembunyikan dari-nya.

Walau-pun diri-nya tahu jika sang anak memang sang anak tidak pernah sedikit-pun berbagi beban dipundak-nya.

James hanya akan diam menanggung-nya sendiri, dan memilih menyelesaikan-nya sendiri.

Meski-pun James tahu masalah-nya tidak akan pernah terselesai-kan dengan mudah.

“Kalau begitu James pamit pergi ya Mae,”kata-nya, melepas-kan genggaman tangan Clarissa sang ibu pada jemari tangan-nya, berganti dengan mengecup lembut dahi wanita paruh baya itu.

“Ya, hati-hati dijalan,”peringat Clarissa.

Dibalas anggukan singkat oleh James sebelum berlalu dari sana menuju pintu utama rumah dan keluar.

Entah kemana.

•••

“Kalian semua merasa tidak kalau James akhir-akhir ini sulit dihubungi?”kata Joong membuka suara.

Saat ini skye bar menjadi latar-nya.

Semua-nya ada disini, iya, semua.

Terkecuali Net, dan juga James.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang