Happy Reading
*.✧*.✧*.✧
“Jadi bagaimana? Apa kalian setuju?”tanya Garren.
Setelah Net dan James kembali menghampiri meja mereka, pembahasan mengenai perjodohan kedua-nya dilanjut-kan.
Net melirik kearah James yang menunduk dalam ditengah-tengah kedua orang tua-nya.
Menghela nafas-nya berat, Net tersenyum tipis.
“Dad.. Bisa tidak.. Kalian, memberi-kan kami sedikit waktu untuk membuat keputusan?”kata-nya memulai.Ia hanya ingin memenuhi ucapan-nya pada James saat ditoilet.
Memang ia tidak mungkin, langsung mengatakan, jika perjodohan ini harus dibatal-kan.
Tidak enak rasa-nya melihat masing-masing dari kedua orang tua mereka sendiri, teramat antusias.
Sedang-kan ia harus mematahkan-nya dengan kalimat penolakan?
“Kenapa memang-nya Net?”heran Valerie mendengar penuturan sang anak.
“Kalian bilang.. Perjodohan ini akan langsung menuju ketahap pernikahan.. Yaitu tanpa ada-nya pertunangan, jadi.. Aku rasa.. Kami membutuh-kan sedikit waktu Mom.. Setidak-nya, beri-kan kami sedikit kebebasan sebelum benar-benar membuat keputusan untuk menerima, atau-kah menolak.. Aku yakin, James juga membutuh-kan sedikit waktu untuk berpikir..”lanjut Net.
Mata-nya kembali melirik James, yang terlihat tersenyum tipis dalam tundukan-nya.
Keempat pasangan paruh baya itu sontak saja saling melempar-kan lirikan.
Kepala mereka mengangguk, mendengar penuturan Net.
Merasa setuju, untuk memberikan sedikit waktu pada anak-anak mereka, yang ingin memikirkan-nya terlebih dahulu, sebelum membuat keputusan.
“Baik-lah.. Kami akan memberikan kalian sedikit waktu untuk berpikir dan membuat keputusan, kami akan menunggu,”putus Alteria.
Net kembali tersenyum mendengar-nya, dengan James yang merasa lega dibuat-nya.
Sebelum beranjak pulang, mereka kembali berbincang ringan.
Kali ini James tidak lagi terlihat kusut.
Ia akan membalas setiap pertanyaan yang dilayang-kan pada-nya.
Atau akan ikut menanggapi obrolan dalam perbincangan itu.
Tepat pada pukul sembilan malam, mereka baru bergegas untuk pulang.
•••
“Ah.. Kalau begitu kita berpisah disini,”kata Alteria dengan kekehan ringan-nya.
“Benar sekali.. Tapi kita akan sering-sering bertemu nanti-nya, karena sebentar lagi akan menjadi keluarga.. Kalau saja anak-anak kita benar-benar menerima-nya,”imbuh Garren yang ikut terkekeh pelan.
“Jangan lupa untuk main kerumah kami..”tambah Valerie, tangan-nya terulur untuk mengusap sayang helaian rambut James.
Yang tersenyum kecil mendapat-kan usapan itu.
“Tentu.. Aku akan mengajak James nanti,”sahut Clarissa dengan senyuman-nya.
James melirik sang ibu dengan rengutan-nya.
Tapi tidak ada yang menyadari raut-nya, selain Net, yang kini menahan senyuman-nya melihat-nya.
“Aku akan senang kalau kalian benar-benar datang kerumah kami,”ujar Valerie.
Ia benar-benar menyukai James, pemuda cantik didepan-nya itu seakan menghipnotis-nya terus-menerus.
“Pasti-nya!”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]
Hayran KurguMantan. Tapi menikah? ... "Mae.. James tidak mau menikah dengan-nya,"rengek James pada sang ibu. ... James.. Yang baru saja pulang, sang ibu langsung mengajak-nya berbincang ringan diruang tamu. Tapi apa yang ia dapat-kan dalam perbincangan itu? Kal...