Happy Reading
*.✧*.✧*.✧
“Hm, tunggu-lah sebentar lagi, aku akan segera kesana..”seru Net, kemudian memutuskan sambungan telepon yang tengah berlangsung.
Memasuk-kan ponsel-nya kedalam saku celana jeans hitam-nya, tangan-nya begerak mengancing-kan kancing kemeja hitam-nya.
Menyisakan dua kancing teratas, Net menyisir rambut lebat-nya dengan jari-jemari tangan-nya yang panjang.
Tersenyum lebar, kala menatap lurus pada dirinya didalam cermin.
Sesuai dengan apa yang ia katakan tadi siang, malam ini ia ada janji untuk bertemu dengan seseorang.
“Waktu-nya pergi menjemput kesenangan diri,”kata-nya.
Berbalik, kemudian berlalu keluar dari dalam kamar-nya, setelah menyambar cepat kunci mobil-nya diatas nakas.
Malam semakin larut, disaat orang ingin mengistrihat-kan diri, Net justru ingin pergi keluar.
Tatapan datar-nya menatap lurus, kaki-nya terus melangkah hingga ia tiba dipintu utama rumah.
Melewati sang ayah begitu saja, yang sebenarnya pura-pura tidak perduli pada-nya.
Atau memberikan kebebasan sedikit lagi pada Net.
Sebelum akhir-nya sang anak dibuat diam tak berkutik oleh mereka melalui perjodohan itu.
•••
Net sudah tiba pada tujuan-nya malam ini, berdiri dengan ujung sepatu mengetuk tidak sabaran pada lantai lift yang ia masukki.
Ting!
Lift-pun berhenti bergerak, bersama pintu besi itu perlahan kembali terbuka.
Pada saat pintu itu hampir terbuka seutuh-nya, Net cepat-cepat membawa kaki-nya melangkah keluar.
Menelusuri koridor lantai sepuluh dihotel langganan-nya.
Bahkan semua orang sudah teramat mengenali-nya, selain karena dia anak dari Garren Smith, pengusaha terkemuka dibangkok, itu juga karen Net sering kali datang kemari.
Bersama pasangan-nya yang berbeda-beda.
J210—Net berhenti melangkah tepat didepan daun pintu bernomor-kan dua ratus sepuluh.
Dimana seseorang yang akan ia temui berada didalam-nya.
Tanpa menunggu lama lagi, tangan-nya bergerak mengetuk satu kali pintu tersebut.
Terdengar-lah derap langkah kaki didalam sana, disusul dengan pintu itu mulai terbuka.
Menampil-kan gadis cantik bertubuh tinggi, dengan bentuk tubuh yang ideal, menyambut-nya dengan senyuman manis-nya.
“Kau sudah datang?”tanya-nya berbasa-basi.
Net mendorong gadis itu untuk kembali masuk kedalam, dengan diri-nya yang ikut masuk, lalu menutup pintu dengan kaki-nya.
“Tentu.. Aku akan selalu datang jika itu untuk-mu sayang,"kata-nya manis.
Andalan-nya.
Pelukan erat dileher-nya Net dapat-kan, kedua lengan kekar-nya membalas dengan memeluk erat pinggang ramping, berbalut gaun tidur tipis itu.
“Kau yang terbaik Net—aah..”
Lenguhan itu terdengar, kala telapak tangan Net meremas sensual pinggang ramping itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]
FanfictionMantan. Tapi menikah? ... "Mae.. James tidak mau menikah dengan-nya,"rengek James pada sang ibu. ... James.. Yang baru saja pulang, sang ibu langsung mengajak-nya berbincang ringan diruang tamu. Tapi apa yang ia dapat-kan dalam perbincangan itu? Kal...