Happy Reading
*.✧*.✧*.✧
Semua teman-teman mereka terperangah, termasuk Carla, melihat Net turun dari lantai atas dengan membawa James dalam gendongan depan-nya.
Ternyata mereka semua memang memutus-kan untuk pergi saat siang hari saja.
Selepas makan siang misal-nya.
Maka dari itu mereka semua sudah berkumpul diruang tengah villa, menikmati tontonan siang hari, dengan ditemani makanan ringan, yang dibuat-kan oleh pekerja villa.
Namun sama sekali tidak menyangka, jika duduk-nya mereka disini, justru mendapat-kan pemandangan seperti itu dari pasangan Net dan James.
Dan seperti-nya ada sesuatu yang terjadi, tapi tidak mereka ketahui.
“James.. Kau kenapa?”celetukan itu berasal dari Tommy.
James yang awal-nya tengah membenam-kan wajah cantik-nya didada Net, mau tidak mau menjauhkan-nya sejenak, hanya untuk menoleh kearah semua-nya.
“Aku terjatuh dari kamar mandi, dan Net yang tidak sengaja melintas didepan kamar-ku, membantu-ku..”sahut-nya dengan cara berbohong.
Hingga mendapat-kan tatapan protes dari Net, melihat James yang seakan-akan masih menutupi hubungan mereka, yang sudah kembali menjadi pasangan kekasih.
Padahal ia kira James akan mengatakan-nya secara terbuka.
“Maaf Phi.. Aku rasa.. Mereka juga akan tahu pada akhir-nya,”bisik James, yang kembali menoleh kearah Net.
Net hanya membalas-nya dengan berdeham pelan.
James merengut tipis.
“Maaf Na~”rengek-nya dengan suara pelan-nya.“Iya.. James,”balas Net agak sedikit terpaksa.
Lalu hening, kedua-nya semakin melangkah mendekat menuju ruang tengah, saat sampai, Net menurun-kan James disalah satu single sofa dimana Natasit duduk disamping-nya.
Sedang-kan diri-nya memilih untuk duduk disamping Mark.
Membuat James kesal melihat-nya.
Carla yang duduk disamping Nunew langsung beranjak berdiri dari duduk-nya.
Kemudian ia menududuk-kan diri-nya dilengan sofa dimana James terduduk.
“James.. Kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?”tanya-nya menuntut dengan cara berbisik.
Carla sama sekali tidak bisa dibohongi oleh pemuda cantik seperti James ini.
Jadi jangan mudah tertipu oleh James.
“Ssstt.. Bertanya-nya nanti saja Car,”desis James, juga sama berbisik seperti Carla.
Tanpa kedua-nya sadari, jika saat ini Net menahan rasa cemburu-nya.
“Oke.. Kalau begitu.. Kau hutang penjelasan pada-ku berarti..”
Setelah-nya Carla kembali pada posisi-nya.
Hingga cukup lama mereka berbincang ringan diruang tengah, sebelum untuk kemudian salah satu pekerja villa.. Yang sudah James ketahui jika villa ini adalah milik keluarga Net.
James sudah curiga sejak awal omong-omong.
“Nah, ayo kita keruang makan guys.. Sebelum nanti-nya pergi berjalan-jalan.. Bukan-kah kita ingin kepantai?”seru Net.
Mendapat-kan anggukan setuju dari yang lain-nya.
“Baik-lah.. Mari kita makaaaan..!!”imbuh Park antusias.
“Kau benar Net, Dunk bahkan tidak sabar sedari semalam,”sahut Joong, hingga mendapat-kan cubitan kecil diperut-nya dari Dunk sang kekasih.
“Jangan membawa-bawa nama-ku Joong! Kalau kau-pun sama tidak sabaran-nya!!”protes-nya tidak terima.
Hingga pertengkaran kecil itu-pun terjadi, membuat yang lain-nya tertawa melihat kedua-nya.
Lalu satu-persatu dari mereka-pun mulai beranjak menuju ruang makan.
Yang terakhir beranjak menuju dapur adalah pasangan Net dan James.
Net yang sengaja ingin melintas dan pergi meninggal-kan James lebih dulu.. Mendapat-kan tarikan pelan dibagian belakang kemeja lengan pendek dengan corak hawai ala pantai.
“Kenapa?”tanya Net pura-pura tidak mengerti.
James menatap memelas pemuda tampan berstatus-kan kekasih-nya itu.
“Gendong~”rengek-nya pelan.
Dengan tangan yang kini beralih memeluk erat pinggang kekar Net.
Menarik pemuda tampan itu untuk berdiri dihadapan-nya, wajah cantik-nya ia benam-kan diperut keras itu.
“Kau sama sekali tidak terjatuh.. Lalu untuk apa aku menggendong-mu?”kata Net menyindir, dengan nada menahan rasa kesal-nya.
James menjauh-kan wajah-nya dari perut Net, kepala-nya mendongak keatas, menatap lurus kedalam mata Net yang menunduk menatap-nya..
..datar.
“Phi.. Kau marah pada-ku? Oh ayo-lah.. Mau aku mengatakan-nya sekarang atau tidak.. Mereka tetap saja akan tahu pada akhir-nya.. Aku hanya sedikit tidak siap, kalau saja semua godaan itu akan kita dapat-kan,”kata James sedikit jengah..
Net mati-matian menahan rasa kesal-nya sedari awal.
Ini bahkan hari pertama mereka menjalin kasih..
Harus-kah pertengkaran itu ada?
“Baik-lah.. Terserah-mu.. Ayo! Kata-nya mau digendong?”
Net menyerah, sekeras apa-pun ia melayang-kan protessan-nya, James-lah yang akan tetap menjadi pemenang-nya.
Dan ia hanya bisa menuruti keinginan pemuda cantik itu.. Dari-pada harus kehilangan-nya untuk yang kedua kali-nya.
James tersenyum sumringah, kedua lengan putih-nya terentang lebar, mata-nya berkedip-kedip pada Net.
Yang dengan sigap menbawa tubuh ramping itu untuk kembali ia gendong depan.
Hingga kedua lengan putih itu memeluk erat leher-nya.
“Phi Net..”panggil-nya, disela-sela langkah kaki Net menuju ruang makan.
“Hm.. Kenapa?”
“Nanti saat kita kepantai, aku mau berenang ya? Boleh-kan..?”kata-nya meminta.
Dibalas angguk-kan pelan oleh Net.
“Tentu saja.. Asal-kan tidak jauh-jauh.. Dan masih tetap berada dalam pengawasan-ku,”tutur Net mengiyakan permintaan James.Katakan-lah jika Net adalah budak cinta-nya James..
Maka Net akan mengakui-nya dengan lantang.
James memekik senang, hingga refleks memberikan kecupan hangat-nya pada rahang tegas Net.
“Aku mengerti.. Terimakasih sayang..”
Apa-lagi dengan panggilan itu diucap-kan, Net mana bisa tahan untuk tetap kesal dan marah pada pemuda cantik berstatus-kan kekasih-nya itu.
“Terimakasih kembali sayang..”
Dan kecupan itu juga Net layang-kan pada dahi mulus James.
Pemuda cantik itu semakin erat memeluk leher-nya.
Hingga pada akhir-nya mereka tiba diruang makan.
Disambut dengan berbagai jenis tatapan.
Namun agak-nya semua yang ada disini merasa janggal akan tingkah kedua-nya.
Jika memang Net membantu James karena sakit akibat terjatuh.
Apa harus sampai seperti ini?
To be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]
أدب الهواةMantan. Tapi menikah? ... "Mae.. James tidak mau menikah dengan-nya,"rengek James pada sang ibu. ... James.. Yang baru saja pulang, sang ibu langsung mengajak-nya berbincang ringan diruang tamu. Tapi apa yang ia dapat-kan dalam perbincangan itu? Kal...