29. James' Room

592 73 22
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

“Selamat siang Mae..”sapa Net, dengan seulas senyuman manis bersemi diwajah tampan-nya.

Clarissa yang tengah asyik menyirami tanaman disamping halaman rumah-nya yang luas, sontak menoleh-kan pandangan-nya.

Melihat Net berdiri dibelakang-nya.

“Oh Net?! Selamat siang juga.. Mau bertemu James?”tanya-nya, membalas sapaan Net pada-nya.

Pemuda tampan itu mengangguk-kan kepala-nya pelan.

Tangan-nya bergerak untuk menyalami Clarissa.

Seakan ingin menunjuk-kan, bertapa sopan dan santun-nya diri-nya pada orang tua.

Halah..

Pembohongan publik.

“Benar sekali Mae.. Apa James ada dirumah?”

“Hm, James ada.. Dikamar-nya, entah sedang apa, yang jelas setelah mengobrol cukup lama  bersama Mae, dia tidak turun-turun lagi, seperti-nya tertidur, Net langsung lihat saja dikamar-nya ya?”kata Clarissa, karena memang sedari tadi ia bahkan menunggu anak-nya itu untuk turun, agar membantu-nya memasak makan siang.

Namun James tak kunjung turun.

Dan ia yakin sekali kalau James sang anak pasti tertidur.

“Benar-kah?”

“Iya, Net langsung kekamar-nya saja, pintu pertama dekat anak tangga adalah kamar James,”sahur Clarissa, mengatakan kalimat yang sama.

Yaitu memerintah-kan Net untuk langsung saja pergi kekamar James sang anak.

Yang senang luar biasa mendapat-kan izin itu.

Namun Net tetap bersikap setenang mungkin.

“Apa boleh Mae..?”tanya-nya memastikan.

Dibalas angguk-kan pasti oleh Clarissa.
“Tentu saja, sana masuk,”

Net tersenyum lebih lebar lagi.
“Kalau begitu, aku izin masuk ya Mae..”

Tepukan dibahu-nya ia dapat-kan dari Clarissa.

“Ya, jangan lupa nanti kita makan siang bersama Net.. Jadi jangan langsung pulang ya,”

Net mengangguk-kan kepala-nya mengerti.
“Baik-lah Mae.. Terimakasih sebelum-nya,”

Clarissa tersenyum hangat, dengan Net yang berlalu masuk kedalam rumah-nya, usai melepas-kan sepatu-nya, mengganti-nya dengan sandal rumahan.

Pemuda tampan itu berlari menuju anak tangga, yang akan membawa-nya pada lantai kedua dikediaman keluarga Shaga.

Yang akan menjadi keluarga kedua-nya.

Doa-kan saja.

Bahkan Clarissa baru menyadari, jika dibelakang tubuh tegap Net tadi ada sesuatu yang teramat sangat anak-nya itu sukai.

“Ah.. Manis-nya~”gumam-nya, tersenyum-senyum sendiri.

Melihat tingkah Net untuk sang anak.

Alasan apa-lagi yang harus dilontar-kan oleh James sang anak?

Untuk tidak menerima perjodohan ini.. Disaat yang akan menjadi pasangan sang anak bahkan terlihat berusaha keras untuk menerima-nya..

•••

Ceklek..

Net terpana, saat tangan-nya membuka pintu ber-cat putih dihadapan-nya..

Kamar bernuansa putih gading itu.. Memenuhi pandangan-nya, dan itu benar-benar memanjakan mata-nya.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang