46. Strange

774 73 21
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

“Maeeeeee...! James anak-mu yang paling tampan pulaaaang..!!”

James berseru dengan teriakan-nya, saat ia sudah melangkah masuk kedalam rumah-nya, yang sudah satu minggu ini ia tinggal-kan.

Clarissa yang tengah menata hasil masakan-nya diatas meja makan, sebab waktu memang sudah menunjukkan jam makan siang.

Dan Alteria sang suami akan pulang untuk makan siang bersama dengan-nya, sejak james samg anak pergi berlibur kebusan.

“JAMES! JANGAN BERTERIAK! SEMUA ORANG PASTI TERKEJUT MENDENGAR SUARA-MU ITU!!”balas Clarissa juga dengan teriakan-nya, yang tak kalah menggelegar dari James.

Pemuda cantik itu berdecak kesal mendengar ucapan sang ibu.

“Terkejut bagaimana-nya? Suara-ku itu bagus.. Iya-kan Phi?”dumel-nya pelan, lalu meminta dukungan pada Net sang kekasih, yang baru saja menyusul masuk kedalam rumah.

Sebab sebelum-nya pemuda tampan itu tengah mengeluar-kan ransel bahu milik-nya dari dalam koper.

Net mengangguk-kan kepala-nya pelan, seulas senyuman terbit diwajah tampan-nya, tangan-nya bergerak menepuk beberapa kali kepala sang kekasih.

“Benar sayang, suara-mu memang bagus, apa lagi kalau..”

Net mendekat-kan bibir-nya pada daun telinga kiri James, yang berdiri kaku menahan rasa geli, saat Net meniup pelan daun telinga-nya.

..kau mendesah-kan nama-ku,”

Sialan!

Wajah James memerah sempurna sampai ketelinga.

“Phi Net!”jerit-nya tertahan, mata-nya mendelik tajam.

Net terkekeh rendah.
“Iya, maaf sayang, tidak lagi..”

James mengangguk kecil.
“Phi Net duduk saja disana, aku akan membuat-kan minuman untuk-mu..”titah-nya, pada sang kekasih.

“Iya sayang, terimakasih..”sahut Net, sebelum untuk kemudian ia melangkah menunu sofa persegi panjang diruang tamu James.

Sedang-kan pemuda cantik itu bergegas pergi menuju dapur, dimana Clarissa sang ibu berada.

“Mae!”panggil-nya sedikit nyaring.

“Kenapa James? Apa kau lapar? Mau makan? Mae sudah selesai memasak,”tanya Clarisaa, yang tengah mencuci tangan-nya diwastafel.

Setelah-nya berbalik, dan melihat James sang anak, berdiri dengan posisi membungkuk didepan lemari es.

“Sedang mencari apa?”

“Minuman rasa jeruk,”sahut-nya singkat.

“Mae belum membeli-nya, dimeja ada jeruk, kau buat saja,”

James berdecak pelan, rasa malas tengah hinggap dalam diri-nya.

Namun ia tetap bergerak mengikuti saran Clarissa sang ibu.

Meraih dua buah jeruk diatas meja, lalu membawa-nya menuju pantry.

Membelah-nya menjadi dua bagian dengan pisau.

“Maeeee.. Alat buat memeras jeruk-nya dimana?”tanya-nya tanpa menoleh.

“Dilemari atas,”

James membuka lemari yang berada tepat diatas-nya, menemuka alat untuk memeras jeruk yang ia cari.

“Maeeee.. Tolong ambil-kan gelas-nya,”

Clarisaa mendengus pelan, anak tidak tahu diri-nya ini, baru pulang sudah mampu membuat-nya ingin melayangkan pukulan sayang-nya.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang