18. Stop to Change

607 79 13
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

"Bagaimana Dad? Apa Net masih tidak ada kabar-nya?"tanya Valerie cemas.

Ini sudah hari kelima sang anak tidak kembali pulang,

Garren menggeleng-kan kepala-nya, sebagai jawaban atas pertanyaan yang sang istri layang-kan pada-nya.

“Bagaimana ini Dad? Besok malam-kan, kita dinner bersama keluarga Shaga, untuk membicara-kan perihal perjodohan anak kita.. Sedang-kan beberapa hari ini saja Net tidak kunjung kembali.. Apakah semua-nya akan terbatal-kan begitu saja?”tutur Valerie dengan raut resah-nya.

Ia tidak mau perjodohan itu sampai batal.

“Tenang-lah sedikit, nanti aku akan meminta orang suruhan-ku untuk mencari Net, aku pasti-kan malam ini dia sudah ada disini sayang,”kata Garren menenang-kan sang istri.

Walau dalam hati ia sama resah-nya.

“Aku tidak akan pernah bisa tenang, kalau Net tidak berada dihadapan-ku Dad, jadi kau harus bisa menemukan-nya, membawa-nya pulang!”

“Akan aku usaha-kan, kau tetap dirumah, jangan kemana-mana, aku pergi dulu..”putus Garren kemudian.

Valerie mengangguk-kan kepala-nya pelan.

“Aku mengerti, hati-hati dijalan Dad,

Dibalas dengan kecupan lembut didahi-nya oleh Garren sang suami.

Yang berlalu keluar.

Untuk mencari Net.

•••

“U-ugh..! Kenapa dingin sekali,”lirih Net, yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi-nya, dengan bathrobe hitam membalut tubuh-nya.

Kepala-nya terasa pusing sekali saat ini.

Banyak-nya minuman keras masuk kedalam tubuh-nya benar-benar membuat kepala-nya berdenyut sakit.

Tapi heran-nya masih saja akan ia minum.

“Lima hari telah berlalu.. Besok.. Ah, aku melupakan apa yang Mommy katakan,”seru-nya saat mengingat kembali perihal percakapan-nya dengan sang ibu beberapa waktu lalu.

“Harus-kah aku kembali ke-mansion?”tanya-nya pada diri-nya sendiri.

Seraya kaki-nya bergerak melangkah menuju lemari pakaian milik-nya.

Membuka-nya, dan mengeluar-kan satu set pakaian untuk ia kenakan.

Kemeja hitam lengan panjang dan celana bahan dengan warna senada menjadi pilihan-nya.

Melepas-kan bathrobe-nya, Net memakai pakaian-nya dengan cepat.

Setelah selesai ia berbalik dan berjalan mendekat kearah tempat tidur-nya, mencari dimana ponsel-nya berada.

Hingga tempat tidur-nya terlihat acak akan ulah tangan-nya.

“Sial, dimana aku meletakan-nya?”umpat-nya kesal.

Berlari keluar dari dalam kamar-nya, Net kembalo melakukan hal yang sama.

Mengacak segala penjuru apartement-nya, hanya untuk mencari ponsel-nya yang telah ia abai-kan beberapa hari ini.

“Ah, ketemu—sialan!”baru saja ia merasa senang karena telah berhasil menemukan ponsel-nya, namun kembali mengumpat, saat tahu ponsel-nya kehabisan daya.

Memasukkan-nya kedalam saku celana-nya, Net membawa kaki-nya melangkah menuju pintu apartement-nya, memakai sepatu-nya, dan bergegas keluar, usai meraih cepat kunci mobil-nya didekat rak sepatu-nya.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang