26. Skye Bar II

609 80 29
                                    

Happy Reading

*.✧*.✧*.✧

“Hai Net, apa kau mau aku temani?”seru perempuan berpakaian terbuka.

Pada Net yang duduk seorang diri disofa yang ada disudut ruangan minim penerangan itu.

Net meneguk hingga tandas vodka-nya didalam gelas kecil ditangan-nya.

Melirik tanpa minat kearah perempuan itu, lalu kembali bergerak menuang minuman beralkohol itu kedalam gelas kecil-nya.

“Sorry... But, I don't want company...”tolak Net, dan dengan santai-nya ia meminum minuman-nya, seraya tangan-nya bergerak mengeluar-kan ponsel-nya dari saku celana-nya.

“Hallo Max.. Kau dimana?”seru-nya bertanya, pada seseorang yang sedang ia hubungi.

Yang tak lain adalah Max.

Net total mengabai-kan keberadaan perempuan itu, yang berlalu meninggalkan-nya dengan perasaan kesal.

“Dirumah Net.. Ada apa memang-nya?”

“Kalau begitu.. Bisa-kah kau ajak yang lain kesini?”

“Kemana?”

“Sky—”

“—James! Kau datang?”mendengar seruan samar-samar yang berasal dari Namping, pemuda yang merupakan sepupu dari Harit itu.

Net sontak menghentikan ucapan-nya.

Melirik pemuda cantik yang baru saja melintasi-nya menuju meja bartender.

Pemuda cantik, yang beberapa saat yang lalu ia dan kedua orang tua-nya temui, kini berada disini, ditempat yang sama.. Dimana ia berada.

“Tentu saja! Kenapa memang-nya? Apa aku sudah tidak diperboleh-kan lagi untuk datang kemari? Apa kau benar-benar akan memberikan-ku bill—dengan harga dua kali lipat, seperti yang pernah Harit bilang pada-ku dan lain-nya?”tutur James dengan nada tidak senang-nya.

Namping yang sudah terbiasa menghadapi sikap James yang seperti ini.. Berusaha untuk tidak melayang-kan pukulan-nya pada pemuda cantik, sahabat dari kakak sepupu-nya itu.

“Aku hanya bertanya, tidak perlu mengoceh seperti itu James..”keluh Namping.

Agak sedikit menyesal, karena tadi ia terlihat cukup antusias, kala melihat intensitas James melangkah masuk kedalam skye bar, dan menghampiri-nya.

Sudah satu minggu ia tidak melihat pemuda cantik bermulut pedas didepan-nya ini.

Jadi wajar saja, kalau tadi ia sempat merasa antusias sebelum-nya.

Tangan-nya bergerak menuangkan sedikit wine dalam gelas kecil dimeja bartender-nya, kemudian memberikan-nya pada James.

“Ini untuk-mu, tenang saja.. Harga-nya tidak akan naik menjadi dua kali lipat, kau juga tidak usah takut untuk membayar-nya James.. Bukan-kah selama ini kau selalu minum dengan gratis?”kata Namping sedikit sarkas.

Menampar telak pemuda bermarga Shaga didepan-nya.

Mengerucut-kan bibir-nya kesal, James meraih kasar gelas kecil berisikan minuman favorite-nya itu.

Namping tersenyum puas melihat-nya.

“Mulut-mu memang sialan sekali Nam!”umpat-nya, setelah meneguk hingga tandas wine-nya.

“Berkaca-lah James,”

Lagi, James mengerucut-kan bibir-nya kesal.

Sampai sebuah suara berat terdengar memasukki gendang telinga-nya.

𝙀𝙓 𝘽𝙪𝙩 𝙈𝙖𝙧𝙧𝙞𝙚𝙙 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang