Hari yang paling Vano benci. Ya betul Senin.
"Anjir lah baru kemaren libur". Eluh Vano sambil mengucek matannya diatas kasur.
Vano bangkit dari kasur nya menuju kamar mandi. Abis selesai mandi dia langsung ngaca sambil benerin rambut nya terus jalan kesekolah deh.
••
Sekarang jam menunjukkan pukul 06:55. Hampir aja Vano terlambat.
"Eh bro dateng juga lo". Ucap salah satu teman Vano bernama David. David itu orangnya ganteng tapi gak tampan.
Vano tidak menjawab. Ia langsung duduk begitu saja di kursinya.
"Van lo tau gak sih? Hari ini ada murid baru. Tapi gak tau siapa. Tu yang lagi duduk dipojok". Ujar teman Vano bernama Taro sambil menunjukkan orang yang sedang diam melamun. Taro itu orangnya imut menggemaskan dan pendek.
"Emang gue peduli?".
"Ih kan gue ngasih tau doang". Lanjut Taro sambil memonyongkan bibirnya. David tersenyum tipis melihat kelakuan dua dajjal ini yang sekarang tengah menyamar menjadi manusia. Bersyandaaa... Bersyandaaa~
Ting...
Tring...
Bel berbunyi.
Semua murid keluar untuk upacara.
"Weh bolos upacara aja yok". Ajak David. Kelas nnya kini telah kosong.
"Yok lah gas ke rooftop kita". Lanjut Vano. Taro hanya tersenyum mengikuti kemauan dua temennya.
"Ikut gue". Mereka ber-2 pun mengikuti Vano pergi. Mereka sangat hati hati karna takut ketauan sama osis. Karena biasa nanya osis kalo lagi upacara suka keliling kelas, mastiin gak ada yang bolos. Untungnya mereka tidak berjumpa dengan osis jadi mereka sampai di rooftop dengan selamat. Sebenernya gak juga sih, soalnya tadi pas dijalan Taro ketabrak pesawat terus pesawat nya luka. Hehe...
••
Sampai.
Vano memakan permen yang tadi dia bawa.
"Bagii". Taro melihat itu langsung minta permennya.
"Nih". Vano ngasih satu permen ke Taro. Sedangkan David dari tadi terus memainkan ponsel nya.
••
Selesai upacara.
Mereka bertiga bergegas turun ke kelasnya. Untung saja mereka tepat waktu.
"Baik anak anak keluarkan buku MTK kalian". Ucap bi Vivi.
"Bu ada anak baru". Ujar salah satu murid kelasnya sambil mengangkat tangan.
"Oh iya hampir ibu lupa. Silahkan kamu kedepan, perkenalkan diri kamu". Ucap bu Vivi. Lelaki itu terlihat sangat malas. Namun ia harus tetap menjalankan nya.
"Nama gue Aland Dario Candrik panggil Aland". Ucap lelaki bernama Aland didepan kelas dengan satu tangannya dimasukkan ke kantong celananya.
Melihat itu kaum betina teriak teriak. Terpesona dengan kegantengan dan ketampanan Aland.
"Tenang anak anak". Aland berjalan ketempat duduknya lagi.
Vano melihat itu jengkel. Bagi Vano itu terlihat sombong. Kalo Vano jadi Aland sih udah kayak artis.
"Oke sekarang keluarkan buku MTK kalian". Semua murid mengeluarkan buku MTK dan mereka belajar seperti biasa.
••
Bel istirahat berbunyi. Vano dan kedua temannya keluan menuju kantin.
"Eh tuh murid baru sombong bet ya". Ucap Vano memulai pembicaraan. Emang kayak emak emak lagi ngerumpi.
"Iya bjir". -David.
Taro hanya mendengarkan saja sambil makan eskrim yang tadi David beliin.
"Eh tuh dia anaknya". Vano nunjunjuk orang yang lagi beli beli makanan.
"Dari tampang tampangnya kek nya anak CEO deh". Celetuk David.
"Kek nya sih".
"Fokus amat bang makan eskrim nya". Ucap Vano kearah Taro.
"Eskrim nya David tuh lebih enak". Ujar Vano dan Taro membulatkan matannya.
"Ih kok David beri eskrim gak bilangg. Mana? Bagi doang". Ucap polos Taro sambil mengerutkan alisnya.
"Beneran?". David mulai tersenyum licik lalu menarik tangan Taro.
"Ihh mau kemana eskrim Taro belom abiss".
Vano tertawa terbahak bahak. Ia sudah tau pasti David ngebawa Taro ke kamar mandi.
Sebenarnya David dan Taro itu dah jadian dan Vano tau itu. Tapi karna Taro tolol jadinya dia lupa kalo David itu pacar nya.
Saat Vano sudah berhenti tertawa, ia melanjutkan makan nya sampai.
Aland datang membawa makanan yang ia pesan tadi.
Vano menatap sinis kearah Aland. Tapi Aland tidak memperdulikan itu.
Vano melihat sekeliling area kantin. Masih ada bangku ya g kosong padahal. Tapi kenapa Aland milih duduk didepannya?
"Ngapain duduk disini? Kan banyak meja kosong". Tanya Vano yang terlihat sangat tidak suka.
Aland tidak menjawab itu dan memilih untuk makan saja.
Vano semakin kesal. Tapi tenaga nnya sudah habis karna tadi ia tertawa sanagat keras dan lama.
Sampai makanan mereka habis bersamaan.
"Lo tau gak". Tiba tiba manusia itu mengeluarkan suarannya. Vano hanya diam dan meminum esteh.
"Nanti kita bakal dijodohin". Ucapan itu membuat Vano tersedak.
Aland hanya terdiam melihat itu.
"Dih emang lo siapa? Main bilang dijodohin segala".
Aland tidak menjawab. Ia langsung pergi begitu saja.
••
Bel masuk berbunyi.
Vano sudah berada dikelas tapi David dan Taro baru datang 1 menit setelah berbunyi.
Mata Toro terlihat merah dan bengkak kayak abis nangis. Vano melihat itu kembali tersenyum.
"Lo berdua abis ngewe kan? Kasian ege Taro". Ucap Vano.
"Salah dia sendiri mau eskrim gue".
"Tapi kan Taro pikir eskrim vanilaaa". Rengek Taro.
"Ya benerkan tadi vanila? Putih kan?".
Karna David duduk disebelah Taro jadi dia deket sama Taro.
David menghapus air mata yang berada di pipi Taro.
"Udah gausah nangis". David naro kepala Taro dipundak nya.
"Miris bet nasib gue". Eluh Vano sambil memegang dadanya menata nasib.
Tak lama dari itu guru masuk dn mereka mulai belajar.
Alooo gesss...
Bagus gak???
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️
Teen FictionBagaimana kalau lelaki yang 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 dijodohkan dengan lelaki 12 pintu? Dosa ditanggung pembaca!! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐑𝐀𝐊𝐀𝐍 •𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐓𝐀𝐇𝐀𝐏 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈