8

56K 2.8K 12
                                    

Sudah pukul 21:45.

Aland mematikan handphone nya dan mendekat ke arah kasur.
Vano masih fokus sama gamenya.

Aland memejamkan matanya. Tak lama game Vano pun berakhir.

"Dah ah cape". Vano naro handphone nya diatas nakas. Vano menatap wajah Aland.

"Lo ganteng Land gue suka. Tapi sayangnya lo ngeselin". Batin Vano yang kayaknya dia udah mulai suka sama Aland. Tapi tidak dengan sikapnya.

Vano memejamkan matanya dan ikut tidur disamping Aland.

••

Hari hari telah berlalu. Tak terasa sekarang sudah hari sabtu. Hari di mana Aland sama Vano pulang.

"Udah semua barang barangnya?". Tanya Vano. Aland malah sok sibuk. Ga dengerin Vano.

"Lo tuh kalo ditanya jawab kek!!". Ucap Vano. Aland menatapnya dengan tajam. Namun Aland malah senyum smirk. Entah apa yang dipikirkan nya.

Aland pergi gitu aja keluar sambil bawa barang barangnya ninggalin Vano. Vano agak kesel sih. Untungnya masih pagi jadi tenaganya belum terlalu sempurna.

Vano berdiri dari duduknya dan keluar kamar. Tidak lupa ia mengunci pintu.

"ALAND TUNGGU GUE". Teriak Vano yang melihat Aland udah didalem lift dan pintunya ingin tertutup. Untungnya masih sempat.

"Jahat banget sih jadi orang". Vano ngedumel gajelas. Aland cuma diem gapeduli.

"Mba kunci kamar nomer 67". Ucap Aland. Vano pun ngasih kuncinya ke mba resepsionis terus dirinya malah ditinggal Aland.

Vano lari kecil ngejar Aland.

"LAND TUNGGU GUE". Ucap Vano dari belakang. Kedengeran banget dari suaranya kalo Vano tuh capek lari lari.

Untungnya manusia batu yang dikejar Vano berhenti jalan. Vano udah ngos-ngosan banget karna ia tadi belum sarapan.

"Tunggu gue napa!!". Ujar Vano. Aland gak dengerin itu. Dia malah jalan lagi tanpa beban sedikit pun.

"Lo tuli apa gimana sih". Vano kembali lari kecil ngejar langkah cepat Aland.

Sampai akhirnya sampai di parkiran mobil.

Aland memasukan barang barangnya ke bagasi. Sementara itu Vano coba ngatur nafasnya lagi biar normal.

"Masuk cepet!!". Suruh Aland. Dari nadanya itu tegas banget. Kek polisi mau menjarain musuhnya.

"Iya bawel". Vano masuk mobil diikuti Aland.

••

Sesampainya di bandara.

Aland mengeluarkan barang barang yang ada digarasi. Namun Vano gak ngebantu sampe akhirnya dia duduk di kursi penumpang pesawat.

••

Sampe dijakarta.

Erlin dan Zayn sudah menunggu disalah satu kursi bandara.

"MAMAHH". Teriak Vano memanggil Erlin. Erlin langsung nengok dan memeluk putranya.

"Ihh anak mamah. Mamah kangen deh". Erlin melepas pelukan itu.

"Gimana? Udah ngelakuin itu belum? Mamah sama Zayn nungguin loh". Ucap Erlin sambil senyum ngeledek.

Vano melihat kearah Aland. Yang ditatap diem aja.

"Heh ditanya bukan nya jawab. Udah yaaa???". Ujar Erlin. Si Vano udah mulai kesel tapi dia harus tetap tenang.

Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang