23

38.7K 1.8K 54
                                    

"Bagaimana dok?".

"Syukurlah, kandungan dalam perut pasien kuat. Namun kalau hal ini terus terjadi, mungkin pasien akan mengalami keguguran". Jawab dokter tersebut.

"Kandungan? Maksud dokter Vano hamil?". Tanya Aland yang kebingungan ples kaget juga. Dokter tersebut hanya mengangguk dan anehnya Aland justru terlihat marah.

"Ada yang ingin ditanyakan?".

"Gak ada dok".

"Baiklah kalau begitu saya permisi". Dokter tersebut keluar ruangan menyisakan 1 pasangan 2 orang 4 mata 1 hati.

Aland menatap tajam Vano yang terbaring lemas dan mulai mendekatinya.

"Jujur sama gue, itu anak siapa". Tanya Aland dengan tatapan tajam.

"Anak lo lah". Jawab Vano sambil mengerutkan alisnya.

"JUJUR SAMA GUE!! ITU ANAK SIAPA!!". Kata Aland dengan sangat keras. Ralat membentak Vano.

"Ya anak lo...". Vano makin lemes karna Aland gak percaya.

"Oh ya? Apa buktinya!!?".

"Ya lo mikir lah pake akal sehat lo... Mana mungkin gue ngelakuin itu sama Arkan... Gue cuma pernah ngelakuin sama lo doang Land... Gak pernah sama yang lain...". Ucap Vano yang sedang menahan sakit diperutnya.

"Terussss kenapa lo bisa ada dirumah nya HAH??". Ucap Aland yang menekan kan kata terakhir.

"Dia nolong gue Land...".

"Nolong apa?! Yang ada lo itu nolong dia buat jadi bahan nafsu!!".

"Lo bisa gak sih diem!! Gue lagi sakit anjing!!". Bentak Vano yang eneg.

"Gue gak akan diem sampe lo mau mengatakan sejujur jujurnya".

"Ya tuhan.... Gue udah bilang yang bener Aland. Ini anak lo bukan anak Arkan". Jawab Vano dengan memperjelas kalimat akhir.

"Oke kalo lo masih gamau ngaku. Kita tes dna nya sekarang juga!!".

Aland keruang ruangan dan beberapa menit kemudian ada suster yang datang.

Intinya mereka lagi ngelakuin tes dna ygy...

"Hasil nya akan keluar besok ya". Setelah suster itu pergi, Aland duduk disofa sana. Diam dan tak berbicara.

Keesokan paginya.

Tes dna sudah keluar. Aland membuka map yang berisikan surat pernyataan hal tersebut.

Dan hasil nya.....

"Tuh kan bener". Aland membaca surat itu dari atas sampai bawah.

"Oke maafin gue karna salah paham". Ucap Aland.

"Gue maafin, tapi lo harus minta maaf sama Arkan".

"Gue udah nyuruh suruhan buat bawa Arkan ke RS ini juga".

"TAPI LO TETEP HARUS MINTA MAAF SAMA SAHABAT GUE!!". Ucap Vano sambil menghentak hentakan kakinya. Aland hanya terkekeh kecil setelah itu mengelus rambut istri nya.

"Iya iya nanti gue keruang Arkan buat minta maaf. Tapi sebelum itu lo harus cerita ke gue apa yang sebenarnya terjadi".

"Okeh". Vano tersenyum manis dan mulai menceritakan semuanya.

"Kurang ajar, kelakuan Arga udah gak bisa dimaafin".

"Lo kenal Arga kah?,.

"Dulu kita pacaran tapi dia minta putus karna katanya udah bosen. Terus pas dia tau kalo kita udah nikah, baru dia ajak balikan. Dan lo tau apa? Gue nuduh lo selingkuh sama Arkan tuh gara gara dia. Dia ngirimin foto foto ke gue kalo lo lagi berduaan sama Arkan". Jelas Aland.

"Oh, terus dia bales dendam gitu?".

Singkat cerita, Vano sama Aland udah diruangan Arkan.

"Gue minta maaf banget ya Ar, udah mukul dan nuduh lo". Ucap Aland.

"Iya gue maafin tapi ada satu syarat. Lo harus jagain Vano dengan sebaik baik nya. Jangan sampe dia nangis gara gara lo".

"Gampang itu mah". Vano terkekeh kecil. Ia senang semua nya kini telah berakhir.

Tiba tiba saja ada yang menelfon handphone Aland. Aland segera mengeluarkan HP nya dari saku dan memencet tombol hijau untuk mengangkatnya.

"Halo".

"Aland maafin gue Land.... Maafin gueee, gue nyeselll plisss maafin yaaa".

"Gak akan".

Tut

Aland memutuskan sambungan telfon itu.

"Siapa Land?". Tanya Vano.

"Bukan siapa siapa".

Sepanjang hari, Vano dan Aland hanya menghabiskan waktu dikamar Arkan. Sebenernya Aland gak mau tapi Vano maksa biar tetep diruangan itu.

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam. Vano udah tidur dipaha Aland. Arkan juga udah tidur.

Aland menggendong tubuh Vano keluar ruangan dengan hati hati takut mengganggu.

"Semoga lo bahagia sama Aland". Ucap Arkan yang ternyata hanya berpura pura tertidur.

Kini, Vano dan Aland sudah berada dirumah. Vano bangun saat mobil berhenti.

"Udah bangun? Yuk turun, apa mau digendong?". Ucap Aland yang membuka sabuk pengaman nya.

"Gue gak lumpuh ya". Vano membuka pintu mobil dan mulai masuk ke mansion diikuti dengan Aland.

Vano langsung tidur di kasur saat ia sudah sampai didalam kamar. Aland hanya tersenyum tipis. Akhirnya waktu waktu ini kembali.

Pagi harinya.

Vano membuka matanya dan duduk lalu ia mulai mengucek nya. Entah kenapa hari ini tubuhnya sangat lemas.

"Good morning baby". Ucap Aland dengan senyum lembut.

"Palak lo morning, ini dah jam 11 anjir".

"Sht! Omongan nya dijaga!!".

"Iya deh kon-". Vano memotong omongan nya.

"Apa?"

"Kondisi om hari ini gimana?". Ucap Vano sambil tersenyum tampa dosa.

"Kondisi om hari ini baik. Kalo kondisi adek gimana?". Aland mulai mendorong Vano. Jadi posisinya Aland mengukung Vano.

"Sehat kok om. Kalo gitu saya permisi ya om, mau mandi". Kata Vano dengan senyum manis nya lalu mencoba mendorong tubuh Aland walau tak bisa.

"Om gak bakal pergi sebelum dapet ciuman".

"Dih emang cocok banget lo Land jadi om om. Udah sana ah gue mau mandi".

"Kiss nya mana baby?".

"Nih". Vano mulai menarik leher belakang Aland mendekat kearah wajahnya. Saat bibir kedua nya ingin bertemu, tiba tiba saja...

Tok

Tok

Tok

Siapa yang mengetuk pintu itu? Mengganggu momen saja.

Alooo gesss...

Aing gak pinter bikin masalah dalam cerita tapi kalo kehidupan nyata mah setiap hari aing lakuin. Cius deh. Jadi mohon maap nih kalo kagak bagus masalah nya.

Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang