21

39.1K 1.7K 36
                                    

"Lo tunggu sini aja ya Van. Gue pesenin". Ujar Arkan lalu ia pergi begitu saja.

"EH LO GAK TANYA GITU GUE PENGAN APAAN". Teriak Vano ke Arkan yang sudah menjauh.

"Dih gajelas bet dah". Akhirnya Vano duduk di meja yang ada disana sambil memainkan geme cercintah nya.

Setelah beberapa menit menunggu, Arkan akhirnya datang membawa nampan yang berisikan makanan dan minuman.

"Nih ketoprak". Arkan memberikan ketoprak kepada Vano. Vano langsung ngerasa dejavu banget. Keinget Aland sama dia pernah makan ketoprak bareng.

Tanpa sadar Vano tersenyum dan ia hanya melihat kearah ketoprak itu sambil mengingat ngingat kejadian dulu.

"Van lo gak makan? Apa lo gasuka ketoprak?". Arkan menyadari bahwa dari tadi Vano cuma diem.

"Eh enggak kok gue suka". Vano ulai memakan ketoprak itu. Arkan tak ingin memikirkan itu dan membiarkan nya.

"Oh ya Van, nanti lo mau pulang kerumah lo? Atau mau tinggal dirumah gue aja?". Tanya Arkan disela sela makan nya.

"Kek nya gue mau kerumah gue buat ambil barang dan gue pindah ke apart".

"Loh nyokap lo?".

"Nyokap gue keluar nengri Ar jadi gue gak berani tinggal sendiri".

"Kalo gitu lo tinggal dirumah gue aja. Gapapa kok. Lagian gue juga ngerasa kesepian tinggal dirumah besar itu kalo cuma sendiri".

"Beneran gapapa?".

"Gapapa lah. Malah gue seneng kalo ada lo. Jadi gak ngerasa kesepian".

"Jadi lo mau atau enggak?". Lanjut Arkan.

"Em makasih ya". Vano mengangguk setuju. Mereka lanjut lagi makan sampai...

Vano berlari meninggalkan Arkan yang kebingungan.

"WOI VAN MAU KEMANA??". Arkan berlari mengikuti kemana perginya Vano. Ternyata Vano berlari kearah toilet.

"Huek". Vano memuntahkan isi perutnya namun yang keluar hanya cairan saja.

Arkan mengelus lembut punggung Vano mencoba menenangkan nya.

"Lo kenapa sih Van, akhir akhir ini sering muntah? Mana keluarnya cairan doang lagi". Ucap Arkan dengan wajah khawatir.

"Gue juga gak tau Ar. Lebih dari seminggu ini loh gue muntah muntah tapi gak tau kenapa".

"Gue anter ke dokter aja ya pulang sekolah?". Tawar Arkan.

"Em boleh".

"Yaudah sekarang gue anter lo kekelas ya".

"Gausah Ar gue bisa sendiri". Vano meninggalkan Arkan yang masih khawatir akan dirinya.

••

Tring...

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi. Vano berjalan keluar kelas dengan tas yang sudah ada di punggung nya.

"HALO VANO". Ucap Arkan yang tiba tiba mengagetkan Vano karna suaranya sangat keras.

"ANJING KAGET BANGKE!!". Teriak Vano ke kagetan. Si Arkan bukannya minta maaf malah cengengesan sendiri.

"Ayok jalan!!". Arkan menggandeng tangan Vano berlari ke arah mobil nya. Vano cuma diem pasrah.

"Ke RS dulu ya". Ucap Arkan yang sedang memakai seat belt nya sendiri.

"Iya". Arkan pun tersenyum lalu mengelus rambut Vano dan melakukan mobilnya menuju RS.

Setelah sampai ke RS, Arkan keluar mobil namun Vano tidak. Arkan bingung dan berjalan kebagian kiri mobil. Ralat kursi Vano.

Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang