Lelaki itu memindahkan tubuh Arga dan Rangga kedalam kamar dan ia menggendonong Vano keluar kamar. Ia menutupi wajah Vano dengan masker.
Lelaki itu menaruh tubuh Vano kedalam mobil milik nya yaitu ferrari berwarna abu abu namun agak sedikit gelap.
Ia melajukan mobilnya tak terlalu cepat. Saat lampu merah lelaki itu menengok kearah Vano yang matanya tertutup.
"Van... Sejujurnya gue udah suka sama lo sejak awal bertemu... Gue tau lo tau kalo gue suka sama lu. Tapi malah lo sendiri nikah sama cowo... Sebenernya hati gue hancur Van pas denger lo nikah sama Aland. Tapi gue gak bisa buat apa apa karna lo udah sah jadi istri nya Aland". Batin lelaki itu dan ia kembali menyetir saat lampu yang tadinya merah berubah menjadi hijau.
Akhirnya mobil yang dikendarai lelaki itu berhenti disebuah rumah yang cukup besar. Ia menggendong kembali tubuh Vano memasuki rumah besar itu. Ralat kamarnya.
Lelaki itu menidurkan Vano keatas kasur dengan perlahan setelah itu ia pergi ke kamar mandi.
Lelaki itu keluar dari kamar mandi dan ia duduk disofa kamar nya. Ia mengambil handphone yang tadi ada vidio Vano lagi diperkosa sama cowo itu. Untungnya ia sampat mengambil handphone itu kalau tak, habislah riwayat Vano.
Lelaki itu memutar vidio dan rasa kesal nya kembali menggejolak. Ia tak habis pikir dengan kelakuan 2 manusia itu.
"Vidio ini harus gue hapus dan harus gue bakar". Ucap lelaki itu dan sedetik kemudian Vano berbicara sesuatu.
"Aland... Jangan tinggalin gueee... Sumpah gue gasuka sama Arkann". Ucap Vano sambil menangis.
Dengan cepat lelaki itu berlari kearah Vano dan menarik kepala Vano diatas paha nya.
"Cup cup cup sayang... Jangan nangis yah". Lalaki itu mencoba menenangkan Vano dengan cara mengelus rambut Vano. Tak lama kemudian suara tangisan Vano berhenti dan menyisakan keheningan.
Lelaki tadi menaruh kembali kepala Vano ke bantal dengan hati hati dan ia berbaring disamping Vano dan mulai tertidur.
Pagi hari pun tiba. Vano membuka matanya dan kebingungan karna ia tak tahu ini dimana.
"Gue dimana anjirr". Ucap Vano agak keras membuat lelaki yang membawa nya kemari datang.
"Woilah lo napa dah? Ini kamar gue anjir". Lelaki tadi melipat kedua tangan nya didada.
"Loh? Arkan?".
"Iya gue Arkan. Cowok tertampan disekolah!!". Seru lelaki itu yang ternyata adalah Arkan. Ya, cowok yang dikira Aland pacaran sama Vano.
"Lah kok gue bisa ada sama lo??".
"Huff sebenernya.... ". Arkan pun menceritakan semua yang terjadi.
"Sekarang lo kasih tau gue. Kenapa lo bisa kenalan sama cowo kek dia?". Vano berfikir sejenak. Toh kemaren dia mabok jadi ingatan nya kurang.
"Oh iya, gue diajak kenalan sama dia and ya gue diajak lomba minum sama dia. Gue udah nolak tapi dia maksa. Akhirnya gue turutin aja deh". Jelas Vano.
"Huff... Harusnya lo nolak atau pergi dari situ cantik". Arkan mengelus rambut Vano.
"Ya gimana gue mabok". Bela Vano memasang ekspresi sok marah padahal dimata Arka itu imut.
"Iya iya cayangg... Oh ya lo mending mandi sekarang gih. Udah mau telat".
"Okeee". Vano hendak pergi tapi tubuhnya nya seketika tersentak saat ingat ia tidak ada baju.
"Eh baju gue gimana? Kan seragam hari rabu and kamis beda!!".
"Lo pake baju gue aja dulu. Gue ada yang lain kok".
"Emang sama ukuran nya?".
"Kalo lo gamau pake, yaudah gausah pake baju kesekolah".
"Eh iya iya mau". Vano berlari kearah kamar mandi dan memulai acaranya.
"Bajunya ada di gantungan". Ucap Arkan dari balik pintu dan cuma dibales 'hm' doang dari Vano.
Singkat cerita Vano keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan seragam nya. Ia dikejutkan dengan keberadaan Arkan yang sudah mengenakan seragam sepertinya juga.
"Lo udah mandi?". Tanya Vano yang diangguki Arkan.
"Baju nya kegedean ya?". Arkan melihat bajunya yang dikenakan Vano sangat kebesaran. Padahal kalo dipakai pemiliknya pas.
"Iya anjir gede bingett!! Tapi gapapa lah dari pada gue gak pake seragam".
"Em yaudah yok jalan. Tas lo tuh gue ambil. Untungnya lo pas kemaren masih bawa tas". Ucap Arkan sambil menunjuk kearah meja yang ada disana.
"Oke. Maksih Arrrr lop lop banyak deh". Wajah Arkan memerah.
Vano mengambil tas nya dan mereka berdua pun keluar kamar. Ralat mobil Arkan.
"Arkan, gue mau nanya". Ucap Vano saat mobil sudah melaju.
"Nanya apa cantik". Arkan melibatkan senyum gantengnya.
"What? Kok dia ganteng sihhh". Batin Vano yang wajah nya sudah memerah.
"Woi Van, mau nanya apa".
"E-eh gue m-mau nanya. Lo udah punya pacar belom?".
"Kenapa? Lo mau jadi pacar gue? Gak dulu deh, gue gak mau jadi selingkuhan lo".
"Dih pede banget lo!! Gue cuma nanya ya".
"Iya iya gue percaya". Arkan mengelus lembut rambut Vano.
"Gimana? Lo udah punya pacar?".
"Belom sih. Tapi sebentar lagi pasti ada".
"Widih siapa tuh".
"Privat".
"Ck, ga asik lo". Pandangan Arkan kembali kedepan dan ia tersenyum membuat Vano tersentak akan ketampanan Arkan.
Mereka akhirnya sampai disekolah. Saat Vano keluar dari mobil, tiba tiba ada yang menarik tangan nya dengan kasar.
"Aland?". Ya orang yang menarik tangan nya itu adalah Aland.
Aland berjalan penuh amarah kearah Arkan yang keluar.
Bug
Bug
Bug
Aland menonjok wajah dan perut Arkan sampai sang empuh kesakitan.
"WOI ALAND LEPASIN JING". Vano mencoba menarik baju belakang Aland supaya ia berhenti memukuli Arkan.
"Kenapa? Mau belain selingkuhan lo!!".
"What? Selingkuhan?".
"Gue gak selingkuh Aland!!".
"Alah gausah boong lo!! Gue udah tau semuanya!! Lo ke hotel kan bareng dia!!".
"Gak gitu Land ceritanya!!".
"Perlu bukti?! Lo sama Arkan keluar dari bar pake mobil ferrari warna hitam dan lo jalan ke hotel lantai 12, nomer 3429!! Dan lo pindah kerumah Arkan pake mobil ferrari warna hitam juga!! Kurang bukti apa gue??!!". Jelas Aland.
"Lo tau dari mana hah!!".
"Gak penting!! Yang penting sekarang lo udah selingkuhin gue dan gue harus segera bilang orang tua kita buat ngajuin surat cerai!!".
"NO ALAND JANGAN!!!". Vano menarik tangan Aland yang hendak pergi namun Aland menghempas nya.
Alooo gesss...
Bagaimana?
Mau langsung end atau lanjut terus??
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️
Teen FictionBagaimana kalau lelaki yang 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 dijodohkan dengan lelaki 12 pintu? Dosa ditanggung pembaca!! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐑𝐀𝐊𝐀𝐍 •𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐓𝐀𝐇𝐀𝐏 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈