Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️

11

Aland menggendong tubuh kecil Vano yang masih tertutup handuk ke kasur.

Brak.

Aland melempar tubuh Vano. Ia berlari kearah pintu dan menguncinya.

Aland mengukung tubuh Vano dan mempertemukan bibir keduanya.

"Emhhpp lepash". Vano mendorong tubuh Aland namun tenaga nya tidak sebanding. Aland tidak mau mendengarkan itu. Ia menjilat dinding mulutnya Vano.

Setelah Aland puas di bagian mulut, Aland turun ke leher jenjang Vano. Ia menjilatnya sensual. Menggigit dan menghisab nya penuh nafsu. Membuat banyak kissmark diarea leher yang putih dan mulus milik Vano.

Aland membuka perlahan handuk yang masih menutupi tubuh Vano.

Vano panik dan segera menahan tangan Aland.

"Plis jangan dibuka!". Aland tetep kekeh. Dia ngebuka nya dan Aland melihat tubuh naked Vano. Vano hanya pasrah. Tenaganya udah habis setelah ciuman tadi.

"Cih kecil".

"Dih kayak punya lo gede aja".

"Mau liat. Nih bentar". Dengan cepat Aland membuka celananya dan boxer hitam milikanya. Tidak lupa melepas bajunya. Vano membuatkan matanya dan segera menutup matanya menggunakan tangan.

"Udah sih ngapain pake nutup mata". Aland mencoba melepas tangan Vano dari mata Vano. Terpaksa Vano harus lepas dan Vano melihat bagian bawah Aland. Besar, berurat, panjang, dan tegak.

Aland tersenyum smirk melihat wajah ketakutan Vano. Ia menyantap nipple pink Vano. Ia menyusu seperti bayi. Kedua tangan nya digunakan untuk meremas bokong Vano yang ukurannya pas dengan telapak tangan nya.

"Akhh emhhpp sakit". Vano turus terusan desah. Gak berhenti henti.

Ia berpindah ke nipple satu lagi dan melakukan hal yang sama. Membuat banyak kissmark.

Ciuman nya menurun kearea perut. Ia mengecup perut datar Vano. Dan tak lama dari situ, Aland mengocok penis kecil Vano dengan cepat.

"Eghhh akhhh ahhhhh emhhpp". Vano meremas selimut.

"Aaa g-gatahanhhh, ahhh". Vano menyemburkan cairan bening. Setelah itu Vano merasa sangat lemas. Cairan itu sedikit mengenai perut Aland yang sixpack.

Aland mengangkat kaki jenjang Vano dan di taro di pundak nya. Hal itu membuat hole Vano tampak.

"Kalo sakit, jambak aja gue".

Cuih.

Aland membuang ludahnya tepat di hole Vano dan mengoleskan nya disekitar area.

Aland memasukan satu jarinya kedalam boleh Vano.

"Akhh ahh ahhhh sakithh". Vano melengkungkan tubuhnya keatas karna rasa sakit yang luar biasa.

"Baru jari". Aland menambahkan satu jarinya lagi. Membuat sangat empuh tambah kesakitan.

"Emphhh ahhhh ahh eshhh".

"Ahh emghh".

Aland mengarahkan penis besar nya yang sudah berdiri tegak ke hole Vano.

Jleb.

Kini penis besar itu sudah tertanam utuh.

"Akhhhh ahhhh ahhh emphhh". Vano merasa sakit di sekujur tubuhnya.

"Ekhhh eahhh emphhh".

"Lobang lo enak Van". Ucap Aland sambil tersenyum licik. Vano langsung menatap Aland sinis.

"B-buruanhh s-sakithhh".

"Nanti lo juga keenakan".

Aland terus menyodok hole Vano sampai ia menemukan sesuatu. Ya itu adalah prostat Vano.

Vano membulatkan matanya karna rasa sakit tadi berubah menjadi rasa yang enakkk.

"Ahhh e-enakkhhh ahh".

"Udah gue bilang lo pasti bakal keenakan". Aland senyum smirk lalu mempertemukan bibir keduanya. Melumatkan nya secara lembut. Membuat sang empu membalas ciuman itu. Siapa yang bakal nolak ciuman lembut?

Saking asiknya ciuman, Vano jadi gak inget kalo penis nya Aland masih nancep.

Aland melepas ciuman itu dan memancarkan senyum hangat.

Aland kembali menggentak hentakkan pinggulnya membuat Vano ikut bergoyang.

Kasur yang mereka tismduri juga bergoyang.

Rasa sakit kembali melanda tubuh Vano.

"Empp g-guee empp, ahhhh". Aland mendesah saat sprema nya ingin keluar.

Crot

Crot

Crot

Crot

Crot

Aland keluar lima kali dalam hole Vano. Perur Vano terasa hangat dan terasa sangat penuh.

Aland mengeluarkan penis nya lalu mencium pucuk kepala Vano lalu mengelus rambut hitam Vano.

Aland merebahkan dirinya diatas kasur lalu menarik selimut dan menutupi tubuh mereka berdua.

Vano tidur membelakangi Aland. Namun Aland malah memeluk nya dari belakang.

Mereka berdua memejamkan mata mereka masing masing dah tidur.

Aloooo gessss

Maaf kalo adegan nya kurang bagus karna authornya gak pandai bikin adegan begini :)