Keesokan harinya.
Mereka bangun sekitar pukul 10:56. Mereka langsung main karna Vano ngajak.
"Main uno yok". Ajak Vano.
"Gas lah". Jawab Arga dan Arkan bersamaan. Vano pun mengambil uno yang ada di laci lalu mereka mulai main.
"Land, gak ikut?". Tanya Vano yang melihat Aland hanya diam duduk disofa.
Saat sedang asik main, tiba tiba Vano laper. Dia jalan kearah Aland yang sidang main handphone. Vano duduk dipangkuan Aland lalu memeluk nya.
"Kenapa? Leper?". Tanya Aland sambil mengusap rambut Vano.
"He'em". Jawab Vano dengan manja.
"Yaudah mau makan apa bumil?". Aland tersenyum. Dengan semangat Vano melepas pelukan itu dan ia menaruh tangannya dipundak Aland.
"Mau nasi goreng, tapi gak pedes". Jawab Vano.
"Tumben bener".
"Maunya apa sih, bener salah, gak bener salah". Aland pun terkekeh.
"Iya iya, minum nya mau apa?".
"Mau es kelapa!!".
"Oke sayang". Vano pun berdiri dari pangkuan nya lalu Aland berjalan kearah Arkan dan Arga yang sedang bermain.
"Woi, lo dan lo mau makan apa". Tanya Aland. Sontak Arkan dan Arga pun menengok ke Aland.
"Kita punya nama ya nyet". Ucap Arga dengan mata yang judes.
"Banyak mau lo, udah mau makan apaan. Masih mending gue kasih dari pada kayak anak terlantar".
"Gue bubur aja dah". Jawab Arga dengan semangat.
"Gue juga". Timpa Arkan. Aland pun segera pergi dari ruangan itu.
Beberapa menit kemudian Aland kembali dengan maid. Maid itu membawa banyak makanan. Tapi yang membawa makanan Vano itu Aland.
Maid tersebut menaruh makanan yang tentunya milik Arkan dan Arga. Aland pun memberikan makanan untuk Vano dan mereka semua pun makan bersama.
Saat sedang asik makan tiba tiba hujan datang sangat deras.
Jeger!!
Tiba tiba saja terdengar petir yang sangat besar. Reflek Vano meluk Aland dan Aland cuma ngebales pelukan itu sambil mengelus rambut Vano mencoba menenangkan nya. Arga pun memeluk Arkan dengan kuat.
"Aaa Alanddd takutt". Ucap Vano yang masih memeluk Aland dengan kuat.
"Petir nya udah gak ada". Kata Aland yang masih mengelus rambut Vano.
"Argaaaa mau pulangg". Rengek Arga yang masih memeluk Arkan. Arkan terkekeh kecil sambil mengelus punggung Arga.
Setelah beberapa menit, Vano dan Arga mulai tenang dan melanjutkan makan nya sampai tandas. Setelah selesai makan, mereka semua menonton tv sampai malam.
Arkan dan Arga pun memutuskan untuk pulang.
"Kita berdua pulang dulu ya. Ini juga udah malem". Ujar Arkan sambil tersenyum.
"Iya hati hati ya, kapan kapan maen lagi". Vano memegang kedua tangan Arga.
"Iya iya kapan kapan main lagi. Sekarang mau pulang, udah capek".
"Iya". Arkan dan Arga pun pergi menuju mobil yang dipesan Arkan.
"Dadahhh". Vano melambaikan tangan nya tanda perpisahan.
"Dadaa". Arga pun membalas nya. Vano melihat kepergian Arkan dan Arga sampai mobil itu tak terlihat.
"Kok lo bisa bisa nya deket sama Arga?". Tanya Aland sambil bersedekap dada.
"Emang kenapa? Salah?".
"Gak salah, cuma gue bingung, kok kalian bisa deket padahal dulu Arga pengen mempermalukan lo". Vano pun diam sebentar lalu beberapa detik kemudian tersenyum jahil.
"Masa lalu biarlah masa laluuu~". Ucap Vano sambil menyanyikan lagu 'Masa Lalu' lalu ia pergi masuk kedalam. Aland hanya senyum melihat tingkah lucu bini nya.
Kini, Vano sedang bermain handphone diatas kasur. Sangat fokus sampai ia tak sadar kalau tangan Aland dari tadi menyentuh dan meraba raba dada nya.
Saat sedang fokus fokusnya, tiba tiba Aland mencubit nipple Vano dengan sanget kuat membuat sangat empuh kesakitan.
"Ahhh sakit Aland!!". Desah Vano yang indah.
"Diem atau gue siksa lo".
"Idih ngancem".
"Oh jadi lo milih dicoblos? Okeh gue mah". Aland mulai mengukung Vano.
"Et et et inget gue lagi hamil". Vano mendorong tubuh Aland dan Aland langsung tiduran di samping nya lagi dan melanjutkan aksinya tadi.
"Ahhh sakittt". Eluh Vano.
"Sakit apa enak?". Tanya Aland tepat ditelinga Vano.
"Enakkk ahhhhh lanjutin Land ahh ahh". Jawab Vano yang seakan terhipnotis. Vano menaruh handphone nya dan berbalik arah ke hadapan Aland. Ia mencium bibir Aland dan melumat nya. Kini, Aland biarkan si kecil nya mengatur ciuman itu. Aland hanya membalas nya saja.
Vano melepas ciuman itu lalu lanjut memainkan handphone nya. Ia membiarkan tangan Aland yang berada didalam baju nya.
"Ahhh esttt ahhh ahh". Desah Vano yang sangat indah membuat milik Aland bangun.
"Shit Van gue gak tahan". Aland mengukung Vano dan melepas pakaian Vano. Vano cuma diem karna dia juga udah terhipnotis. Aland juga membuka pakaian nya sampai mereka berdua full naked.
Aland mencium lalu bermain dengan lidah Vano. Saking nikmat nya ciuman itu, sampai Vano tak sadar kalau penis besar Aland sudah tertancap dalam hole nya. Entah, mungkin sengaja Aland masukin nya perlahan agar Vano tak bereaksi lebih.
Aland pun akhirnya melepas ciuman itu dan Vano pun mulai merasakan sakit nya.
"Akhhh sakitt". Eluh Vano yang mulai meremas seprai kasur nya. Mendengar itu membuat Aland makin semangat.
Ia terus menerus mendobrak hole Vano sampai penis Aland sampai dipuncak nya. Rasa sakit Vano pun tergantikan.
"Ahhh iya Land disituhhh ehhhh emhh". Mendengar itu, Aland mempercepat goyangan nya sampai waktu klimaks nya datang. Aland berhenti sebentar.
Crot
Crot
Crot
Beberapa semburan sperma Vano dapatkan. Kini, perutnya terasa hangat. Menyakitkan namun ia juga merasakan kenikmatan.
Mereka pun melakukan itu sampai pagi. Vano sudah sangat lemas karna menerima sperma yang sangat banyak sampai menetes keluar. Kini mereka hidup bahagia. Semua masalah kini selesai
End
Candaaaa
Alooo gesss....
Bercanda yaaaa
Gak end beneran kok 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️
Teen FictionBagaimana kalau lelaki yang 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 dijodohkan dengan lelaki 12 pintu? Dosa ditanggung pembaca!! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐑𝐀𝐊𝐀𝐍 •𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐓𝐀𝐇𝐀𝐏 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈