Karna tidak mendapat jawaban, Vano memutuskan untuk membersihkan dirinya dikamar mandi.
Dikamar mandi ia menyalakan syower dan mulai acaranya.
30 menit telah berlalu. Sekarang Vano tengah duduk disofa sambil terus berusaha menghubungi Aland.
"Aland kemana sih, udah jam 11 malem kok belum pulang yah? Di wa gak dibales lagi". Gumam Vano lalu ia menaruh handphone nya diatas nakas. Ia ingin tidur karna mengantuk. Biarlah Aland. Palingan besok pagi udah ada. Pikir Vano.
Vano pun memeluk Dewa yang menyusu jadi baju nya terbuka setengah.
••
Paginya.
Vano membuka matanya. Ia menghembuskan nafas karna di sampingnya belum ada Aland.
Ia membuka handphone nya berharap ada balasan dari Aland. Namun nihil. Pesan itu bahkan belum dibaca.
"Apa gue ke kantor Aland aja ya? Mumpung Dewa masih tidur". Vano pun berfikir sejenak lalu mengangguk dan ia pergi mandi.
Selesai mandi Vano membenarkan posisi rambutnya karna tadi berantakan.
Selesai melakukan itu semua, Vano mulai memesan taxi online. Sebenarnya ia masih sedikit takut setelah kejadian waktu itu.
"Atas nama Vano?". Ucap seseorang dari dalam mobil yang hanya membuka jendela nya setengah. Vano pun mengangguk lalu ia masuk ke mobil itu.
••
Sesampainya dikantor Aland.
Vano mulai memasuki kantor itu dan disapa baik oleh karyawan yang ber tugas menjaga.
"Ada yang bisa saya bantu?". Tanya mba mba itu dengan senyum ramah nya.
"Saya mau ketemu Aland". Jawab singkat Vano.
"Sebelumnya apakah sudah buat janji dengan tuan Aland?".
"Belum, tapi saya istrinya. Aland belum pulang dari kemarin jadi saya susul".
"Istrinya? A-apakah kamu tuan Vano?". Tanya mba mba itu gelagapan. Jujur dia takut.
"Iya saya Vano, tapi kenapa kamu keliatan takut gitu?".
"S-soalnya tuan Aland pernah bilang. Katanya is-istrinya galak banget. Jadi saya takut hehe". Jelas mba mba itu diakhiri senyuman kuda.
Mendengar itu Vano pun berfikir lau tak lama ia tertawa.
"Gak kok saya gak galak. Saya galak ke Aland doang. Jadi gak usah takut". Ucap Vano sambil tersenyum manis membuat perempuan didepan nya menjadi salting.
"Iya iya kalau gitu ruangan tuan Aland ada di lantai paling atas. Lantai 8. Diruangan yang pintunya warna putih". Jelas perempuan itu dengan senyum manis nya.
"Oke makasih mbak cantik". Vano tersenyum
"Sama sama adek gemes". Vano pun terkekeh kecil lalu pergi ke lift dan ia memencet lantai 8.
Ting
Pintu lift itu terbuka. Vano pun segera keluar dan mencari ruangan dengan pintu putih karna yang lain warnanya abu abu.
"Nih dia". Ujar Vano lalu ia mengetuk pintu itu. Namun tak ada jawaban dari dalam sana. Vano pun memutuskan untuk membuka nya langsung.
Cklek
Deg
Deg
Deg
Hati Vano berdetak dan seketika panas. Air matanya tiba tiba mengalir begitu saja. Gimana tidak!! Sekarang ia lihat Aland sedang memangku perempuan bohay sambil mengetik sesuatu dilap top nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️
Teen FictionBagaimana kalau lelaki yang 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 dijodohkan dengan lelaki 12 pintu? Dosa ditanggung pembaca!! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐑𝐀𝐊𝐀𝐍 •𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐓𝐀𝐇𝐀𝐏 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈