28

30.9K 1.5K 12
                                    

"Dia jalan sama siapa?". Tanya Aland.

"Mana gue tau, samperin ah". Vano berjalan meninggalkan Aland menuju Arkan yang sedang bersama lelaki lain.

"Arkan". Panggil Vano sambil menepuk pundak Arkan dari belang. Membuat Arkan dan lelaki itu menoleh kebelakang dan ternyata lelaki itu adalah...

"Loh Arga? K-kok lo bisa sama Arga??". Tanya Vano yang kaget lelaki yang bersama teman nya itu Arga. Ya, Arga. Seorang yang membuat Vano hampir dipermalukan waktu itu.

"Dia pacar gue". Jawab Arkan sambil menarik punggung Arga makin mendekat ke dirinya sambil tersenyum. Sementara Arga hanya diam sambil menundukan kepalanya.

"Loh sejak kapan??".

"Sejak kejadian waktu itu".

"Kejadian? Kejadian apa?".

"Jadi pas gue dirs dia dateng. Dia minta maaf ke gue dan ke elo juga. Sebenernya dia pengen minta maaf ke lo secara langsung. Tapi dia gak nemuin lo dimana mana. Nomernya Aland juga udah ngeblokir dia. Terus dia nyeritain hubungan nya dulu sama Aland. Jujur gue kasian, tapi ini emang kesalahan dia. Dia juga udah janji, gabakal suka atau pun cinta sama Aland. Dia mau gue jadi pacar nya karna menurut dia, gue tuh keren banget. Awalnya gue tolak, tapi dia maksa. Jadinya gue terima. Lama kelamaan gue beneran suka sama dia. Begitupun sebaliknya. Gue mohon banget sama lo, maafin dia. Dia emang salah tapi dia udah tobat Van". Jelas Arkan.

"Iya, maafin gue ya soal kejadian itu". Timbal Arga.

"VANO". Teriak Aland yang berlari kearah nya.

"Loh Arga". Ucap Aland yang mengerutkan alisnya dan menggenggam tangannya dengan sangat kuat. Ada rasa dendam yang melekat.

"Aland, gue minta maaf soal kejadian itu, gue minta maaf karna dulu gak bisa lepasin lo".

"Maafin ya Land". Timpa Vano.

"Karna Vano, gue maafin lo. Tapi kalo lo masih ngelakuin kayak gitu. Gue gak akan segan segan bunuh lo, paham".

"Iya gue janji gak akan ngulangin hal kayak gitu. Gue udah move on sama lo Land. Gue dah punya pacar baru".

"Oh ya? Siapa?".

"Nih, samping gue". Arga menengok kesamping yang diamana ada Arkan yang tersenyum melihatnya.

"Syukurlah kalu begitu".

"Yey, semuanya sudah bahagia sekarang". Ucap Vano sambil tepuk tangan kecil.

"Jadi, ayok jalan jalan barenggg". Vano nyelip ketengah tengah Arkan dan Arga lalu merangkul keduanya dan berjalan pergi meninggalkan Aland yang sedang jealous.

"Mau kemana sih". Tanya Arkan.

"Main kerumah gue". Jawab Vano dengan semangat. Sementara Aland hanya mengikutinya dari belakang.

"Aland, bukain dong pintunya". Suruh Vano. Aland pun membuka pintu mobilnya walau agak terpaksa. Jadi duduk nya Arga sama Arkan dipinggir sementara Vano ditengah.

Aland mulai menjalan kan mobilnya kearah manson milik nya. Ia merasa sekarang tengah menjadi sopir.

Beberapa menit berlalu, akhirnya mereka sampai. Semua orang yang ada dimobil itu turun dan mulai masuk ke mansion.

"Arkan, ikut gue. Lo juga Ga". Vano menarik tangan Arkan dan Arga menuju kamar nya.

Vano menyalakan laptop yang ada dikamarnya dan mulai mencari sesuatu.

"Nih Ar, liat". Vano menunjukan laptopnya yang berisi surat permintaan izin buku.

"HAH SERIUS??". Vano pun mengangguk dengan cepat dan senyum yang bahagia.

"YEYYY". Arkan memeluk Arga yang hanya diam tak mengerti apa yang dimaksud. Arkan memeluk Arga sangat kuat sampai sangat embuh kesakitan.

"Woi sakit Ar, lepasin". Arga mendorong tubuh Arkan dengan susah payah. Arkan pun akhirnya melepaskan pelukan itu.

"Sebenernya kenapa sih?".

"Gini loh, gue sama Arkan kan buat book. Terus dari pihak sana minta izin ke kita buat jadiin cerita kita novel". Jawab Vano dengan semangat. Mendengar itu Arga pun tersenyum bahagia.

"Selamat ya kalian berdua. Tapi mulai sekarang, kalo kalian nulis, ajak gue napa".

"Iya iya deh, mumpung ada proyek baru, lo bisa ikut".

"Ihh makasih lohhh".

"Cantay bloo".

"Ih seneng deh". Arkan merangkul Arga dan Vano.

"Heh heh heh jangan meluk bini orang sembarangan". Ucap Aland yang tiba tiba datang. Seketika Vano, Arkan n Arga tertawa.

"Dirangkul doang woilah". Ujar Arkan walau omongan nya tak jelas karna masih ketawa.

Kini Vano dan 2 teman nya sedang berada di ruang tamu. Mereka melakukan banyak hal. Mengobrol, menonton tv, dan membaca buku yang tadi baru dibeli Vano sama Aland. Kalo Aland cuma diem sambil mantau bini nya.

Tak terasa hari sudah malam. Mereka kini sudah mengantuk.

"Kalian nginep disini aja. Besok gak usah sekolah. Kita rayakan kemenangan ini". Ajak Vano.

"Boleh kan Land". Lanjut Vano sambil melihat ke Aland dengan tatapan penuh harapan.

"Asal lo bahagia, apa yang enggak sih Van?". Jawab Aland yang mengelus rambut Vano. Melihat itu, ada rasa iri dengki dari Arga.

"Arkan.... Mau kayak Vanooo". Rengek Arga yang iri kerna Arkan cuma diem gak ada romantis romantis nya.

"Iya iya". Arkan pun mengelus rambut Arga juga dan mencium bibirnya. Melumatkan bibir Arga dengan lembut. Vano sama Aland yang melihat kejadian itu pun tercengang. Bisa bisa nya mereka berdua ciuman didepan mata Vano dan Arkan.

"Aaaa mata Vano ternodaii". Vano menutup matanya dan seketika Arga melepas ciuman itu dan mengelap bibirnya yang basah.

"Lebay lo Van kayak gak pernah aja". Celetuk Arkan sambil tersenyum jahil. Seketika itu juga Vano membuka matanya dan menatap Arkan bombas.

"Udah, udah. Mending sekarang lo semua tidur dikamar. Udah malem". Suruh Aland.

"Iya iya baginda ratu, eh baginda Raja". Vano tertawa lalu berlari sambil menarik tangan Arkan dan Arga.

"Syukurlah semuanya sudah beres". Gumam Aland.

Sesampainya dikamar, Vano, Arkan n Arga langsung tiduran dikasur. Aland juga tidur, tapi dia tidurnya disofa.

Mereka semua pun akhirnya tidur dengan nyenyak. Walau tangan Arkan masuk ke baju Arga terus gak bisa diem tangan nya.

Alooo gesss...

Maap up kelamaan 🙂

Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang