14

44.4K 2.3K 1
                                    

"Gak pedes apa?". Tanya Vano memasang wajah bingung. Aland cuma ngegelengin terus lanjut makan tanpa beban.

Vano cuma diem sambil natap aneh ke Aland terus geleng geleng.

Aland selesai makan dua porsi. Menatap sinis Vano.

"Gue bayar dulu. Lo masuk mobil!". Titah Aland lalu berjalan ke gerobak ketopraknya dan membayarnya. Si Vano udah kabur ngebawa kunci mobil yang tadi Aland kasih.

Aland berjalan ke arah mobil. Pas Aland ngebuka pintu mobil Vano kaget dan spontan ngeposisiin tubuhnya kayak orang lagi siap siap mau berantem.

"Ck ngagetin aja". Vano kesal dan kembali main handphone nya. Aland cuma diem terus ngejalanin mobilnya sampai akhirnya sampai kerumah istananya.

"Lo masuk aja gue mau keluar. Gak lama". Ucap Aland saat Vano sudah keluar mobil.

Vano menatap bingung ke Aland. Mau ngapain jam 5 an keluar?

"Mo ngapain?".

"Ada urusan. Kalo mau makan minta maid. Dah gue pergi". Aland pergi begitu saja tak menunggu jawaban Vano. Vano menatap kepergian mobil itu. Tadi nya Vano mau nanya tapi Aland udah pergi dulu.

Vano ngangkat bahu acuh. Ga mau peduli apa yang dilakuin Aland.

Vano langsung merebahkan dirinya keatas kasur. Mainin handphone nya bentar terus mandi.

"Ish kok Aland belom pulang sih". Vano kesal karna Aland bilangnya sebentar. Padahal sekarang udah jam 11 malem.

Vano udah nelfon Aland berkali kali dan spam chat tapi tetep gak dijawab.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka memperlihatkan Aland yang bajunya sudah berantakan.

Vano lari kecil kearah Aland dengan ekspresi khawatir.

"Aland kenapa?! Kok gini?!". Tanya Vano. Ia sedikit kesal karna Aland baru pulang jam segini terus pakaian nya tak terurus.

"Menjauh dari gue!!".

"Hah?".

Aland berjalan kekamar mandi dan menutupnya sedikit keras membuat Vano kaget.

"Ck, gajelas?". Gumam Vano. Kini dirinya telah dibuat kesal dengan suaminya sendiri.

Singkat cerita Aland keluar dari kamar mandi. Pandangannya terlihat kosong. Vano bingung saat melihat Aland seperti ini.

"Kenapa sih Land?". Tanya Vano. Ia berusaha lembut agar Aland menjawab nya. Tapi usahanya gagal. Aland justru keluar kamar dan menutup pintunya kembali meninggalkan Vano sendirian.

Vano mengendus kesal. Ia tak ingin ngejar Aland. Dia pikir seorang Pradipta Daivo Evano, mau ngejar orang kayak dia??

Vano menarik selimut hingga tubuhnya tertutup. Vano berusaha tidur. Namun tidak bisa. Otaknya dipenuhi dengan pertanyaan. Kenapa Aland?

Akhirnya sekitar 30 menit Vano bisa tidur dengan pulas.

Dilain sisi Aland sedang duduk dimeja makan. Ia sedang menyeruput teh anget yang tadi maid buat.

"Sialan lo Ga!".

••

Kini Vano, David, dan Taro tengah berada dikantin bersama mi ayam yang masih panas.

"Eh hari ini lo gak bareng sama Aland?". Tanya David setelah itu ia menyeruput mi ayam nya.

"Gak".

"Kenapa kok bareng Aland". Si dedek gemoy Taro ikut ikutan.

"Iya kenapa?".

"Nih ya gue ceritain". Vano pun menceritakan semua nya. David sama Taro cuma nyimak sampai.

"APA KETUA GENG ITU TERNYATA ALAND?". Ucap David sangat keras membuat semua orang yang berada dikantin melihat ke arah nya.

"Diem anjrit". David pun cuma cengengesan terus kembali menatap Vano serius.

"Terus kenapa Aland bilang 'menjauh dari gue'?".

"Ya mana gue tauu Dapitt". Vano menjewer telinga David. Si Taro cuma ketawa ketawa sambil nepok nepok pundak David.

"Anjir iya iya lepasin". Vano akhirnya lepasin jeweran nya dan kembali memakan makanan nya. Namun ia masih bertanya tanya. Kenapa Aland? Terus kenapa dia pagi ini gak ada?

••

"Van mau ke beskem kaga?". Tanya David sambil memakai tas nya ingin pulang. Vano sempat berfikir beberapa detik dan akhirnya ia menjawab.

"Emm boleh. Bosen juga pastikan dirumah". David sama Taro ngangguk lalu mereka bertiga berjalan ke parkiran menuju mobil David.

••

Sesampainya di beskem.

"Hufff". Vano menghembuskan nafasnya dan menidurkan tubuhnya diatas sofa panjang ruangan itu.

David sama Taro duduk disofa singgel lalu mereka bertiga tertidur. Emang kalo mereka ke beskem itu cuma buat tidur.

Vano membuka matanya dan melihat jam di handphone nya. Ia terkejut saat melihat jam sudah menunjukan pukul 11 malam.

"WOI DAVID, TARO BANGUN!!". Vano menggoyang goyangkan tubuh David dan Taro agar mereka terbangun.

"Apaan sih lo! Baru 10 menit gue tidur". Ucap David sambil mengucek matanya. Sementara Taro masih tidur nyenyak.

"Pala lo 10 menit!! Ini jam 11 malem anjritt". David langsung membulatkan matanya lalu ia memakai tas nya kembali. Vano juga gitu. Tapi David gak mau ngebangunin Taro. Dia milih gendong Taro ke mobilnya karna ia tau Taro gak bisa dibangunin. Sekalinya bisa pasti langsung marah marah.

"Cepet David!!".

"Sabar anjing gue bawa orang". David kesal karna Vano dengan enaknya nyuruh David jalan cepet padahal dia lagi gendong Taro.

Vano udah masuk ke mobil David karna emang gak dikunci. David naro pelan pacarnya dan menutup pintu mobil itu kembali lalu ia lari kebagian sopir.

"Cepet Dapit!". Suruh Vano. Si David gak dengarin tapi emang dia tau kalo dia harus cepet. David langsung tancap gas kerumah Vano baru kerumah Taro dan terakhir kerumah dia sendiri. Nasib jadi sopir.

Akhirnya mobil David sampai kerumah Vano. Vano langsung bilang 'makasih' lalu pergi begitu saja. David gak peduli. Dia langsung tancap gas pergi.

Vano masuk kerumah besar itu sedikit terburu buru karna takut Aland udah balik terus si Aland tau kalo Vano baru pulang dan Aland ngadu ke Erlin.

Tapi untungnya ia sampai dikamar dengan selamat karna sepertinya Aland sedang berada didalam kamar mandi.

Ceklek.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan lelaki yang hanya menggunakan handuk untuk menutupi bagian bawahnya.

Vano mengerjapkan matanya saat melihat perut sixpack Aland.

Aloooo gessss

Apa kabar?
Maaf udah lama gak upp
Maaf kalo ada typo

Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang