13

50.8K 2.5K 25
                                    

Vano baru mau ngambil obat nya tapi si Aland udah nge geplak tangan nya Vano.

"Kenapa". Tanya bingung Vano.

"Gue aja". Aland menidurkan tubuh Vano. Vano cuma diem nahan salting nya. Walau wajahnya sudah memerah.

Aland membuka kancing baju Vano perlahan dan membuka nya. Vano mengerjap kan matanya.

"Aaa pelan pelan kek!". Bentak Vano saat lukanya ditekan Aland. Aland terkekeh kecil.

Aland sudah selesai mengobati luka Vano. Ia membereskan obat obat itu kembali.

Vano cuma ngeliatin sambil tiduran dan senyum kecil.

••

Keesokan harinya.

Waktu sudah menunjukan pukul 14:05. Seharusnya mereka sudah pulang!! Tapi guru tetap saja mengejar dengan alasan 'tanggung'.

Vano menenggelamkan wajahnya dilekukan tangannya. Entah kenapa Vano ngantuk. Padahal biasanya enggak.

Sampai akhirnya guru itu selesai mengajar dan pergi diikuti murid murid. Menyisakan 3 orang. Vano David Taro.

"Woi Van bangun!! Gak mau pulang lo?". David menggoyang goyangkan tubuh Vano berusaha membangunkan nya. Vano mengangkat kepalanya.

"Oh udah selesai". Vano memasukan kembali buku buku kedalam tas nya.

"Van mau ke beskem?". Tanya David menaikan alisnya. Vano mengerutkan alisnya dan memanyunkan bibirnya.

"Eee kek nya gak bisa". Jawab Vano sambil mengibaskan tas nya ke punggungnya.

"Loh tumben? Biasanya langsung mao".

"Eee ada urusan keluarga". Jawab Vano dengan senyum kikuk.

"Oo yaudah, gue sama Taro pulang duluan ya". Vano nganggguk lalu David sama Taro ninggalin Vano sendirian. Vano emang sengaja nunggu semua murid pulang.

Vano berjalan ke parkiran. Disana dia langsung ngeliat mobil Aland. Vano langsung masuk ke mobil itu dan terpampang lah wajah Aland yang tersenyum ganteng.

"Napa senyum senyum?". Tanya Vano sambil memakai seatbelt.

"First time gue pulang bareng lo". Jawab Aland dengan senyum yang tak luntur dari wajah nya. Vano menahan senyumnya. Dia salting.

"Udah katanya mau ke beskem itu". Ucap Vano.

"Iya iya". Aland mulai menjalankan mobilnya ke jalan yang kemarin Vano kasih tau.

Sesampai nya dijalan itu Aland langsung nanya ke Vano.

"Ke mana?". Tanya Aland. Vano nunjuk kedepan. Mungkin masih kedepan lagi jadinya Aland tancap gas.

"Pelan pelan anjing". Aland hanya terkekeh kecil.

"Yang ini bukan?". Tanya Aland memberhentikan mobilnya persis di depan bangunan yang kemarin Vano berantem.

"Kok tau?". Aland menghela nafas panjang dan ia membuka seatbelt lalu ia ingin membuka pintu tapi sebelum itu dia nengok kearah Vano yang juga melihat kearahnya.

"Turun, mau ngapain lagi". Aland membuka pintu mobil itu lalu keluar diikuti Vano.

"Bener ini?". Tanya Aland menatap keatas melihat gedung itu yang lumayan tinggi.

"Iya". Vano nunduk. Tangannya ditaro di bawah perutnya.

Aland masuk kebangunan itu tanpa beban. Vano cuma ngeliatin Aland. Kok bisa bisanya dia jalan santai. Mana sendirian lagi. Vano cuma ngikutin dari belakang.

Disana sudah terpampang wajah 6 orang yang kemarin menghajar Vano. Namun anehnya 6 orang itu malah tersenyum kearah Aland.

"Dateng juga lo kesini bos". Ucap salah satu dari 6 orang itu. Aland cuma senyum kecil sementara Vano dibelakangnya memasang wajah bingung.

"Eh tuh anak yang kemaren ngajar kita kan!! Ngapain lo disini?!!". Tanya Bagas.

"Eee". Vano agak takut.

"Dia istri gue, napa lo ngehajar dia?". Tanya Aland sambil bersedekap dada.

"Dia yang mulai Land. Kita mah ladenin aja". Jawab Kasa.

Gang tersebut bernama Stronghold diketuai Aland dan beranggotakan Bagas, Kasa, Dafa, Haris, Lian, dan Vian.

Semua anggota diam dan menatap sinis Vano. Yang ditatap jadi takut dan nunduk.

"HAHAHAHA KOCAK LO DEKK. KEMAREN NGALAWAN SEKARANG MALAH NUNDUK??!!". Itu yang ngomong Bagas. Dia emang suka nyari masalah.

"EH LO DULUAN YA YANG NGAJAK GANG GUEEE". Mereka semua ketawa terbahak bahak kecuali Aland.

"SEKARANG VANO UDAH JADI ANGGOTA GANG KITA". Teriak Aland membuat semua orang diem.

Aland menengok kearah Vano. Vano mengerjap ngerjapkan matanya.

"Dih emang gue mau?". Vano bersedekap dada, memasang ekskresi songong namun imut dimata Aland.

"Emang lo gamau?". Aland menyamai tingginya dengan Vano lalu mengelus lembut rambut Vano.

"Ya kalo David sama Taro boleh masuk juga". Jawab Vano sambil senyum manis menampilkan eye smile yang sangat manis.

"Ya boleh lah sayangg". Aland menepuk nepuk kepala Vano dengan lembut. Muka si Vano udah merah tomat.

"Yah bos kita udah jadi budak cinta". Ucap Bagas sok sedih. Aland langsung menatap mereka dengan tatapan kematian. Melihat itu Vano hanya terkekeh kecil.

Aland sama yang lain lagi ngobrol. Sebenarnya mereka itu udah geng dari lama. Tapi karna Aland pindah sekolah jadi mereka jarang ketemu.

Vano cuma diem duduk disamping Aland sambil menyender di pundaknya.

"Em Land". Bisik Vano. Aland nengok lalu cuma di bales 'hm' doang.

"Laper". Jawab Vano dengan lesu.

"Bro gue pulang dulu". Aland memalingkan wajah nya ke arah geng Stronghold.

"Yaudah sana kita juga mau pulang". Aland pun pergi dan menggandeng tangan Vano ke mobilnya.

Vano terus ngeliatin tangan nya yang dipegang. Mukanya sudah memerah.

"Mau makan apa?". Tanya Aland yang sudah melajukan mobilnya.

"Emm mau ketoprak!". Jawab Vano sangat semangat sambil tersenyum manis.

Tak lama kemudian mobil Aland berhenti di gerobak yang bertuliskan ketoprak.

Vano langsung senyum lalu ia membuka mobil dan langsung memesan.

"Abangg mau 2 porsi satu gak pedes satu lagi pedes banget". Ucap Vano sedikit teriak lalu ia duduk dikursi begitupun Aland.

Vano menunggu ketoprak itu sambil main handphone. Tak lama ketoprak itu pun datang. Vano langsung menatap ketoprak itu dengan mata yang berbinar binar.

Vano mulai makan ketoprak itu namun baru satu siap saja ia langsung menjauhkan ketoprak itu darinya. Aland yang menyadari itu bertanya.

"Kenapa?".

"Ga enak! Pedes banget!". Jawab Vano agak kesal sambil mengerutkan alisnya.

"Nih buat lo aja!". Vano mengoper ketoprak itu kearah Aland.

"Siapa suruh mesennya pedes banget". Aland tersenyum ganteng sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

"Udah abisin aja apa susah nya". Vano tersenyum manis membuat Aland terkekeh kecil.

Aland selesai memakan ketoprak nya. Waktunya makan ketoprak Vano.

Aland dengan pede makan. Vano mengerjapkan katanya karna kelihatan Aland begitu santai dan tidak terlihat kepedasan.

Alooooo gessssss

Maaf baru upp
Waktunya dikitt maaf yaa
Otaknya juga lagi macet
Mikirin tugas yang amat sangat banyak membuat otak ku tidak bisa berfikir secara logikaa

Agak lebai tapi gapapa lah ya. Biar kalian percayaa.

Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang