5

57.2K 3.2K 48
                                    

Pesawat yang meraka naiki pun landas. Vano melihat kearah luar jendela, sementara Aland yang berada di sampingnya sedang melihat semestanya. Ya itu adalah Vano. Aland tersenyum tipis.

Vano menengok kearah Aland yang melihatnya. Aland langsung buang muka. Vano cuma diem.

"Lo kok mau dijodohin sama gue?". Tanya Vano. Tapi gak dijawab sama Aland.

"Woi". Panggil Vano. Sebenarnya ia terpaksa melakukan ini karana kata mamahnya dia harus jadi anak yang bisa bergaul. Apa lagi ini sama suaminya.

"Ck sombong". Vano memalingkan wajahnya kearah jendela.

••

Sampai.

"Bangun". Ucap Aland membangunkan Vano yang tertidur.

Vano terbangun lalu melihat sekeliling pesawat sudah kosong. Ia mengikuti kemana Aland pergi.

"Land abis ini mau kemana?". Tanya Vano. Lagi dan lagi Aland tidak menjawab. Ia malah terus jalan diikuti Vano. Untung Vano sabar banget.

"Naik". Aland menyuruh Vano naik ke mobil. Vano hanya menurutinya.

"Mau kemana?". Aland lagi dan lagi diam. Vano hanya menghela nafas.

••

Akhirnya mereka berdua sampai di sebuah hotel yang sangat besar.

Aland turun dari mobil yang entah punya siapa. Tapi Vano tidak keluar karna ketiduran.

Aland membuka pintu mobil bagian Vano dan menggendong Vano lalu masuk ke hotel tersebut. Sebelum itu Aland meminta petugas untuk membawakan barang barang yang ada dimobil.

••

Sesampainya dikamar hotel.

"Van bangun". Vano terbangun lalu ingin mengucek matanya namun ditahan oleh Aland.

"Mandi! Jangan ngucek mata nanti sakit". Ucap Aland. Ini pertama kalinya Aland berbicara cukup panjang dengan nya.

"Em". Vano bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

"Bisa bisanya dia lupa sama bajunya".

Beberapa menit kemudian.

"ALAND TOLONG AMBILIN BAJU GUE". Teriak Vano dalam kamar mandi. Dia baru inget kalo dia belom bawa baju.

"Bentar". Aland mengambil baju dari koper yang tadi udah dikasih sama petugas.

"Nih buka pintunya". Aland sudah membawakan baju.

Vano membuka pintunya sedikit dan mengambilnya. Untungnya yang di film film itu gak terjadi.

"Makasih". Vano menutup pintu kembali.

Aland kembali duduk di tepi kasur sambil memainkan handphone nya.

••

Selesai Vano mandi.

"Aland ini gak ada baju lain apaaa?". Ucap Vano. Aland hanya diam sambil tersenyum smirk. Aland melihat tubuh Vano dari atas sampai bawah.

"Orang di koper baju nya gitu semua". Jawab Aland yang mulai masuk kedalam kamar mandi. Vano hanya diam sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Vano memilih main handphone diatas kasur sambil tiduran.

••

Selesai Aland mandi.

Aland mengenakan kaos hitam dan celana pendek putih. Sementara Vano mengenakan kaos crop top hitam dan celana ketat pendek hitam.

"Nih mamah sengaja apa bawain baju aku kayak gini? Huhu maluu". Batin Vano.

Aland tiduran di samping Vano. Namun Vano membelakangi Aland. Tapi Vano setia dengan handphone nya yang waktu itu diambil Aland. Dia mau push rank lagi, soalnya tadi dia turun. Dari Legend ke Epic.

Sekitar 20 menit main, Vano membalikan badan nya. Ia kaget, ternyata Aland belum tidur.

"Gak tidur Land?". Tanya Vano walau matanya tak lepas dari layar. Aland tidak menjawab itu. Ia masih fokus ke handphone nya. Vano hanya bisa bersabar. Mungkin sebenarnya Aland tidak mau dijodohkan denganya. Jadinya dia diem aja. Itu lah yang dipikirkan Vano.

Setelah beberapa menit Vano main, akhirnya tujuan buat naikin rank terselesaikan.

Vano menaruh handphone diatas nakas samping kasurnya.

Vano menghela nafas. Mencoba tidur. Sementara itu, Aland belum selesai main handphone nya.

Vano menatap wajah tampan Aland. Ia terpesona dengan parasnya.

"Gue tau gue ganteng". Ucap Aland tiba tiba terus natap mata Vano. Tersangka jadi malu. Mukanya memerah. Ia segera membelakangi Aland.

Dibalik itu Aland tersenyum gemas.

"Lo imut banget. Pengen gue lahap". Batin Aland.

••

Keesokan paginya.

Vano bangun sekitar pukul 11:00. Sedangkan Aland udah bangun dari tadi.

"Mandi! Turus nanti ke resto". Suruh Aland yang sedang benerin seleting celananya.

"Gak". Jawab Vano.

Aland mendekat ke kasur dengan pandangan yang terus menatap Vano.

"Lo mau mati?". Ujar Aland mendekatkan wajahnya dengan wajah Vano.

"Gue gak selemah itu bangsat!".

"Mandi atau gue makan lo!". Ancam Aland. Karna Vano takut jadinya dia nurutin aja.



Aloooo gesss

Maaf kalo ada typo.
Soalnya belom di cek ulang.
Authornya magerr.

Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang