"Apa?!". Tanya Vano yang sedikit ngegas. Aland buang muka terus gak jawab.
"Cih ga bisa ngomong". Gumam Vano agak kecil. Namun Aland masih bisa mendengarnya.
Aland sedikit kesal dan berjalan mendekati Vano dengan tatapan tajam.
"Gue bisa ngomong tapi gue males ngomong sama orang kaya lo". Ucap Aland. Hati Vano disitu hancur banget. Dia tau kalo Aland itu gasuka dia begitupun sebaliknya. Tapi menurut Vano itu jahat banget.
"Ck emang gue mau ngomong sama lo hah? Emang lo doang yang gasuka perjodohan ini? Emang lo doang yang bisa bersikap cuek?!". Vano kini berdiri tepat di hadapan Aland.
"Gue juga bisa anjing". Vano pergi keluar. Entah kemana. Aland cuma bisa diem ngeliatin Vano.
Brak.
Vano nutup pintu kenceng banget sampe hotel itu geter dikit.
"Lo jahat anjing". Vano pergi dari hotel. Matanya sudah ber-air saking sebelnya sama Aland.
Vano mesen gojek. Untungnya di kantongnya ada handphone. Dan di handphone itu ada uang.
Vano duduk di kursi luar hotel. Dia nunggu ojek nya dateng.
"Atas nama Vano?". Vano tidak menjawab. Ia langsung naik ke motornya.
Lelaki yang memiliki nama Fadil mulai menjalankan motornya.
"Mas kenapa mas?". Tanya Fadil.
"Berantem". Jawab Vano. Terdenagar suaranya sangat lelah.
"Berantem sama siapa mas?".
"Suami". Fadil pun terkejut tapi untungnya masih bisa ngendaliin motornya.
"Mas... gay?". Tanya Fadil. Uhh mentalnya kuat banget bisa nanya kayak gitu.
"Gak saya bukan gay! Saya dijodohin!". Jawab Vano yang terdengar sangat kesal.
"O-oh i-iya mas maaf". Fadil menyadari bahwa Vano lagi bener bener kesel.
••
Sampai.
Vano langsung pergi karna ia sudah membayar ojek itu menggunakan uang dihp nya.
Vano pergi ke taman yang cukup terkenal didaerah sana.
Vano duduk dikursi bawah pohon. Kondisi taman sepi padahal biasanya lumayan rame.
Vano memainkan game di handphone nya. Sangking asiknya main game, gak terasa jam sudah menunjukan pukul 17:37. Langit juga sudah gelap. Tapi si Vano gak mau berhenti main game nya. Gak peduli sama sekali kalo langit udah gelap. Yang penting ada game.
Dring...
Suara notifikasi telfon handphone Vano berbunyi. Tapi Vano males banget ngangkat nya karna lagi main. Jadinya dia biarin aja. Gak peduli siapa yang nelfon. Bahkan dia gak ngecek.
"Yess Glorious Mythic!". Ucap Vano sambil loncat loncat kesenengan.
"Pamer ah ke David". Vano buka whatsapp dan pamer ke David sama Taro.
Grup Laknat
We bangsat|
Glorious Mythic dong||Njir?
|Mantep sih
|Gue aja baru Legend
|Tadi baru main turun
Anjing/David.
Sabar aja sih|
Tar lo rank apa?||Epic
|Hehehe
|Jarang main soalnya/TaroPantes|
19:5"Keren bet ya gue". Gumam Vano. Tak lama Vano ngomong gitu ada orang yang ngedeketin dia.
Vano ngeliatin tuh orang juga. Vano tau siapa orang itu tapi dia gak peduli. Dia tetep aja main handphone. Sampe tuh orang ngambil handphone Vano.
"Balikin anjing lo!". Vano bersusah ngerebut handphone nya kembali dari orang yang lebih tinggi darinya.
"Pulang!".
"Gak. Gue gamau pulang. Gue cuma mau hp gue!".
"Oh yaudah hp nya gue bawa pulang". Aland balik badan dan udah siap buat jalan.
"Dasar babi". Vano nyerah. Dia duduk lagi dan bersedekap dada.
"Berani juga nih orang". Batin Aland yang berhenti jalan. Dia balik badan lagi.
"Cepet ikut gue atau nih hp gue banting". Ancam Aland. Vano langsung panik. Dia langsung lari ke arah Aland. Aland pun tersenyum smirk. Dia jalan kearah mobilnya diikuti Vano.
••
Sampai dikamar hotel.
"Mana balikin hp gue bangsat". Ujar Vano.
"Mandi dulu!". Vano sebenarnya malas mandi. Tapi demi handphone tercinta, dia rela.
"Mana baju". Vano menjulurkan tanganya. Aland ngasih bajunya.
Vano bergegas masuk kamar mandi.••
Selesai Vano mandi.
Vano langsung rebahan diatas kasur. Sementara Aland lagi main handphone di sofa.
"Aland mana hp gueee". Aland diem aja. Karna Vano kesal, akhirnya di bangun deketin Aland buat ambil handphone.
Dring...
Ada yang nelfon Vano. Vano ngangkat telfon itu.
"Woi setan!". Ucap David dalam telfon. Vano sedikit menjauhkan handphone di telinganya.
"Apaan sih babi!". Aland nengok kearah Vano. Vano sih bado amat.
"Mabar anjing. Dari tadi gue wa ga dibales bales".
"Oh lo wa ya? Gue gak baca anjing. Hp gue disita sama jerapah bangsat". Ujar Vano yang ngeledek Aland itu jerapah karna tinggi banget.
"HAHA SUAMI LO?". Teriak David.
"BUKAN ANJING! SIAPA YANG MAU JADI ISTRI DIA?". Vano jadi emosi gegara David.
"Hehe maap anjing. Gausah marah marah kali. Yadah cepet mabar".
Tut.
Vano menutup telfon itu. Ia sedikit kesal. Tapi lebih kesal Aland yang dengar istrinya ngomong kasar mulu.
Vano dan David mulai mabar.
Alooo gesss...
Maaf kependekan.
Maaf kalo ada typo.
Maaf kalo gak nyambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan BRENGSEK [BL] ✔️
Teen FictionBagaimana kalau lelaki yang 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 dijodohkan dengan lelaki 12 pintu? Dosa ditanggung pembaca!! 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 ⚠ •𝐍𝐎𝐍 𝐁𝐀𝐊𝐔 •𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐊𝐀𝐓𝐀 𝐊𝐀𝐒𝐀𝐑 •𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐄𝐑𝐀𝐊𝐀𝐍 •𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐓𝐀𝐇𝐀𝐏 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈