38.

1.9K 130 18
                                    

Jaeyun menangis merangkak menuju pintu kamar,tetapi dengan langkah yang cepat heeseung kembali membanting tubuh wanita itu ke atas ranjang.

"Hikss u-udah!aku gak mau!"tolak jaeyun menggelengkan kepalanya ribut.

Heeseung kembali memasukan miliknya ke dalam lubang peranakan jaeyun. Jaeyun memberontak matanya terasa kering sedari tadi dia terus menangis tanpa henti.

Di tubuhnya banyak luka lebam,rambutnya acak-acakan dan tenggorokannya terasa kering akibat terus berteriak.

Heeseung benar benar tak mengasihani dirinya,dia benar benar tersiksa seperti di neraka,tanpa belas kasihannya dia terus menghujam miliknya di dalam milik jaeyun.

Jaeyun merasakan miliknya robek ulah pria brengsek di hadapannya. Selangkangan sakit hingga dia tidak bisa berjalan.

Perut jaeyun terasa keram luar biasa,saking sakitnya dia sampai tak peduli dengan heeseung yang sudah dia tendang sekencang mungkin hingga terjatuh ke lantai.

"Hikss...sakit!hhh mama!sakit"jeritnya memegangi perut dengan kedua tangan.

"Sialan!!berani banget lo sama gue!"

"Ba-bayi hikss a-ada bayi"jaeyun semakin menangis histeris,heeseung tak mengerti dengan apa yang jaeyun ucapkan.

"Hikss...aku lagi ha-hamil"heeseung mematung dia terkejut benar benar terkejut. Sejak kapan istrinya mengandung lagi?

Wajah jaeyun sudah benar benar pucat. Heeseung tersadar dari lamunannya dia langsung memakai bajunya kemudian berlari keluar dari kamar untuk membawa sesuatu.

Tak lama kemudian heeseung datang membawa kompresan dan beberapa obat. Dia naik ke atas ranjang.

"Minum dulu"heeseung menyodorkan segelas air hangat kepada jaeyun.

Dengan tangan yang bergetar jaeyun mengambil gelas itu,kemudian meminumnya hingga habis.

"Obatnya"heeseung memberikan beberapa pil obat,tanpa banyak bicara jaeyun langsung menelannya.

Heeseung menaruh kompresan di perut jaeyun,menutupi tubuh polos itu dengan selimut lalu memeluknya mengusap usap punggung jaeyun.

Ini yang jaeyun tak bisa,heeseung selalu memberikannya sebuah harapan,seperti di terbangkan setinggi langit tiba tiba di jatuhkan sedalam samudera.

Dan anehnya rasa sakit mulai berkurang.

"Sejak kapan lo hamil?dan kenapa gak ngasih tau gue?"

"Tadi aku mau kasih tau kamu tapi kamu gak mau denger"jaeyun kembali terisak,tangis kali ini berbeda,tangis sekarang terasa lebih menyakitkan seperti ada yang menusuk nusuk hatinya.

"Aku mohon berhenti kayak gini,aku cape. Kamu mau aku mati?aku tersiksa aku kayak di neraka"lirih jaeyun menyembunyikan wajahnya di dada bidang heeseung.

Heeseung diam tak bergeming.

Jaeyun kembali meringis. "aku butuh dokter"mimik wajahnya semakin terlihat kesakitan. Jaeyun meremat baju heeseung,begitu erat.

Heeseung memakaikan baju kepada jaeyun. Pria itu panik tapi berusaha untuk tetap tenang dan dingin,padahal hatinya sudah ketar ketir.

"Gue lagi diincar polisi,gak mungkin bawa lo ke rumah sakit"ucap heeseung namun tak ada jawaban dari sang empu,diliriknya wajah si istri. Dan ternyata jaeyun sudah tak sadarkan diri.

"Jaeyun!"heeseung menepuk nepuk pipi jaeyun berharap wanita itu bangun,tapi kenyataannya tidak.

"Sialan!"umpat heeseung menggertakan giginya.





hate so love {sunsun×sungsun} GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang