19.

1.9K 183 13
                                    

Sunghoon,Jay,dan Jake memasuki sebuah club tersembunyi di sekitaran Seoul. Saat masuk mereka sudah di sambut oleh beberapa wanita yang bekerja untuk melayani para pria.

Gluk

Sunghoon menelan ludah kasar,matanya mengedip berapa kali,ini tidak bisa di biarkan disini terlalu banyak wanita yang berpakaian terbuka.

"Perasaan waktu itu gak sebanyak ini deh"gumam Jay benar benar menegang dengan tangan meremat baju sunghoon dan Jake.

"Jadi gimana nih?"tanya sunghoon menatap Jake dan Jay satu persatu.

"Gue gak tau,kalau terus disini kita tersiksa"jawab Jake tertekan saat seorang wanita dengan berpakaian seksi menepuk pundak nya.

"Lagi cari cewek ya?ayo sama aku aja,kamu gak bakal nyesel karena milih aku"ucap si wanita itu mulai lancang mengelus jakun Jake.

"Mati gue!Jay,Hoon bantu gue"tekan jaeyun memejamkan matanya erat erat.

"Maaf ya mbak,tapi kita gak lagi cari cewek"ucap sunghoon menepis tangan wanita itu dari tangan Jake.

"Berani banget kamu panggil saya mbak! panggil saya vellyn aja!"sinis wanita itu menatap tajam sunghoon.

"Ha-hahaha i-iya vellyn maaf ya"sunghoon menarik tangan Jay dan Jake keluar dari club itu.

"Lah kok keluar?kita kan mau minum?"tanya Jay menatap sunghoon sulit di artikan.

"Gila cukk!gak mau lagi gue ke club!dulu cewek nya gak sebanyak itu"gumam sunghoon menggeleng cepat

"Cari tempat lain kek jangan di club"celetuk Jake menatap Jay dan sunghoon satu persatu, sunghoon mengangguk setuju.

"Jake bener dari pada kita tersiksa,lo mau gak lagi perjaka?"timpal sunghoon bergidik ngeri.

"Ah enggak,enak aja yang bisa bikin gue gak perjaka lagi cuman istri gue kelak di masa depan"jawab Jay menggeleng dengan cepat.

"Yaudah lah,kita minum aja di markas?mau gak?kita tinggal beli wine atau Soju"usul Jake sembari mengetuk ngetuk dagunya.

"Nah iya gue setuju"jawab sunghoon mengangguk cepat.

"Yaudah yuk"

Mereka bertiga memutuskan untuk pergi dari club,tempat itu terlalu berbahaya untuk mereka. Nyali mereka sudah ciut,lebih baik keluar saja dari sana bukan?sebelum mereka menyesal nantinya.

.

.

Karina berjalan melewati lorong kantor seseorang,wanita itu sangat antusias untuk bertemu seseorang,siapa lagi yang akan dia temui selain tunangan tercintanya,Lee Jeno.

Tangannya tergapai membuka kenop pintu,namun hal tak terduga terjadi di dalam ruangan Jeno. Karina mematung, jantungnya berdebar kencang,kakinya sudah lemas.

"Je-jeno"lirih Karina menatap Jeno tak percaya.

Dua orang yang tengah terciduk berciuman itu menoleh ke arah Karina keduanya membelotot tak percaya.

"Rin aku bisa jelasin"ucap Jeno sontak beranjak dari kursi.

"Kalau kamu masih sayang sama jaemin kenapa kamu milih aku?!"bentak Karina tak bisa menahan air matanya lagi,semuanya lolos begitu saja tanpa di minta.

Jeno hendak menghampiri Karina tetapi tangannya di tahan oleh jaemin,sepertinya wanita itu tak ingin Jeno menjelaskan semuanya kepada Karina,bukankah itu akan menjadi sia sia.

"Gak perlu cari alasan lagi Jen,biar aku aja yang jelasin ke Karina."gumam jaemin mengangguk lalu menatap Karina yang sedang menangis sesak.

"Rin,maaf ya sebenarnya Jeno masih suka sama aku. Dia mutusin buat balikan sama aku,tapi dia bingung di sisi lain dia masih punya kamu sebagai tunangan. Kamu lepasin aja Jeno buat aku ya?"lanjut jaemin menatap Karina dengan serius.

hate so love {sunsun×sungsun} GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang